Haiii
Ini edisi
Olivia sama ZidanTadinya mau mingdep
Tapi sekarang aja deh up-nyaLangsung aja deh ya
Jangan lupa vote dan komen
Follow ig
@nsall_
@stroyofnsall_Happy reading 💕
^^^
Rintik demi rintik hujan membasahi kota Solo, jalan terlihat renggang karena beberapa pengendara motor memilih menepi pada pinggir pertokoan. Mendadak mobil terhenti membuat Zidan yang sedang menatap arah jendela langsung menatap sang supir yang mencoba menyalan kembali mobilnya.
“Kenapa pak?” Tanya Zidan kepada supir taxi “Maaf ya mas, tumbenan ini mobil kaya gini. Saya cek dulu sebentar” Ujar supir seraya keluar untuk memeriksa mobil, pasalnya bensi sudah terisi penuh, jadi kemungkinan ada masalah lain pada bagian mesih mobil
Zidan menatap supir dengan payung biru memeriksa mobil, lalu dia menatap sebuah pesan masuk dari Olivia. Sebenarnya perempuan itu sudah mengirim pesan lebih sepuluh kali kepadanya, tapi belum ada satu pesan dari Olivia yang dibalas karena memang dia sengaja.
Olivia tidak mengetahui bahwa Zidan meminta cuti pada Pak Tino untuk pulang ke Solo selama seminggu. Dan hari ini dia sudah berada di Solo untuk memberikan kejutan pada Olivia, tapi sayangnya hujan turun begitu deras dan sialnya lagi mobil yang mengantarnya sekarang tiba-tiba bermasalah, padahal jarak dari mogoknya mobil dengan rumah Olivia sebentar lagi.
Supir masuk dengan bajunya sedikit terkena hujan “Waduh maaf ya mas, kayanya mobilnya harus cek sama montir” Ujar pak supir
Zidan menatap keluar jendela, hujan deras yang kian semakin tebal. Mau tidak mau dia memutuskan untuk keluar disini, betapa sialnya dia yang tidak prepare dengan keadaan. Zidan kira cuaca akan terang dan tidak akan turun hujan, tetapi perkiraanya ternyata salah. Benar memang sebuah pepatah yang mengatakan ‘sediakan payung sebelum hujan’.
“Saya turun disini saja pak” Putus Zidan, untungnya tas yang dia pakai tahan air. Ya walaupun pasti tidak akan lama bertahannya.
“Maaf banget ya mas, saya jadi tidak enak”
“Nggak apa-apa pak”
“Pake payung saya mas, biar nggak kehujanan”
“Nggak usah pak, lagian jaraknya juga nggak terlalu jauh banget”
Zidan keluar dari mobil hitam, air hujan mulai membasahi tubuh Zidan. Langkah kakinya mulai bergerak sedikit lebih cepat, kedua tangannya terangkat untuk menahan air agar tidak menghalangi arah padangannya. Jalan menuju rumah Olivia benar-benar sepi, tidak ada satupun motor atau orang pejalan kaki yang lewat.
Sesampainya Zidan di depan gerbang rumah Olivia, dia langsung membuka dan masuk kedalam, untungnya gerbang tersebut tidak di kunci. Zidan mengetuk pintu coklat, ketukan demi ketukan membuat orang di dalam akhirnya menjawab.
Pintu terbuka menampilkan Olivia yang memakai pakaian tidur dengan motif bebek “Mas Zindan” Olivia terkejut melihat Zidan berada di depan rumahnya dengan keadaan basah.
“Hai” Sapa Zidan seraya tersenyum manis untuk pertama kalinya pada Olivia secara langsung.
Olivia sedikit terkejut namun melihat keadaan Zidan yang sudah basah membuatnya tidak tega. "Ayo masuk mas, aku ambilin handuk sekalian" Ajak Olivia pada Zidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLAS (End)
Teen Fiction☠️WARNING : TYPO BERTEBARAN Menceritakan kehidupan Atlas Guallin Dexter, seorang anak tunggal yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba dan tindakan pembunuhan berencana setelah kehilangan kedua orang tuanya dalam kecelakaan tunggal yang jang...