Craving

2.2K 232 43
                                    

Sinar rembulan malam ini tampak begitu terang, berwarna kuning dan bintang-bintang pun turut memberikan kelap-kelipnya. Membuat langit malam tampak ramai. Seharusnya pemandangan malam ini dapat membuat siapapun yang melihatnya terkagum dengan hati yang takjub. Seharusnya. Mungkin sebagian penduduk bumi menikmati momen dimana bulan dan bintang saling memamerkan cahayanya. Sayangnya itu tidak dialami oleh dua orang Alpha yang saat ini berada di luar kamarnya masing-masing.

Jam dinding menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Mark yang sedang terduduk di sofa ruang tamu sejak tadi merasa lapar dan ingin memasak ramen pada awalnya, namun malah bertemu dengan Minhyung di dapur yang sedang menggerutu sambil menenggak segelas air dingin.

"Dad..? What are you here at this time?"

"Well.. I threw the same question as you... kenapa kau belum tidur Minhyung?"

"Hmm... you answer me first Dad...."

Mark menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali, berjalan menyalakan kompor untuk memasak air panas. Lalu mengambil sebungkus ramen pedas dari lemari penyimpanan. Minhyung yang melihat itu ikut mengambil ramen dengan merk sama namun tidak pedas.

"Haechan menyuruhku tidur di luar... Bisa-bisanya Haechan bilang kalau aku bau! Apa-apaan itu? Sebelumnya Haechan selalu menyukai phereomone-ku... aku benar-benar frustasi tadi, namun Haechan, mommy-mu itu malah menangis sesenggukkan berkata bahwa dia tidak akan tidur jika aku masih berada di kamar... bayangkan Minhyung...."

"Pfftttt... hhahahahaha, kasihan sekali kau Dad! Kalian masih mate tidak? Aneh sekali mom tiba-tiba menyebutmu bau.. apa kau tidak mandi sore Dad?"

"Sialan mulutmu itu Minhyung!"

"Oke, oke... sorry Dad.." Minhyung masih terkekeh karena mendengar cerita ayahnya yang menurut Minhyung tidak masuk akal. Pasalnya tubuh Mark itu harum.

"Your turn. Kenapa kau tampak seperti sedang kesal tadi? Kalian bertengkar? Ayolah, pernikahan kalian masih seumur jagung.. mengalahlah Minhyung,, kau tahu sendiri kelakuan Omega-mu itu.."

"But Dad, aku tidak bisa mengalah untuk hal yang satu ini!"

"And, what's that?"

"Aghhh.. Donghyuck bilang bahwa dia ingin tidur sambil memeluk Ji-Sung! Tentu saja aku menolaknya, gila saja Dad... Donghyuck bilang jika itu semua adalah keinginan aegi-nya.. aku bisa gila lama-lama..."

"Hahahaha! Kau lebih menyedihkan dibanding aku Minhyung! Perlu Dad menghubungi Ji-Sung agar datang malam ini juga untuk menemani Donghyuck tidur? Hm??"

"Daddd! Kau..."

"Hahaha, just kidding son... oh astaga ramennya!"

Mark mengangkat panci berisi ramen itu dan menuangkan isinya ke dalam mangkuk, tadinya ingin langsung makan saja dari panci tapi sayangnya pilihan ramen mereka berdua berbeda jadi Mark memutuskan untuk membaginya ke mangkuk saja.

"Dad.. apa yang namanya mengidam itu memang seperti ini?"

"Wah, kau belum tahu saja waktu Haechan mengandung dirimu, tapi seingatku dulu Haechan hanya menginginkan beberapa macam makanan saja.. tidak sampai menendangku keluar dari kamar..."

Minhyung mengusak surainya yang hitam, dua bulan kehamilan Donghyuck cukup menyiksa bagi Minhyung. Kelakuan absurd Donghyuck kadang membuat Minhyung angkat tangan, contoh saja saat Donghyuck bilang ingin membuat jus semangka, sayur dan telur yang diblender menjadi satu. Ujungnya meminta Minhyung untuk menghabiskannya. Sungguh Minhyung ingin muntah, tapi Donghyuck mengatakan akan pergi dari mansion Red Moon jika Minhyung memuntahkannya, belum lagi keinginan Donghyuck untuk menguncir rambut Minhyung yang memang sudah agak memanjang. Donghyuck mengepang dan memberi pita-pita kecil di rambut Minhyung.

JINX - SIGMA AFTER STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang