10

1.1K 88 6
                                    

"Aku aja!"

"Gak gak bocah, pergi pergi! gausah ngide ngasih nama anaknya orang!"

Melissa pun langsung datang dan menyeret yin keluar dari sana, Fredrinn memasuki kamar VVIP yang sudah ia pesan untuk sang male wife nya.

Kemudian mendekat ke arah ranjang nya dan mengelus pelan tangannya yang lemas.

'Duh jadi pengen gue ewe deh..'

"Fred.."

Ucapan lesu xavier sontak membuat penglihatan fredrinn mengarah ke arah di mana mata mereka bertemu.

(eh ribet ga si kata katanya, tw ah gpdl)

"Apa sayang?.." Tanya fredrinn sambil mengecup kening Xavier dengan penuh cinta dan kasih sayang.

"Gimana namanya?"

Nama bagi seorang bayi mungil yang baru lahir bergenderkan laki laki. Masih tertidur lelap di sebelah Xavier.

"Ekhem."

Vyn Vance, entah mnegapa fredrinn tiba tiba saja kepikiran seperti itu. Xavier sedikit lega karena mendengarnya menampilkan senyum hampa di wajahnya.

(gw ga bs bikin nama co)

"Xavierr!!"

Pintu terbuka menampilkan seorang pria blonde yang masuk bersama dengan suaminya, siapa lagi kalau bukan nathan.

Nathan yang tersenyum riang membuat Xavier dan seisi ruangan tersebut ikut tersenyum juga.

"Duhh lucunyaa" Ucap nathan gemas sambil mencubit pipi Vyn lembut.

T

ak selang beberapa menit ling pun datang dengan babuーsuaminya dan juga wanwan sekalian.

"Sehat sehat xav?" Tanya Ling sambil mendekat ke arah ranjang Xavier.

"Ya lo pikir aja gmn ling."

Wanwan yang ingin mencubit pipi Vyn malah di tarik keluar oleh melissa. Menyebabkan wanwan yang berteriak keras setengah merengek karena sudah lama tidak melihat dedek bayi.

"Melissa!! Ahhhh! Lepasin!! Huhuu!! Mau liat ituuu!!!"

"Gak! Ayo main santet sama gue-"

"Udah woe!"

Xavier hanya bisa tersenyum tertekan mendengar pembicaraan setengah ga jelas itu. Dia mulai berpikir bahwa isi dari otak para adik angkatnya itu hanya ada angin dan udara kosong.

"Ngidam apasih xavier anaknya lucu banget~" Ucap nathan sambil menggendong dedek bayinya.

"Pop ice"

Seketika ruangan langsung terdia mendengar jawaban Xavier, tapi ada benarnya juga sih.

...

Di luar ruangan terdengar langkah kaki kecil yang tidak lain adalah para bocil teman teman harley.

Lesley datang berkunjung membawa Harely dan teman temannya, membawa beberapa buah dan yang lainnya.

"Aaaww.. lucuuu!!" Ucap guin yang sedang berman dengan tangan sang bocil.

Harley dan kawan kawan hanya berlari di koridor tanpa henti dan suara langkah kaki yang sangat bising. Toh namanya juga anak anak.

"Kalo udah di boehin pulang Vyn nya titipin aja.." Ucap fredrinn lembut.

Mengingat bahwa setelah Xavier menjadi pakmil Fredrinn jarang mendapat jatah dari Xavier.

Xavier yang mengetahui itu langsung menolak karena terakhir kali mereka melakukannya kasurnya sampai rusak dan harus menunggu beberapa hari untuk kasur yang baru.

"Gak boleh."

Lesley hanya mengangguk setuju pada jawaban Xavier membuat Fredrinn tambah lesu karena itu. Fredrinn pun kehilangan nafsu hidup dan rasanya ingin pingsan saja di sana.

Dan hari hari berlalu dengan hal yang sama. Teman teman Xavuer atau pun Fredrinn mengunjungi mereka membawa beberapa oleh oleh kemudian pulang. Dan tetap seperti itu.

...

"Akhirnyaaa"

Melissa langsung rebahan di sofa ruang tamu kediaman Vance sambil memainkan Handphone nya.

Xavier yang sedang menggendong sang putra mungil nya langsung pergi ke kamar yang sudah di sediakan untuk anaknya tersebut.

"Beb ngasih jatah sekali aja napa.."

"Gamau."

Fredrinn bahkan terlihat seperti orang yang tidak pernah makan hingga pipinya terlihat tirus. Sungguh pria nafsuan.

Fredrinn menghela nafas kemudian mengikuti Xavier ke kamar anaknya dan menutup pintunya.

"Sekali aja..."

"Gak. Mau."

"Kucing kamu ku buang nanti"

"..."

"Yaudah deh iya, nanti"

Sifat pecinta kucing milik Xavier tidak pernah hilang ternyata, akhirnya Fredrinn kembali ceria dan pergi dari ruangan.

Tbc.

My Happiness With Him - FredvierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang