Epilog

4.2K 245 79
                                    

Mansion Red Moon semakin ramai. Bagaimana mungkin tidak ramai jika penghuninya bertambah dua orang? Bahkan keduanya berjenis kelamin lelaki. Renjun kesal sekali, pasalnya Renjun sangat mengharapkan salah satu dari bayi yang dilahirkan oleh Donghyuck dan Haechan itu perempuan. Muak rasanya melihat isi dari mansion dipenuhi oleh para lelaki. Setidaknya itu yang ada di benak Renjun.

Omega lelaki yang dibuahi oleh Alpha memang 90 persen kemungkinan akan melahirkan keturunan dengan jenis kelamin yang sama, karena keduanya memiliki kromosom yang sama, yaitu XY. Namun kemungkinan untuk memiliki anak perempuan juga masih memungkinkan karena walaupun jarang sekali, kromosom bawaan dari sang Omega dapat berubah menjadi X.

Renjun mendengus pelan dan menuju kamar Haechan, sang Luna. Begini-begini Renjun juga sangat menyukai anak kecil, jangan lupa bahwa saat Donghyuck dan Minhyung kecil Renjun sering menemani mereka bermain sampai tertidur. Renjun masuk perlahan untuk melihat bayi manis yang dilahirkan Haechan. Haechan tersenyum di ranjangnya. Bayi mungil dengan kain berwarna biru langit yang melilit tubuhnya tampak tenang tertidur di samping Haechan.

"Aku tidak menyangka dia benar-benar Queen..."

"Begitupun aku, Njun..."

Renjun menatap lekat tanda yang berada di bawah mata kanan bayi manis itu. Sebuah tanda yang menyerupai bekas luka berbentuk bunga mawar. Simbol mutlak bahwa dia akan tumbuh menjadi seorang Queen Omega.

"Aku teringat pada Taeyong Hyung setiap kali melihat tanda itu Njun..."

"Mmm, aku juga.. rasanya waktu begitu cepat berlalu ya Chan.. era dimana Queen sudah dilahirkan menandakan bahwa di generasi anakmu ini akan atau mungkin sudah dilahirkan juga Elder yang akan menjadi mate-nya kelak..."

Tanda Elder tidak muncul sedari lahir. Berbeda dengan tanda Queen. Mark dan Haechan serasa bermimpi karena keturunan mereka merupakan seorang Queen Omega. Dan Mark tidak henti-hentinya mengucapkan syukur pada Moon Goddess karena telah mempercayakan Queen Omega pada keluarganya.

"Sudah memberinya nama?"

"Belum.." Haechan tertawa kecil, "Sebenarnya aku ingin memberinya nama Taeyong.. walaupun dulu Taeyong hyung pernah berkhianat, tetap saja dia menyelamatkan aku di saat terakhir.. bisa dibilang aku juga berhutang budi padanya... dan setiap melihat tanda itu, sungguh Njun aku seperti melihat Taeyong hyung..."

"Yaa sudah, namai saja Taeyong.. lagipula nama Taeyong itu bagus kok!"

"Masalahnya, Mark tidak setuju.."

"Aish, si kulkas berjalan itu! Bujuk saja Chan, rayu dan goda saja Mark! Dia itu lemah sekali padamu, kau tahu bukan? Ayo Chan, aku mendukungmu untuk menamai bayi manis ini Taeyong!"

Haechan terkekeh melihat kelakuan sahabatnya itu. Well, maybe Haechan akan mencoba untuk membujuk Mark lagi. Haechan tidak dapat memikirkan nama lain lagi setelah mengetahui bahwa bayi yang dilahirkannya ada Queen Omega, hanya nama Taeyong yang terus muncul di otaknya. Tapi Enigma-nya itu akan sulit sekali dibujuk. Haechan akan memikirkan nama yang mendekati nama Queen terdahulu, bagaimana jika Jinyong? Atau mungkin Seulyong? Yang jelas Haechan ingin anaknya nanti dipanggil dengan sebutan Yongie.

Jika bayi Haechan memiliki sifat yang tenang, itu berbanding terbalik dengan bayi Donghyuck, Minhyuck sangat aktif walaupun masih bayi. Minhyuck akan sering menendang ayahnya sendiri jika mereka bertiga berada di satu ranjang yang sama. Entah bagaimana caranya, Minhyuck selalu dapat menemukan dan mendekat pada Minhyung, lalu kemudian menendang-nendang sang ayah hingga terbangun dan terpaksa pindah ke sofa. Membiarkan Minhyuck tidur bersama Donghyuck seorang. Seakan bersaing untuk tidur bersama Donghyuck.

Mark dan keluarga yang saat ini tidak bisa dibilang kecil lagi, yeah keluarga besarnya menjalani hari-hari dengan damai dan tentram, dipenuhi sukacita dengan hadirnya dua bocah dan juga berisiknya suasana di mansion Red Moon karena Ten dan Renjun yang masih setia dengan hubungan love and hate relationship-nya.

JINX - SIGMA AFTER STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang