16 years ago.
Mansion Grey Moon saat ini dipenuhi dan diramaikan oleh suara tangis bayi yang nyaring dan melengking. Bayi manis itu sering sekali merengek walaupun sudah ditenangkan oleh kedua Elder ayahnya.
"Donghyuck.. Hyuckkie... Aish gemas sekali.." Jaehyun menggendong dan mengayunkan bayi Donghyuck kesana kemari seperti pesawat terbang.
Jaehyun sangat mencintai bayinya ini. Walaupun pikirannya masih kalut dan sering pergi mencari Haechan, Sigma-nya yang masih belum diketahui keberadaannya. Namun Jaehyun maupun Jeno selalu bergantian menjaga Donghyuck mereka.
"Hyung, aku baru sadar.. tanda apa ini ya di balik telinga kanan Hyuck?"
Jaehyun menghampiri Jeno, melihat bagian belakang telinga bayi manis tersebut. Sedikit tercenung dan langsung memanggil tetua Jisoo untuk memastikan. Karena Jaehyun seperti pernah melihat tanda - ah simbol tepatnya - itu di sebuah buku kuno.
Kedua Elder kembar itu mengamati ekspresi tetua Jisoo yang nampak terkejut dengan simbol tersebut.
"Ini tidak mungkin terjadi pada Donghyuck.."
Jeno bangkit dari duduknya, gusar, "Apa? Maksudmu bagaimana? Apa yang tidak mungkin jelaskan!"
"Moon Goddess is longsuffering, and of great mercy, forgiving iniquity and transgression, and by no means clearing the guilty, visiting the iniquity of the fathers upon the children unto the third and fourth generation."
"Moon Goddess itu panjang sabar dan kasihnya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, hingga keturunan yang ketiga dan keempat. "
Jaehyun dan Jeno bersitatap mendengar kutipan dari kitab sejarah panjang Moon Goddess tersebut.
"Tetua, jangan bilang padaku kalau... Donghyuck..."
"Sayangnya iya... Tampaknya Moon Goddess sangat murka pada kita semua. Selain memberikan Mark of Cain pada Enigma tersebut, Moon Goddess kini memberikan JINX pada keturunan kalian. Pada Donghyuck."
"Jinx? Nasib sial? Jinx apa yang diberikan pada Donghyuck? Jujur saja pada kami tetua!"
Tetua Jisoo terdiam, memejamkan matanya keras. Dan saat netra itu terbuka, tampak riak air kecil di sudutnya. Tetua Jisoo menengadahkan kepalanya ke atas. Seraya menatap langit-langit mansion megah tersebut. Mempertanyakan kenapa setega itu pada bayi manis di pelukannya? Seharusnya Moon Goddess memberi hukuman pada dirinya saja.
"Tetua..."
"Jay.. Jason... simbol Jinx pada Donghyuck.. artinya... later Donghyuck will only be one. Not two. Which means Donghyuck will not have a partner, namely mate."
Jeno menggebrak meja di hadapannya. Zero dalam tubuhnya meraung keras. Membuat bayi manis dalam pangkuan tetua Jisoo itu terperanjat dan mulai menangis. Seakan bayi Donghyuck mendengar ucapan tetua Jisoo mengenai Jinx miliknya dan ikut bersedih akan nasibnya.
Malang sekali anak manismu itu, Jay! Kau harus melakukan sesuatu.
Tanpa kau bilang pun aku pasti akan mencari jalan keluarnya, Jeff.
Jaehyun mengepalkan tangannya. Ingin mengutuk Moon Goddess namun ia tahan karena itu percuma.
"Lagipula kenapa Moon Goddess harus marah pada kita jika benar bahwa Haechan itukan takdir kami! Benar kan tetua? Ini gila. Bagaimana bisa Donghyuck tidak akan memiliki mate! Itu benar-benar .... Aghhh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
JINX - SIGMA AFTER STORY [END]
WerewolfDonghyuck yang menginginkan Haechan. Sigma yang telah membawanya ke dunia untuk bersama keluarganya. Minhyung yang menginginkan Donghyuck. Bocah manis yang dahulu selalu menempelinya kemanapun. Dan Ji-Sung. Yang membenci Donghyuck karena Elder Jen...