Bab 33

1.9K 91 3
                                    

"Gus Irsyad mau punya anak berapa?" Tanya Khulfi

"Ngga tau, aku menerima berapapun pemberian dari Allah"

Mendengar jawaban dari suami Khulfi pun tersenyum tipis

Gus Irsyad yang melihat istrinya tersenyum pun ikut tersenyum

"Berapa manisnya ciptaanmu ini ya Allah"- batin Gus Irsyad

"Gus"

Khulfi pun menatap mata Gus Irsyad dengan pekat dan

"Terimakasih telah hadir dalam hidupku, terimakash telah membuat aku menjadi lebih baik lagi karna kehadiranmu"

"Terimakasih juga udah mau nerima aku gus walaupun pas itu aku tidak punya sopan santun sama sekali"

"Terimakasih juga udah sayang sama aku gus"

Gus Irsyad melihat ada butiran air keluar dari mata indah milik istrinya pun langsung memeluknya di dekapannya

"Terimakasih juga kamu mau menjadi permaisuri ku, zaujati"

Gus Irsyad memeluk Khulfi dan terus mengecup kepala Khulfi.

*****

4hari sudah berlalu dan kini gus Irsyad sudah memulai aktivitas seperti biasanya sedangkan Khulfi masih di rumah karna ia bingung mau kuliah di mana karna universitas yang ia inginkan sudah tutup pendaftaran nya.

Di tempat lain Gus Irsyad tengah berbicara bersama seorang pria

"Terimakasih atas bantuannya"

"Sama sama, saya juga senang bisa membantu anda" jawab pria itu

Setelah selesai ngobrol mereka pun berjabat tangan dan Gus Irsyad langsung pergi menuju parkiran

"Jam berapa sekarang?" Ucap Gus Irsyad

Gus Irsyad pun melihat ke arah tangan kirinya, jam sudah menunjukan pukul 14.00

"Saya pulang sekarang aja kali ya"

Gus Irsyad pun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Saat di perjalanan Gus Irsyad tiba tiba kepikiran sesuatu dan ia pun langsung menepikan mobilnya dan menelfon seseorang

"Tolong kamu urus semuanya sebelum jam 8 malam harus sudah selesai"

"Dan tolong dekor yang bagus dengan nuansa warna purple"

Gus Irsyad pun langsung menutup telfonnya dan langsung pergi menuju rumah.

Sesampainya di rumah Gus Irsyad pun menyari istrinya karna tumben sekali sepi

"Assalamualaikum sayang, aku udah pulang ni"

"Tumben sepi, Khulfi kemana ya" gumam Gus Irsyad

Gus Irsyad pun langsung pergi menuju kamarnya dan Khulfi

Sesampainya di depan pintu kamar tiba tiba saja Gus Irsyad mendengar suara isakan dari dalam kamarnya

Gus Irsyad pun langsung membuka pintunya dengan kasar, karna ia takut Khulfi kenapa napa

Gus Irsyad pun langsung memeluk tubuh Khulfi dari samping

"Kamu kenapa hey? kenapa menangis" tanya Gus Irsyad dengan mengelus rambut Khulfi yang terurai panjang

Gus Irsyad JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang