18. Grazion's son's death

1.2K 50 3
                                    

Drrtt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drrtt.... Drtt... Drtt...

Hembusan nafas Alexa terdengar berat ua menatap malas ponselnya yang tidak bisa berhenti berdering. Tidak Kamila, Arion, juga Nathan yang terus menelponnya. Di atas gedung apartemen Alexa duduk santai sembari menikmati Vodka. Sampai detik ini Alexa masih tidak mau pulang ke rumah.

Banyak pesan dari kedua orangtuanya, menyuruhnya untuk pulang ke rumah tapi Alexa sama sekali tidak perduli. Alexa menatap langit-langit malam ia meneguk vodka di gelasnya hingga tandas. Dengan kasar Alexa meletakkan gelas itu di atas kursi panjang yang ia duduki sekarang.

Alexa tiba-tiba tertawa."Ha-ha-ha!! Akhirnya. Akhirnya, lo celaka juga Kevin."

"Gue sangat berterimakasih kek orang yang udah dorong lo. Cuman terjatuh doang, gue yakin dia gak akan mati dengan mudah."

Alexa beranjak dari duduknya ia menggunakan pakian yang ia kenakan dimalam saat hendak menculik Kenan. Lengkap dengan topi juga Hoodienya.

"Gue yang harus turun tangan."gumam Alexa melangkahkan kakinya keluar dari kamar apartemennya.

Sedangkan di rumah sakit Kevin sudah sadar dan cowok itu di pindahkan di ruangan VIP di temani oleh sahabatnya tanpa terkecuali.

"Gimana ceritanya lo bisa jatuh Kevin?."tanya Arkan cepat, mereka duduk di sofa menatap ke arah Kevin yang terbaring di brankar.

"Ini karena cewek sialan itu. Beraninya dia ngedorong gue anj."geram Kevin.

"Who?"tanya Nathan.

"Citra.!"jawab Kevin.

"Citra?!"pekik Arkan."Gue kira Alesha. Gue gak nyangka kalau yang buat lo kayak gini itu Citra."imbuhnya.

"Di luar dugaan banget anjay."seru Lois.

"Kok lo bisa kedorong? Selemah itu lo? Hah?."tanya Kenan.

"Karena gue lengah. Gue sama Citra lagi ribut, gue gak tau kalau dia segila itu sampai nekat ngedorong gue."

"Fiks dia dendam sama lo."kata Arkan.

"Cewek mana yang gak dendam sama kita? Hah? Gak cuman Citra, tapi Alesha juga."sahut Kenan.

"Atau jangan-jangan orang yang menyusup ke kamar lo malam itu adalah Alesha.?"ucap Arkan.

"Bisa aja kan?"imbuhnya.

"Cari bukti dulu. Takutnya lo salah lagi."sambar Nathan.

Arkan melirik ke arah Nathan."Iyaah lo benar. Gue harus cari tau dulu. Tapi kalau dugaan gue ini benar, Alesha beres di tangan gue."

Nathan hanya diam dengan lirikan tajamnya pada Arkan. Di dalam hati ia sangat ingin memukul wajah Arkan yang benar-benar memancing emosinya.

"Sebelum itu lo yang lebih dulu beres di tangan gue."batin Nathan.

I'm Not Alesha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang