17. Kevin fell from building two

1.2K 44 0
                                    

Jam menunjuk ke pukul 23:45, Kenan baru saja terlelap dalam tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjuk ke pukul 23:45, Kenan baru saja terlelap dalam tidurnya. Cowok itu baru selesai minum, beberapa gelas bir. Batang rokoknya bahkan berserakan di atas meja. Dan seseorang menyelinap masuk ke dalam kamarnya melalui jendela balkon.

Seperti sebuah keberuntungan, cendela itu mampu ia buka menggunakan benda tajam. Seseorang dengan pakaian hitam dan penutup wajahnya, perlahan-lahan melangkahkan kakinya menghampiri Kenan yang sedang terbaring di ranjang.

"Ini bukan kematin Kenan. Tapi ini peringatan. Sebelum ajal yang akan datang."gumamnya.

Kakinya semakin mendekat, disaat sudah dekat, ia tidak sengaja tersandung kakinya sendiri dan jatuh menimpa dada Kenan. Hal itu membuat tidur laki-laki itu terusik. Ia melotok kaget karena tiba-tiba terjatuh, dengan cepat tangannya meraih sapu tangan yang sudah ia campurkan bius. Tepat saat Kenan membuka mata melihatnya, sapu tangan itu sudah ia daratkan di hidung Kanan.

"Eummm!."

"Suatu keberuntungan."gumamnya tersenyum miring di balik penutup wajahnya.

Cukup lama ia terdiam, mengamati wajah Kenan. Ganteng, satu kata itu yang ada di pikirannya saat ini. Tapi ketika teringat kembali apa yang sudah laki-laki itu lakukan membuat nya marah, dan menepis kasar pikiran dengan rasa kagumnya.

Ia beranjak bangun. Dengan sekuat tenaga ia membopong tubuh Kenan yang dalam keadaan pingsan itu.

"Omg! Lo berat anjirt. Ini pasti karena dosa Lo kebanyakan."gerutunya.

"Ini gimana caranya gue bawa Kenan keluar? Sedangkan di luar kamar banyak maid juga bodyguard."

"Hanya ada satu cara, lemparkan Kenan dari balkon. Kira-kira mati gak yahh? Coba aja kali."

Ia mulai berjalan menuju balkon, tetapi langsung kemudian tiba-tiba berhenti."Enggak! Nggak! Harus banget gue lakuin ini?."

"Huuftthh!!."ia menghela nafas berat.

Tok... Tok... Tok...

"Kenan!."

Ketukan pintu juga suara seseorang memanggil Kenan, membuat ia panik. Tanpa berpikir lagi tubuh Kenan langsung ia lempar ke atas sofa.

"Kali ini lo lepas dari gue. Tapi enggak untuk nanti."

"Kenan gue masuk yahh!."teriak seseorang yang tak lain adalah Arkan.

Dengan cepat ia berlari keluar dari jendela. Tepat saat itu juga pintu kamar Kenan terbuka dan memperlihatkan Arkan yang berjalan masuk. Netranya langsung menangkap seseorang itu keluar dari jendela membuat Arkan segera berlari ke arah jendela.

"WOII!."

Arkan keluar membuka pintu balkon ia melihat dengan jelas seseorang berpakaian hitam yang sangat lincah meloncat dari atas turun ke bawa sana. Sebelum benar-benar pergipun, seseorang itu mengacung jari tengahnya pada Arkan dari bawah sana.

I'm Not Alesha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang