P R O L O G

280 25 1
                                    

📚

Di suatu mansion besar terdengar suara bentakan serta makian dari seorang ayah untuk anaknya.

"DASAR ANAK SIALAN!, SUDAH BERANI KAMU MELAWAN AYAH KAMU SENDIRI TRAVIS??" bentak sang kepala keluarga kepada anaknya.

"Gue nggak salah!. Kenapa gue yang minta maaf?" Ucap Travis tenang seakan sudah biasa dengan kemarahan sang ayah.

"BERANI-BERANINYA KAMU MEMBANTAH UCAPAN SAYA HAH!!" amarah sudah tidak bisa lagi ditahan oleh sang ayah sehingga vas bunga yang berada di meja melayang ke arah Travis.

Vas bunga meleset yang seharusnya mengenai kepala, tetapi mengenai dadanya. Travis refleks memegangi dadanya, nafasnya tercekat menandakan betapa kerasnya lemparan sang ayah.

"Itu akibatnya kalau melawan ucapan saya!. Dan ingat kamu akan saya masukkan ke sekolah baru tempat kakakmu bersekolah. Tidak ada penolakan!" ucap sang ayah berlalu pergi, tanpa menghiraukan Travis yang susah payah mengatur nafasnya.

"Mah rasanya Travis ingin menyerah"

๑NUKOR๑

Hari sudah sore nampak seorang pemuda tengah berlari sekuat tenaga, dengan seragam SMA yang masih melekat ditubuhnya. Keringat tidak berhenti turun di pelipisnya, dengan nafas yang memburu pemuda tersebut memepercepat larinya menuju suatu warung yang bertuliskan 'Warung pak mamat'.

"Assalamu'alaikum!. Maaf pak saya terlambat"

Ucapnya merasa bersalah, karena sudah beberapa kali terlambat datang ke warung tempatnya bekerja. Pemuda tersebut adalah Ghava!.

Nampak raut tidak bersahabat dari wajah pria dewasa yang menjadi pemilik warung tersebut? Siapa lagi kalau bukan pak Mamat.

"Sudah berapa kali kamu terlambat Ghava?" tanya pak Mamat.

Saking seringnya terlambat, ghava sampai lupa sudah berapa kali dia terlambat.

"Sekali lagi maafkan saya pak saya jan—

"Kamu saya pecat!!"

"Tapi pak sa

"Nggak ada! Sana balik! kamu saya pecat!!" Setelah mengatakan itu pak Mamat masuk kedalam warungnya.

"Astagfirullah. Ya Allah cobaan apa lagi ini?" mengusap wajahnya kasar ghava berbalik menuju kerumahnya.

"Bu maafin ghava"


•••

-VISUAL CAST-

Watanabe haruto (treasure) AS Travis nuraga algeza

Sosok yang begitu dingin dan penuh tanda tanya??, tidak suka dengan keramaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sosok yang begitu dingin dan penuh tanda tanya??, tidak suka dengan keramaian.

"Lo nggak usah ikut campur!!"

Tertanda

-TRAVIS NURAGA ALGEZA 2K23-

•••

Park jeongwoo (treasure) AS Jenanta petrikor al ghava

-Pria sederhana penyuka aroma khas yang keluar saat hujan turun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Pria sederhana penyuka aroma khas yang keluar saat hujan turun. Mempunyai cita-cita mulia yaitu ingin membahagiakan sang ibu tercinta atau dia sendiri sering menyebutnya "bidadarinya Ghava". Salah satunya membelikan sebuah rumah yang lebih layak lagi untuk dihuni! Rumah yang tidak lagi ditembus oleh dinginnya angin malam, ataupun rumah yang tidak lagi bocor saat hujan turun.

"Ghava ingin membahagiakan ibu samapi sisa umur Ghava. Ghava akan berusaha untuk membeli rumah yang layak untuk kita huni Bu!"

"Bagi saya aroma khas saat hujan turun adalah hal yang menenangkan setelah senyuman ibu!"

Tertanda

-JENANTA PETRIKOR AL GHAVA 2k23-

•••

☬NURAGA DAN SANG PETRIKOR☬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang