7

1K 77 19
                                    

Kini dua bulan berlaru dan perut Xavier yerlihat sedikit membuncit. Tentu saja permintaannya tentang makanan tidak bisa di hentikan oleh fredrinn.

Mau itulah, mau ini lah. Semua yang menjadi permintaan Xavier tentu saja akan di kabulkan oleh Fredrinn. (Mereka udah nikah.)

"Sayang, aku kerja dulu ya." Fredrinn mencium dahi Xavier, kemudian mencoum sang buah hati yang masih berada di dalam kandungan.

"Lembur ya.." Xavier cemberut sambil memegang tangan Fredrinn.

Melihat tingkah laku istrinya ini membuatnya semakin gemas dengannya. Kemudian dia mengangguk sebagai jawaban dan membelai kepala Xavier.

"Gak lama kok sayang.."

"Yaudah.. cepet pulang ya.."

Fredrinn pergi ke bagasi, kemudian melaju cepat ke arah kantornya. Xavier hanya bisa menghela nafas dan duduk di ruang tamu sendirian.

Hanya ada para pembantu di sana, sedangkan para pembantu tidak ada satu pun yang dekat dengan Xavier. Xavier mencoba mencari kegiatan tapi para pembantu di sana tidak membolehkannya.

"Tidak boleh, tidak boleh menyapu.. saya aja."

"Eh jangan masak tuan.. saya aja.."

"Eh tuan! Saya aja yang bersihin toilet.."

Xavier ingin sekali jalan jalan tapi dia tidak di perboehkan keluar rumah karena fredrinn menjadi lebih possesive terhadapnya. Xavier cemberut dan hanya bisa duduk di ruang tamu sambil memakan snack nya.

...

Handphone Xavier bergetar, sebuah pesan terlihat di layar nya. Pesan dari fredrinn, mengatakan dia tidak akan lembur membuat hati xavier menjadi bahagia.

"Beneran??" Xavier menjawab kembali pesan Fredrinn.

"Iya, aku bawa sekertarisku juga ya."

Xavier hanya mengirm emoji jempol dan kemudian pergi mandi sambil menunggu sang suami datang.

....

Suara bel rumah terdengar nyaring setelah beberapa kali berbunyi. Para maid lain membukakan pintu masuk menuju mansion Fredrinn yang besar itu.

"Fred..!"

Xavier menunggu sambil duduk di sofa. Fredrinn menghampirinya sambil melonggarkan dasi di kemejanya.

"Ahh, kangen?? hehe."

Fredrinn mencium dahi Xavier dengan lembut kemudian mengelus perut nya. Xavier sedang berbincang santai dengan Fredrinn. Sampai seorang wanita datang di belakang fredrinn.

"Eh, sekertarismu?"

Seorang wanita yang tampaknya bukan warga land of down ini berpakaian sexsi dengan paha yang terbuka dan bagian dada yang terlihat.. lupakan.

Wajahnya cantik, memang. Tapi make up yang dia pakai terlalu tebal dan mala menunjukkan wajah onde ondel yang make upnya setebal dosa kita.

"Oh ya, evelyn di lantai atas ya. Ruang kluarga."

Evelyn hanya mengangguk kemudian membawa berkas berkas di tangannya sementara fredrinn masih bermesraan dengan Xavier.

'Apasih Fredrinn! ugh, kenapa gak di kantor pribadinya?!'

Xavier dan fredrinn pergi ke atas bersamaan, sementara Xavierpergi ke kamarnya sendiri, fredrinn pergi ke ruangan dimana dia akan melanjutkan pekerjaan dengan sekertarisnya.

Ada banyak pembantu yang melihat, dan itu mungkin mnejadi saksi buta sebagaimana capernya ondel ondel satu ini.

"Tuan fred.."

"Fredrinn, evelyn."

Hanya satu orang dan Xavier lah yang memanggilnya seperti itu. Jadi dia akan bersikap tegas sambil menghindari seberapa cenrilnya ondel ondel ini.

Evelyn yang geram karena fredrinn susah sekali di goda akhirnya hanya bisa fokus pada pekerjaannya. (Orang yang di goda aja homo bang)

...

Beberapa jam dan akhirnya pekerjaan kedua orang itu selesai. Fredrinn menyuruh evelyn menunggu di sana dan mengatakan dia akan pergi menemui Xavier di ruangannya terlebih dahulu.

"Sayangg!!"

Fredrinn melumat bibir pink milik Xavier itu dalam semangat. Xavier yang di cipok tiba yiba mencoba mendorong fredrinn darinya.

"Duh apasih, mandi sana. Bau keirnget."

Fredrinn hanya tersenyum pals saat mendengar ucapan pedas sang male wife. Kemudian dengan sedih pergi ke lantai bawah dan mandi, karena kamar mandi di lantai atas sedang di perbaiki.

Xavier pun pergi ke lantai bawah untuk menyambut sang adik angkatnya. Melissa, julian dan Yin sebentar lagi akan pulang sekolah, jadi dia ingin melihat mereka.

Xavier melihat Evelym sedang di balkon dengan tenang mengagumi seberapa kayanya fredrinn hanya bisa bodo amat dan lanjut menuruni tangga.

(FYI : Jadi sebenernya Mansionnya tuh kek besar banget, ada dua lantai. Nah klo misal kalian masuk gitu langsung keliatan tangga gede di tenagh lantai pertama buat masuk ke lantai dua, klo gapaham bukan salha saya mks.)

X

avier menuruni tangga dengan tenang. Bersamaan dengan itu Pintu mansion terbuka menandakn tiga adiknya akan pulang.

"Kak xavier!!" Nada melissa seperti khawatir saat meneriakkan namnya. Xavier bingung kenapa raut muka ketigaadiknya seperti itu.

"XAVIER!!"

Bruak.

Evelyn dengan wajah tanpa dosanya mendorong Xavier dari atas sana.

Tbc.

Promosi ngab, isinya oneshoot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Promosi ngab, isinya oneshoot. Klo mau baca silahkan, sambil nunggu buku ini tamat juga (´ ▽`).。o♡

BL juga kok :<

My Happiness With Him - FredvierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang