Chapter 22 - New Mama?

30 9 8
                                    

🌧️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌧️

"Bella, don't be afraid, I'm always there for you."

"Bian, I love you. Please, don't leave me."

"I love you, Bella. And I won't leave you."

Seorang perempuan dengan penampilan berantakan itu melamun, dan bayangan masa lalunya dengan sosok yang dicintainya itu berbayang kembali. Isabella, perempuan itu Isabella. "Bian..."

"Bian... Don't leave me..."

Isabella mengusap rambutnya yang berantakan itu, lalu meneteskan air matanya. "Bian... I love you, please don't leave me..."

Isabella menangis terisak, perempuan itu sepertinya benar-benar hancur. Kemudian, Isabella berdiri, lalu berlari ke besi penghalang, ia menggedor-gedor besi itu dengan sangat gila. "LEMME GO!"

"AKU TIDAK GILA! AKU CUMA MAU BIAN!"

"LEMME GO, BITCH!"

Seorang perawat datang dengan panik, ia sungguh takutnya menangani Isabella yang menggila. Jadi, perawat tersebut berlari untuk memanggil kawannya yang lain. Mungkin Isabella memang tidak gila, ia hanya ingin bahagia dengan Rain.

"BIAN! AKU TIDAK GILA!"

****

Naren telah selesai makan malam, ia mengambil tisu untuk membersihkan mulutnya yang terdapat sisa makanan di sana. Kemudian, Naren menatap Rain yang masih memakan makanannya. Naren menghela napas, dan helaan napas itu didengar oleh Rain. Rain mendongak, menatap Naren. "Ayah, kenapa?" tanya Rain.

Naren tersenyum. "Ayah mau bicara sama kamu, sekarang aja bisa?"

Rain mengangguk, "ngomong aja, tapi Rain sambil makan ya, Ayah?"

"Iya, Ayah bicara sekarang ya?" Rain mengangguk. Sebelum ia bicara, Naren menghela napas panjang, sungguh berat mengatakan ini pada Rain. "Rain, Ayah tau ini terlalu cepat, tapi Ayah mau bilang sama kamu kalau Ayah mau menikah lagi."

"Uhuk! Uhuk!" Rain tersedak makanannya sendiri, Naren yang panik pun langsung memberikan Rain segelas air. Rain menerimanya, lalu meneguknya hingga habis dan Rain berhenti tersedak.

Rain menatap sang ayah dengan tatapan tak percaya, "Ayah serius?" tanya Rain memastikan.

Naren mengangguk, "Ayah yakin sama perempuan itu, dia bisa jadi Mama baru kamu, pengganti Mama Teresa. Kamu restui Ayah ya?"

RAINBELL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang