Chapter 16 - New family

37 10 3
                                    

🌧️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌧️

Teresa terus duduk dengan kepalanya yang menunduk, diam-diam ia menangis di sana. Ronald, suaminya langsung memeluk tubuh Teresa dengan hangat. Sedangkan kedua anak mereka itu ada bersama Abella. Gala dan Naren pun ada di sana, mereka semua sedang menunggu dokter keluar dari ruangan.

Abella tersenyum pada Leon dan Rinandra, "di negara kamu di sana, kamu dipanggil apa? Rinandra atau Azaura?" tanya Abella.

Rinandra Azaura menoleh pada sang kakak, meminta sang kakak untuk menjawab. Leon pun menjawab, "di sekolahnya dia dipanggil Zura, tapi kalau di rumah dipanggil Rinan. Mama yang memintanya," jawab Leon.

"Oh, aku panggil kamu Zura aja ya?"

Rinandra Azaura mengangguk dan tersenyum, "I love that name," ucapnya.

"Okay, Zura!"

Ceklek!

Semuanya langsung berdiri, mendekat ke arah dokter yang baru saja keluar dari ruangan. "Gimana keadaan anak saya, Dok?" Naren bertanya.

"Rain baik-baik saja, Pak. Cuma keliatannya belakangan ini dia banyak pikiran dan stress, kurang asupan yang bergizi juga. Sekarang Rain demam tinggi, kami akan pindahkan ke ruang inap." Ucapan Dokter itu membuat Abella menunduk.

Naren mengangguk, "baik, Dok."

Dokter itu mengangguk, tak lama kemudian ia berpamitan kepada mereka semua. Setelah dokter pergi, Abella mendekati Naren. "Om, yang sabar ya. Abel yakin Rain kuat, besok juga udah sembuh," ucapnya pada Naren.

Naren mengangguk dan tersenyum, "iya, Bella. Kamu bisa jaga Rain untuk Om?"

"Om mau ke mana?" tanya Abella.

"Om nggak mau ninggalin Rain yang lagi sakit, tapi Om harus pergi ke perusahaan Om, malam ini ada pesta penting dengan para mitra dan investor penting. Kamu bisa jaga Rain untuk Om?"

Abella mengangguk dan tersenyum, "Abel bisa, Om. Semoga urusan Om diberi kelancaran ya," harap Abella.

Naren mengangguk dan tersenyum, ia beralih menatap Gala yang tersenyum menatapnya. Abella menoleh pada sang ayah, "Baba ikut juga?"

Gala mengangguk, ia mendekati Abella, menggapai tangan Abella dan menyimpan sesuatu di sana. Abella menatapnya, ada uang. "Kalau kamu lapar, kamu order aja ya. Maaf Baba tinggalin kamu, tapi Baba juga harus ada di pesta malam ini."

Abella mengangguk mengerti, "Baba hati-hati ya. Kalau udah di rumah nanti, Abel mau cerita tentang Rain ke Baba."

"Hm, kamu merahasiakan hubungan kamu dengan Rain sama Baba ya!" Gala menowel hidung Abella yang membuat gadis itu tertawa kecil. "Maaf-maaf, Baba. Abel janji bakal cerita," ucap Abella.

RAINBELL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang