Halaman belakang mansion Red Moon tampak berwarna kuning cerah dikarenakan hamparan bunga matahari. Haechan terlihat duduk termenung, netranya memandang ke bentangan langit biru yang hari itu tidak berawan. Sesekali menghela nafasnya lembut. Saking khidmatnya Haechan melamun, Haechan tidak menyadari Minhyung yang kini sudah ikut duduk di sampingnya.
"Mom? You good?"
Haechan sedikit kaget. Menoleh menatap Minhyung yang tampak khawatir.
"O..oh. Minhyung..."
"Memikirkan apa mom? Kau terlihat berbeban berat.."
Minhyung merangkul pundak sempit Haechan, membawanya dalam pelukan. Haechan menarik nafasnya panjang, aroma Minhyung cukup menenangkan pikiran Haechan yang kalut.
"Minhyungie... Kau... Berhubungan kembali dengan Donghyuck?"
Haechan merasakan tubuh Minhyung yang sedikit tersentak. Haechan mengeratkan pelukannya pada Minhyung. Menepuk punggungnya pelan.
"Jujur saja, kau.. menyukai Donghyuck ya?"
Lama terdiam, sampai Minhyung membuka suaranya.
"Well mom, I fall for him. We are sibling, I Know that.. tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri. Aku mencintainya."
"Tapi, Minhyung.. Donghyuck, dia bukan Mate-mu. Mark menceritakannya padaku, kau bahkan tidak merasakan apapun di tanda mate-mu bukan? Kau hanya akan menyakiti Donghyuck jika nanti kau bertemu dengan mate-mu."
"I don't know, mom. Hanya saja, hatiku saat ini terasa begitu penuh karena Donghyuck. Aku bahkan tidak berharap bertemu Mateku. Jika karenanya nanti membuatku meninggalkan Donghyuck. Besides, the mate bond isn't that strong."
Haechan melepaskan dirinya dari pelukan Minhyung. Menatap iris hitam anaknya.
"Apa maksudmu? Mate adalah harga mati, Minhyung."
"Not as always mom. That Elder bastard Jeno even reject his mate for you, rite?"
Netra Haechan mengerjap-ngerjap. Tampak menggemaskan di mata Minhyung.
"Kau, tahu darimana?"
"Dad already tell me the whole story mom. Dan aku membenci that twins Elder! They are so rude to you! I can't imagine your pain."
Haechan memalingkan wajahnya dari Minhyung. Semua cerita yang Haechan dengar dari orang-orang terdekatnya memang seburuk itu. Beruntung Haechan tidak kembali mengingatnya. Namun, tetap saja Haechan malu jika orang lain, dalam hal ini anaknya sendiri, mengetahui betapa kelam dan kotor dirinya di masa lalu.
"Minhyung, setidaknya aku memilih tetap bersama dengan Mateku. Sesuai yang digariskan oleh Moon Goddess. Kau akan menderita jika mereject Matemu sendiri Minhyung. Kuharap kau tidak benar melakukannya."
Haechan beranjak, Minhyung mengikuti arah berdiri dan perginya Haechan, dan sebelum Haechan semakin jauh. Minhyung berucap lirih namun tetap terdengar oleh telinga Haechan.
"Aku mencintainya mom. Aku akan membuatnya berada disisiku. Entah bagaimana caranya. Kuharap kau dan Dad tidak menghalangiku. Blood ties are just that. but my feelings are deeper than that."
Haechan bergeming mendengar perkataan Minhyung. Terdiam sesaat tanpa membalikkan tubuhnya lalu kembali melangkah memasuki mansion tanpa menoleh dan merespon.
Apa yang harus kulakukan?
---
Di kamarnya, Minhyung masih memperhatikan video yang berasal dari ponsel yang dia bawa dari apartement Alpha yang membawa Haechan. Hanya ada 2 video di dalam ponsel tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINX - SIGMA AFTER STORY [END]
WerewolfDonghyuck yang menginginkan Haechan. Sigma yang telah membawanya ke dunia untuk bersama keluarganya. Minhyung yang menginginkan Donghyuck. Bocah manis yang dahulu selalu menempelinya kemanapun. Dan Ji-Sung. Yang membenci Donghyuck karena Elder Jen...