"A-AahhnN! F-fredd..!~"
Xavier menggeliat di bawah cengkraman sang alpha, mengenakan kostum maid yang kemarin Fredrinn beli di toko kostum.
Tubuhnya di guncang kenikmatan saat tiga jari fredrinn memasuki Lubangnya dan tangan fredrinn lainnya mengocok penisnya.
"f-fred.. hngh.. a-aku..!"
Feromon khas fredrinn yang menyengat layaknya sebuah wiski yang memabukkan. Aroma itu membuat tubuh Xavier lesu dan tidak bisa melawan Alpha di depannya ini.
Pelepasan pertama sang omega pun selesai. Xavier terengah engah di atas ranjang mewah Fredrinn. Penglihatannya menjadi sayu, wajah nya memerah.
'...'
Fredrinn yang melihat Xavier masih memalingkan muka darinya itu membuat dirinya marah. Dia mencengkram kedua tangan Xavier dengan satu tangannya.
"T-tungguー"
Crack
Baju maid tadi di sobek begitu saja, menunjukkan badan telanjang milik Xavier. Melihatkan puting Xavier yang sudah mengeras dari tadi.
Fredrinn yang melihat itu langsung menghisap puting pink milik Xavier layaknya seorang Bayi.
"Mnghh, j-jangan digigit bodoh..!"
Tidak mendengar permintaan Omega, fredrinn malah menggigitnya. Membuat xavier tersentak dan secara tidak alami menciptakan bekas cakaran pada punggung kekar milik Fredrinn.
"Nghh, Bangsat.."
Fredrinn mula membuka celananya. Memposisikan dirinya di antara dua paha terbuka milik Xavier. Fredrinn mencium pipi Xavier dengan lembut, merentankan kedua paha Xavier.
"F-fred.. ga muat.." Xavier mengucapkannya sedikit takit saat melihat seberapa besar penis milik fredrinn.
"Ssh, tenang sayang.."
Xavier meraih bagian belakang leher fredrinn secara tidak sengaja, menlminimalisir rasa sakitnya saat Fredrinn memasukkan penisnya.
"U-ugh.."
Fredrinn yang merasa terjepit di bawah sana mencoba untuk menenangkan Xavier dengan menciumi lehernya.
'Baru setengah bangsat, sakit banget..'
Xavier merintih kesakitan di bawah genggaman fredrinn, setiap butir air mata keluar dari matanya. Fredrinn yang merasa Xavier sudah mulai tenang pun mulai bergerak perlahan.
"A-ahh, nghhm.. f-fred..~"
Xavier mendesah tak karu karuan, ruangan itu di penuhi dengan desahan dan erangan dari kenikmatan kedua orsng tersebut.
...
Keesokan harinya, Xavier terbangun di kamr tamu. Membuat dirinya heran bagaimana bisa dia berada d sana.
"Eugh.."
"Udah bangun sayang..?"
Fredrinn mencium dahi Xavier, kemudian duduk di samping Xavier. Fredrinn terlihat sudah rapi dengan berpakaian ala style nya sendiri. Sedangkan xavier masih bertelanjang tubuh di kasur dan hanya menutupi dirinya dengan selimut.
"Kenapa di pindah..?"
Fredrinn menghela nafas karena Xavier bertanya hal tersebut.
"Kasurnya rusak, hehe.."
Karena kebrutalan tanpa henti selama satu hari penuh, kasurnya menjadi rusak dan harus di ganti dengan yang baru. Meskipun itu tidak terlaku susah untuk fredrinn agar menggantinya.
Xavier tidak masalah dengan itu, saat dia mencoba berdiri dari tidurnya rasa sakit melekat pada pinggangnya. Dia pun tersadar akan sesuatu.
"Kemaren kamu make kondom?"
"Enggak.."
Plak
"Fredrinn bodoh! nnati klo aku hamil gimana?!"
Mengingat bahwa Xavier adalah omega itu memang benar. Seorang omega bisa di hamili seorang alpha ataupun beta, tentu saja itu masalah.
"Loh.. emangnya kamu mau child free?"
"Gak mau lah!"
Fredrinn tersenyum tertekan, tidak tay harus bagaimana cara menanggapi pasangannya yang satu ini.
Sebenarnya alasan Fredrinn membuahi Xavier adalah karena proses pernikahannya dapat di percepat, tapi di sisi lain sang mate tidak mau melakuknnya.
'Sabar..'
Akhirnya Fredrinn pergi bekerja duluan agar Xavier bisa menikmati waktunya dengan tenang. Mengecup dahinya kemudian tangan kanannya dan pergi dari sana.
"Aduh.. sakit bgt.." Xacier merintih karena pinggang nya terasa terbelah menjadi dua. Xavier mencoba berjalan perlahan agar tidak terlalu menyakiti pinggangnya, kemudian pergi mandi.
...
"Mau nikah kapan lo?" Tanya Alucard, sahabat fredrinn. Lebih tepatnya adalaah teman kerja dia.
Fredrinn menggelengkan kepala, hanya Xavier yang menentukan kapan mereka akan menikah karena Fredrinn bukan tipe pemaksa.
"Kasian deh, makannya buahin dulu!" Saran alucard malah menjadi agak agak dan membua fredrinn ingin menimpuknya.
"Udah kemaren, malah ngamuk dianya."
Alucard hanya bisa menghela mafas dan mengetahui seberapa menyedihkannya teman nya yang satu ini.
Bahkan orang lain setelah melihat seorang omega mereka akan mating dan langsung menikah, sedangkan Fredrinn.. lupakan.
"Tapi keknya bisa aja sih dianya hamil, org kmrn gue gak make kondom.."
"Lah? lo main berapa ronde emang?"
"20? lebih kali.."
Alucard tersedak ludahnya sendiri, mendengar kata kata dua puluh di telinganya membuat dirinya kaget seketika.
"Gitu bener pengen punya anak.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Happiness With Him - Fredvier
FanficYahoo! Arabriel disinii! Atau kalian kenal aku dengan sebutan Arabrien? Haha! Jarang jarang juga saya bikin Fanfict dari game, wkwk. Baru aja nyelesaiin buku sebelah. Dan terbitlah ide ini. Omegaverse genre. Karakter milik Papi moonton, saya hanya m...