Prolog

1K 227 160
                                    

Happy Reading
Enjoy

Sebelum baca jangan lupa uang parkirnya, dengan vote

Sebuah gedung yang sudah berisikan para mahasiswa menggunakan toga tengah melangsungkan acara wisuda sebuah kampus ternama di sebuah kota.

Bahagia sekaligus sedih. Itu lah yang dirasakan sebagian besar dari mereka. Tersenyum sepanjang hari, tertawa lepas, seiringan dengan satu beban yang terangkat dari pundak para mahasiswa yang sudah berjuang setahun belakangan ini dalam mengerjakan skripsi.

Sebuah Karangan bunga, poster-poster khas mahasiswa saat kelulusan, dan masih banyak hiasan lain yang mewarnai ketika acara formal di dalam gedung itu sudah selesai.

Ucapan-ucapan selamat pun terus berdatangan. Sesi foto-foto menggunakan pakaian kebanggaan itu pun nyaris dilakukan seluruh mahasiswa yang ada di sana.

Seorang wanita bernama Bulan Riveina menyambut teman-temannya  yang sudah melambaikan tangan padanya, dengan tangan mereka yang dipenuhi berbagai bucket untuk diberikan pada Bulan.

Setelah selesai dari sesi sesi tersebut bulan mulai melihat sekeliling untuk mencari seseorang yang ia cari cari tetapi ia belum menemukan nya. Akhirnya ia pun berjalan ke sebuah taman di dekat gedung kelulusannya.

Ia merasa kaget karena menatap nanar kearah dua sejoli yg sedang duduk berbicara di bangku yang ada di gedung ini.

Dia baru tahu tentang satu fakta yg sangat melukai hatinya, ternyata selama ini orang yg dia cintai dengan tulus menjadikannya objek bahan taruhan bersama teman-temannya.

Bulan tidak menyangka bahwa cowok yg selama ini dia anggap tulus mencintai dan menerima dia apa adanya ternyata orang yg telah membuatnya patah hati untuk pertama kalinya, padahal selama ini Gala selalu menunjukkan sikapnya yang sangat sangat perhatian dengan segala kelembutan yg mampu membuat Bulan terbuai.

Ketulusan yang ditunjukkan ternyata hanya semu belaka, seperti halnya seperti matahari yang semula bersinar hanya sementara dan digantikan oleh malam yang gelap gulita.

"Gala kamu udah bilang belum ke bulan tentang taruhan yang kamu buat sama Faro? ", tanya Laras gadis yg selama ini bersahabat baik dengannya sekaligus seorang sepupu dari Faro musuh Gala.

Deg

Hati Bulan berdetak begitu cepat nya ia benar benar kaget dan shock. Di hari bahagia nya ini ia juga harus dihadapkan dengan sesuatu yang tak terduga dan menyakitkan.

"Belum gue gak tega mau bilang nya”jawab Gala dengan mengepalkan tangan nya kuat. Awal nya memang ia hanya main main kepada bulan tetapi kedekatan mereka berdua membuat Gala benar benar menaruh perasaan yang begitu dalam kepada bulan.

"Sampai kapan gal? Cepat atau lambat bulan pasti akan tau. Mending kamu kasih tau dia sekarang dari pada di semakin kecewa" Ujar Laras

"Secepatnya gue pasti bakal bilang"ucap Gala mengusap wajahnya kasar

"Gal kalau aku bilang aku suka sama kamu gimana?" Ucap nya membuat Gala menatap laras kaget.

"Apa maksudnya ras? Kita gak bakal bisa, lagipula bulan juga sahabat lo kan?"

"Apa salahnya si Gal, aku cinta sama kamu"

Deg deg deg

Jantung bulan berdetak menjadi cepat. Mendengar apa yang diucapkan oleh laras membuat ia tidak menyangka sahabat yang sudah ia anggap menjadi saudara menyakiti dirinya. Ia serasa dihantam oleh batu yang begitu besar.

Tak terasa lelehan air mata membasahi pipi mulusnya, dia ingin berlari dari tempatnya berdiri namun kakinya terasa lemas tak bertulang, Bulan kecewa pada dirinya sendiri, kenapa dia bisa menjadi bodoh karena cinta, satu tahun menjalin hubungan dengan kekasihnya tanpa ada perselisihan yg berat, dia kira sang kekasih memahaminya karena selalu bersikap dewasa dan mengalah padanya, nyatanya dia tidak serius dalam menjalin hubungan, andai saja Bulan tidak. memutuskan untuk mencari keberadaan kekasihnya entah sampai kapan dia akan terus di bohongi oleh kekasihnya dan sifat munafik sahabatnya.

T. B. C

Jangan lupa vote and komen sebanyak banyaknya guys

GALLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang