05. Attention

2.1K 71 4
                                    

Di toilet depan cermin wastafel Alesha terus menggosok lehernya sampai memerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di toilet depan cermin wastafel Alesha terus menggosok lehernya sampai memerah. Ia mencoba menghilangkan bekas yang menjijikkan itu, Alesha tidak berhenti memaki dirinya karena minum terlalu berlebihan. Baju seragamnya sedikit basah.

"Anjing banget sihh. Nathan anjing, lo benar-benar anjing. Anjing banget si anjing."

Alesha benar-benar geregetan. Ia menghela nafas berat dan sangat frustasi akibat cupang di lehernya tidak kunjung hilang.

"ARGHH!! FUCKING SHIT!!."

Kedua tangan Alesha mencengkram kuat ujung Wastafel WC. Tatapan tajam Alesha menyorot dirinya sendiri di cermin, nafasnya memburu. Rasanya tanduk Alesha ingin keluar. Apalagi mengingat kembali perkataan Nathan dkk tadi padanya, yang membuat Alesha tisak bisa berpikir positif.

"Nathan."geram Alesha.

"Kalau sampai hal itu benar-benar terjadi. Gak ada kata ampun buat kalian berlima. Lihat aja nanti."

"Gue bersumpah kalian berlima memohon ampun dan sujud di bawah kaki gue."

"Anjing. NATHAN LO ANJING."

"Maksud lo apaan hah?."

Alesha berbalik badan ketika mendapat pertanyaan itu. Ternyata Gianira mendengar teriakkan, hal itu jelas membuat gadis itu marah karena Nathan adalah cowok yang di cintai gadis itu.

"Nathan anjing. Buriq! Wajahnya mirip Babi! Kok lo bisa suka sama cowok modelan binatang? Apa mata lo buta?."tanya Alesha.

Gianira menatap sinis Alesha, apa gadis itu sudah gila? Beraninya dia mengatai Nathan, yang notabennya cowok paling tampan dan populer di SMA BHINA BANGSA. Apa setelah kecelakaan menimpanya dan mati sehari itu membuat otak Alesha bergeser? Parahnya otak gadis itu seperti tidak berfungsi lagi?.

Bahu Alesha di dorong kasar oleh Gianira membuat gadis itu sedikit terpojok. Gianira maju semakin maju mendekati Alesha.

"Perlu gue bentur kepala lo? Lo semunafik itu Alesha, ohh iyaa Burpa. Mana kata-kata manis yang lo lontarkan kek Nathan dulu?"

"Lo bahkan jauh lebih gila di bandingkan gue. Apa lo lupa kalau lo itu murahan Burpa?."tanya Gianira sedikit berbisik.

"Jangan merasa paling hebat. Ingat posisi dan siapa lo dulu. Lo itu pecundang Alesha, waktu Nathan nindas lo aja lo diam."

"Lo bilang kalau lo suka di tindas sama Nathan, karena lo cinta sama dia. Tapi sekarang kenapa lo malah mengatainya?"

"Gak hanya Nathan tapi juga teman-temannya. Semaruk dan semurah itu lo dulu Alesha. Apa lo udah lupa?"

Alesha hanya diam, semakin kesini sedikit demi sedikit informasi ia dapatkan dari orang sekitarnya yaitu musuh. Sesuatu yang ada dalam pikiran Alesha saat ini kian menguat membuatnya tidak tenang.

"Gak mungkin! Alesha gak mungkin melakukan hal sekotor itu."batin Alexa menyangkal.

Gianira yang melihat Alesha terdiam tersenyum jahat. Secara tiba-tiba Gianira menarik rambut Alesha, lalu membenturnya di besi Wastafel. Berakhir kening Alesha berdarah.

I'm Not Alesha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang