Silver

2.1K 262 87
                                    

"Donghyuck, beritahu padaku alamat kalian di Vancouver."

Donghyuck tampak tidak mengindahkan ucapan Minhyung, Donghyuck masih menatap dengan pandangan kosong ke sembarang arah. Minhyung sedikit mengguncang tubuh mungil Donghyuck, membuat Donghyuck mengerjap.

"O-oh, apa katamu tadi Hyung?"

"Alamat kalian di Vancouver. Aku dan Dad akan menyusul sekarang juga, Daddy sudah memesan tiket pesawat. Kumohon untuk kali ini jangan membantah Hyuck. Kau sudah lihat sendiri betapa bajingannya kedua ayahmu itu."

"127 Alberni Street." Itu suara Mark. Membuat Minhyung dan Donghyuck menoleh, terutama Donghyuck. Darimana Mark tahu alamatnya di Vancouver? Mark mengangkat ponselnya dan menunjukkan pesan yang berupa share location dari sebuah nomor yang Donghyuck yakin dan kenali sebagai nomor ponsel milik Daddy Jaehyun-nya. Bagaimana bisa?

"Sepertinya ucapanmu ada benarnya Minhyung. Hanya saja aku memang terlalu khawatir pada Haechan, kau tahu?"

"Like I said before Dad, mom is strong! Tapi tetap saja sih aku tidak tenang juga jika Elder sinting itu bersama dengan mom. Ayo Dad kita ke bandara sekarang juga, Ji-Sung kau ikut atau stay?"

"Aku akan ikut bersamamu. Jika kau tidak keberatan tentunya."

"Aku tidak keberatan, pesan sendiri tiketmu. Kulihat masih banyak seat kosong di penerbangan kali ini."

Jemari Donghyuck menarik ujung pakaian yang digunakan Minhyung, membuat alis Minhyung naik sebelah.

"Minhyung Hyung, a-aku.. ikut juga ya..?"


Nah, ini dia. Kau memang harus ikut Donghyuck.


Minhyung menatap wajah sendu dari sang Omega, matanya sembab karena menangis tadi dan nafasnya masih terdengar sesenggukan. Minhyung merunduk, mensejajarkan tubuh mereka berdua yang memiliki perbedaan tinggi badan tersebut. Donghyuck sedikit mundur saat menyadari wajah keduanya tampak terlalu dekat satu sama lain.

"Baiklah, kau boleh ikut dengan catatan tidak membantu kedua ayahmu itu. Bagaimana? Deal?"

Donghyuck menjawab dengan anggukkan kecil. Bulu matanya masih terasa basah, Donghyuck menoleh ke arah Ji-Sung, dibalas dengan ucapan Ji-Sung yang akan memesankan tiket untuk Donghyuck juga. Sedangkan para Tetua memutuskan untuk tidak ikut kali ini. Membiarkan Mark dan Minhyung yang akan menyelesaikan semuanya. Tetua Jisoo dan Tetua Yoona akan menunggu di rumah saja, sesungguhnya alasan utamanya adalah Tetua Yoona cukup khawatir jika mereka ikut, Jaehyun akan menyakiti Jisoo karena pada kenyataannya, Tetua Yoona sudah membocorkan kelakuan Jaehyun terhadap Jeno.

Mark memilih maskapai Air Canada untuk menuju ke Vancouver. Mark duduk bersama dengan Minhyung sedangkan Donghyuck sendiri duduk bersanding dengan Ji-Sung. Sepanjang perjalanan, Donghyuck menunduk memikirkan apa yang telah terjadi sampai hari ini.

Apa Daddy benar-benar berbohong padaku?

Mom Haechan tidak pernah mencintai Daddy Jae dan Daddy Jeno? Apa mom juga sebenarnya tidak mencintaiku juga?

Jadi asal dari Jinx milikku, bukan karena Moon Goddess marah pada mom dan uncle Mark. Jinx milikku bukan berasal dari dosa mom yang merusak takdir seperti yang Daddy Jae ceritakan. Tapi dosa kedua ayahku sendiri.

Belasan tahun ini aku hidup dengan pembohong? Yang memaksa mom? Yang membawa paksa dan memisahkan mom dari mate-nya? Takdir macam apa sebenarnya yang Daddy sebut?

Aku melakukan hal yang sia-sia bukan? Merusak diriku sendiri hanya untuk mencelakai mom karena membawanya pada Daddy.

Aku harus apa?

JINX - SIGMA AFTER STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang