Chapter 04 - Do I Like Him?

54 21 0
                                    

🌧️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌧️

"Mama..."

"SEMUANYA GARA-GARA KAMU, RAIN!"

"KAMU BUKAN KAKAK YANG BAIK!"

"MAMA BENCI SAMA KAMU, RAIN!"

"TERESA! WATCH YOUR MOUTH!"

"Mama... Mama..."

"I HATE YOUR FUCKING SON!"

"MAMA!" Rain membuka matanya, mengerjapkan matanya berkali-kali. Napas Rain sangat cepat, wajahnya penuh dengan keringat.

Rain bermimpi, ia menggelengkan kepalanya. Kemudian menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Ia tidur dengan posisi duduk. Di sofa rumah Gala. "Mama," isak Rain.

"Mama, maaf...," gumamnya.

"Ehmm... Bubu..."

Rain terkejut mendengarnya, ia menolehkan kepalanya ke arah kiri, melihat adanya Abella yang tertidur dengan posisi duduk. Rain memperhatikan wajah gadis itu, tadi gadis itu mengigau. "Bubu..."

"Bubu?" bingung Rain.

Abella menggeleng-gelengkan kepalanya, dahinya berkerut. "Bubu, jangan... Bubu... Abel sayang Bubu... Bubu jangan pergi, Abel sayang Bubu..." Suara Abella mulai bergetar, menandakan ia akan menangis. Namun, gadis itu tertidur.

"Woy." Rain mengguncang pelan tubuh Abella. Rain diam beberapa saat. Dirinya bermimpi tentang sang ibu, Abella bermimpi tentang sang ibu. Mengapa bisa berbarengan seperti itu?

"Bel." Rain kembali mengguncang tubuh Abella.

"Bubu... Jangan... Abel kangen Bubu..."

"BUBU!" Abella mengerjapkan matanya, melihat lampu yang menyala.

"Bel."

Gadis itu menoleh, melihat adanya Rain yang memasang wajah datar padanya. Abel meneteskan air matanya, ia segera memeluk tubuh Rain. Tentu membuat Rain terkejut. "Lo ngapain?!"

"Bubu, Abel kangen Bubu. Abel bertemu Bubu, tapi Bubu pergi ninggalin Abel," ucap Abella dalam pelukannya. Rain hendak melepasnya, tetapi ia tak tega saat mendengar ucapan Abella.

Rain menghela napas, tangannya bergerak untuk mengelus kepala belakang Abella. "Abel nggak mau Bubu pergi," gumam gadis itu.

"Tenang," ucap Rain. Rain terus mengelus rambut Abella, sedangkan Abella semakin mengeratkan pelukannya. Rain paham, Abella membutuhkan sebuah pelukan. Sekarang masih pukul sebelas malam. Gala dan Naren masih belum kembali.

RAINBELL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang