***Halooo, hantu ini muncul lagi! Hihihii, maaf, ya. Aku ngilang dari awal Juli, baru balik roadtrip Jogja-Semarang beberapa hari yang lalu untuk mencari kebutuhan-kebutuhan kapal atas perintah Baginda Aries James Lesmana. Ini baru agak lowong, aku geret Yada sama bapak ibunya buat muncul. Hihihi. Semoga dimaapin sama Temen-temen.***
Selamat membaca Sunrise 25!
Minggu, 7 Agustus 2022.
Bening memutuskan untuk libur berjualan. Tidak lanjut memasak setelah menyelesaikan pesanan lunch box kapal.
Bukan untuk berleha-leha, nyatanya kini Bening sedang pusing dan berdebar di dalam mobil Akshaya.
Langit masih gelap, meski semburat merah mulai terlihat dari balik bukit.
Akshaya memintanya pergi bersama Yada, entah ke mana.
Sementara itu, Akshaya dan Yada sedang menyelesaikan tugas, menuntaskan pembayaran dan nyaris pergi dari dermaga tatkala mata Yada berserobot pandang dengan sosok Zecharia Elbark yang baru saja turun dari sekoci, dan naik ke dermaga.
Elbark juga menghentikan langkah. Menatap Yada dan Akshaya sambil mengulas senyum sehangat mentarinya.
Bagi Elbark, sebesar apa pun kasihnya untuk Bening, tidak akan pupus meski jalannya tak lantas lurus.
Pun, sesakit apa pun rasa kecewa dan patah hatinya, tidak akan ia mengkambing hitamkan orang lain, termasuk Yada dan Akshaya.
"Pagi, Yada. Pagi, Pak Aksha." Elbark maju sambil membenarkan tali tas di pundaknya. Pria tinggi besar dan gagah itu kini berdiri tepat di depan Akshaya. "Sedang antar makanan?"
"Pagi, Om El." Yada maju, mengulurkan tangan, mencium punggung tangan Elbark ketika salamnya bersambut.
Akshaya pun balas tersenyum. Sadar, jika sekarang ia menjadi lawan Elbark, jelas ia kalah dalam segala hal. Senjatanya hanyalah bahwa, keyakinannya dan Bening tak ada beda. "Pagi, Pak Elbark. Apa kabar? Dari mana sepagi ini sudah dari laut?"
Elbark menganggukkan kepalanya. "Oh, saya semalam tidur di kapal. Nemenin ABK lembur sedang renovasi beberapa kabin di Catnasze."
"Besok, kalau Pak Elbark sempat dan berkenan, bisa hadir ke toko saya, Pak? Saya ada sedikit acara syukuran kecil-kecilan." Akshaya pun berusaha berbesar hati, ia bahkan sudah merencanakan beberapa hal untuk dibicarakan dengan Elbark.
Entah bagaimana mulanya, tiba-tiba saja Akshaya merasa bisa percaya kepada Elbark. Ada banyak sekali pertimbangan di hidupnya akhir-akhir ini, dan nama Elbark muncul begitu saja sebagai salah satu kemungkinan yang dapat memperingan jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNRISE AT SIX
RomanceJika banyak perceraian selesai dengan rujuk sebab mengatas namakan kebahagiaan anak, maka ini tidak terjadi kepada Kamacandu Danurdara Prayada. Ia justru tidak akan suka jika Bening harus kembali kepada mantan suaminya meskipun pria itu sudah melak...