Chapter 01 - Rain

263 32 7
                                    

Hai, halo semuanya. Perkenalkan cerita baru saya, RAINBELL. Saya mau berbagi cerita bagaimana saya bisa menemukan RAINBELL ini.

Jadi, saat di rumah saya hujan, saya terpikir sesuatu yang membuat saya bingung. Saya memikirkan cerita ini, tetapi saya tidak tau apa yang akan saya buat. Selama hujan berlangsung, pikiran saya terbang kesana dan kesini. Tibalah di mana saatnya saya terpikir untuk membuat cerita ini.

RAINBELL ini cerita remaja, bukan tentang pernikahan. Saya akan banyakan cerita tentang remaja, karena saya remaja. Kalau saya terus membuat cerita pernikahan, hmmm, aneh.

RAINBELL ini bukan cerita islami, yaa. Saya harap kalian semua suka dengan RAINBELL ini.

Selamat membaca semuanya!

*
*

🌧️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌧️

Pemandangan kota Jakarta sore ini sangat gelap, menandakan akan datang hujan hari ini. Di saat semua warga-warga sibuk mengambil jemuran mereka, gadis kecil berusia 5 tahun ini malah berlari ke halaman belakang rumah untuk menunggu hujan turun.

"Hujan!" seru anak kecil itu seraya menatap langit yang mulai menjatuhkan air ke tanah. Anak gadis berusia 5 tahun itu sangat antusias untuk bermain hujan-hujanan sore ini.

Seorang wanita melihat gadis kecil yang sedang asik bermain hujan itu. Wanita ini tidak berani menghalanginya, karena hujan adalah salah satu ciptaan Tuhan yang sangat gadis itu sukai.

"Rum, di mana anak saya?" seorang pria berpakaian kantoran datang ke arah wanita itu dan menanyakan keberadaan anaknya. "Eh, disana, Pak. Biasa, hujan." Jawab wanita yang bernama Arumi-asisten rumah tangga.

Pria itu ikut menoleh ke arah anaknya yang sedang asik bermain air di luar sana. Ia juga sama, tidak bisa menghalangnya karena ini adalah hobi gadis kecil itu. "Pak Gala, Bapak ingin saya masakin apa untuk malam ini?"

Pria yang bernama Jenggala Erlangga itu menoleh dan tersenyum. "Apa saja, saya tetap makan masakan kamu." Jawab Jenggala atau yang lebih sering disebut Gala.

Arumi mengangguk mengerti, "kalau begitu, saya tinggal masak dulu, Pak. Permisi," pamit Arumi. Setelah mendapatkan anggukan dari Gala, Arumi pun berlalu.

"BABA, ABEL MAIN HUJAN-HUJANAN!" teriak anak yang bernama Abella Anindita Erlangga, yang sejak tadi bermain hujan adalah Abella.

Gala tertawa mendengar teriakan anak semata wayangnya itu, lalu pria itu berjalan menghampiri anak gadisnya. "Abel, sampai kapan mau disana terus?" tanya Gala sedikit berteriak.

RAINBELL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang