11

907 69 6
                                    

"Duh gue gak tau cara ngurus bayi anjir.."

Melissa sedang kebingungan karena anak Xavier ini masih nangis dari tadi. Dan malasnya lagi, kedua ortunya malah sibuk bulan madu sambil reproduksi di luar kota.

"Huaa lama lama aku aja yang nangis ini!"

...

Sampailah kita di sebuah hotel tempat bulan madu kedua sejoli tercinta kita. Pelayanan paling baik dengan bintang lima yang tidak bisa di hiraukan.

"Fred?" Suara Xavier terdengar dari belakang pintu kamar mandi. Fredrinn yang sedang santai menonton TV langsung berdiri dan membukakan pintu kamar mandi untuk istri tercintanya itu.

"Iya sayang? Mau dinner bareng ya? pasti kangen aku!! jadi sayang deh.."

Entah sejak kapan otak Fredrinn ketularan ayin, sifat pedenya melebihi kepedean lelaki kompleks berwajah pulu pulu yang ngira dirinya artis korea.

"Iya deh iya, lagi pengen eskrim aku.." Ucap xavier pelan.

Fredrinn memiringkan kepalanya kemudian menghubungi staff untuk membawakan istrinya es krim terbaik yang ada.

"Ehya, itu Vyn di rjmah gapapa kan sama anak anak? gaada kejadian kan?"

Justru itu menjadi masalahnya. Sebenarnya ada sebuah pepatah, di mana ada yin maka keadaaanmu tidak akan baik baik saja. Mungkin juga vyn sedang di jadikan bahan percobaan nuklir..

"Katanya sih aman aman aja kok.."

Fredrinn langsung merangkul pinggang ramping Xavier dan menuntunnya ke arah ruang tamu.

"Hmm.. sayangg..~" Nada nada ini adalah nada paling bangsat yang pernah ada.

Siapa juga yang gak tau nada meminta sesuatu dari fredrinn, tiap ada kata kata begitu pasti ada maunya si bujang Vance satu ini.

"Engga mau fred, kita cukup gini aja.." Ucap xavier.

Terpotek lah hati mungiel milik Fredrinn. Ini tuh rasanya bagaikan mengejar orang selama enam ratus tahun dan hanya di jadian hubungan tanpa status.

Fredrinn langsung memeluk Xavier dan akhirnya di balas Xavier sambil mengelus ngelus kepala Fredrinn.

Saat pintu berdering, hidangan penutup datang di hadapan mereka. Entah mengapa baunya sangat menggugah selera..

...

"Anjir bau tai nya gaenak aku mau pergi aja!!" Teriak yin.

"Enggak woe, balik gak loe?!"

Mengejutkan sekali dari semua orang yang ada di rumah tapi tidak ada yang bisa mengasuh bayi, didikan siapa coba?

Pada akhirnya mereka menyerah dan akhirnya mengirim seorang babysitter agar bisa mengasuh sang dedek bayi. (Gak dari kemaren)

"Tai nya bau"

"Coba lo cium tai lo sendiri yin"

"Bau"

"SEMUA TAI BAU YA!"

...

"Fred.."

Bulan purnama pada malam itu bersinar dengan cerahnya. Cahaya sang purnama menembus tirai jendela tipis kamar hotel mereka berdua.

"Ngh.."

Tiada bulan madu tanpa adegan romantis. Akhirnya Xavier menuruti perkataan sang suami dan mereka berdua sedang telanjang di atas ranjang sekarang.

"Xav-"

RIINGGG

Telepon berdering, handphone xavier bergetar di atas meja. Fredrinn yang marah karena waktu private nya tergangu langsung mengambil handphone tersebut dengan perasaan jengkel.

"Apasih, ganggu-"

"HUAAAAHHH!!"

Terdiam, suara tangusan Vyn terdengar hingga seberang telephone. Nyaring dan sangat.. keras.

"Tolongin anjing anak lo minta nete"

"MANA BISA ANJING"

Xavier yang kepo dengan pembicaraan akhirnya mendekat ke arah handphone yang sedang terpasang di sebelah telinga fredrinn.

"Kasih susu biasa coba?" ucap xavier.

"UDAHH, TAPIBTAMBAH NANGIS?!"

Baru satu hari sampai di hotel untuk bersantai dan menikmati waktu malah di suruh pulang. Alangkah sialnya dua pasangan ini.

Tbc.

Agi malas
-Arabriel.

My Happiness With Him - FredvierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang