Jin Hee berdiri di ambang pintu, melihat Dita duduk termenung menatap kedalaman hutan. "Apa lagi sekarang? " tanya Jin Hee berjalan mengitarinya dan duduk di ruang yang kosong.
"Aku bertanya-tanya, Kira-kira apa yang Kim Taehyung lakukan, sekarang? "
"Mencarimu. apalagi??? Anak itu. Dia tidak akan hidup tanpa ketiakmu." Sarkas Jin Hee mengayun-ayunkan kakinya, bersilang.
Benar! Taehyung mungkin sekarang sedang kesulitan untuk menemukannya kan??? Entah kenapa aku menjadi khawatir. Tiba-tiba Dita berdiri. Dia mengambil jubah satu lapis lagi untuk menjaganya dari udara malam.
"Kau akan pergi? " tanya Jin Hee menatap Dita.
"Eun! Aku harus kembali. Mungkin sekarang Taehyung kebingungan di suatu tempat." Dita melilitkan syal di lehernya dan berjalan ke luar pekarangan.
"Kita kembali bersama. Tunggu aku membangunkan Yeongju." Segera, ia berdiri. Kembali ke ruang persembunyian ketiganya.
.
.
.
.
.
.
.Ketiganya berjalan dengan santai mengayunkan cahaya senter ke depan.
Langkah Jin Hee yang pertama berhenti. Dia menarik lengan Dita agar bersembunyi di balik punggungnya.
"Ada apa?!" Tanya Dita mengintip dari balik lengan Jin Hee.
"Seseorang berjalan ke arah sini." Jin Hee menarik lengan Dita lagi. Mereka bersembunyi dibalik pohon besar.
Ada tangisan kencang diantara langkah-langkah.
"Istri... Istri... " tangis Taehyung berlarian semakin jauh kedalam hutan.
"Taehyung! Tunggu! Kau tidak boleh pergi lebih jauh di malam hari. " Jimin lari mengejarnya.
Langkah Taehyung terhenti. Dia berbalik untuk meneriaki JiMin. "Tidak! Aku akan berlari terus sampai aku menemukan istriku. "
Jungkook sempoyongan mengikuti lari keduanya. Dia bersandar pada pohon besar, sisi berbalik dari pohon Jin Hee dan yang lain.
"Setidaknya kita istirahat sebentar. Nafasku sudah tersangkut! " keluh Jungkook bernafas tersengal-sengal.
Dia duduk, bersandar pada pohon. Menjujurkan kakinya yang kelelahan.
. . . . "Aaakkkkkhhhhhh hhhhaaannntttuuuuuu! " teriak Jungkook memukul sosok yang tiba-tiba muncul di atas kepalanya dengan rambut tergerai.
"Fuck! Are you crazy?! How dare you hit me, on my face!" Umpat Yeongju menendang bokong Jungkook.
Dita dan Jin Hee tergelak di atas tanah, menertawakan nasib sial Yeongju. "Agk dia memukul wajahku." Pekik Yeongju memegang pipinya.
Jungkook tidak tahu harus menangis atau tertawa. Dia benar-benar tidak memiliki niat untuk memukul seorang gadis tapi Yeongju muncul begitu tiba-tiba.
"Jungkook kau gila! Kenapa kau memukulnya. " sembur JiMin menghambur ke sisi Yeongju. Membelai dengan lembut pipinya, yang dipukul oleh Jungkook.
Sementara itu Taehyung yang semula terkejut oleh teriakan Jungkook, dia bergegas menerjang Dita juga, hingga tubuhnya roboh ke tanah, lagi. "Istri... Istri... Aku menangkapmu. . . Aku menangkapmu. "
Dita memutar matanya. Dia memukul sayang puncak kepala Taehyung. "Bukan kau yang menangkapku, tapi aku yang kembali. Ini sudah malam, kenapa masih berkeliaran? " tanya Dita berpura-pura tidak terjadi apapun.
"Kau menghilang. Kau pergi tanpa sepatah katapun. Aku khawatir. Aku mencarimu disemua tempat. Tapi aku tidak menemukan mu jadi... Jadi aku mencarimu di hutan juga. " jelas Taehyung, sedikit sesegukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si dungu dan putri Disney sesungguhnya
Fiksi Penggemarsepulangnya dari pertemuan negara, Dita memutuskan untuk mengunjungi salah satu Museum Nasional di Korea. Nasib Dita begitu sial, dalam kunjungannya, sekelompok pencuri aterfak datang untuk mengambil salah satu batu giok yang menjadi koleksi Museum...