Chapter 28 - Always be the First

21 5 8
                                    

🌧️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌧️

Abella menarik selimut untuk menutupi tubuh Rain, sekarang sudah malam, waktunya mereka untuk tidur. Namun, Abella tidak ingin meninggalkan Rain seorang diri di rumah sakit. Jadi, ia memutuskan untuk menginap di rumah sakit. Rain tersenyum senang melihat Abella yang ingin menemaninya. "Bel, Ayah sama MaLy ke mana?" tanya Rain.

"Abel nggak tau, mungkin ada pekerjaan." Abella membalas seraya mendudukkan tubuhnya di kursi samping brankar.

"Kamu yakin mau tidur posisi duduk?"

Abella mengangguk, "Abel nggak nyaman tidur di sofa, biasanya suka nggak nyenyak. Lebih baik Abel tidur posisi duduk aja."

Rain menghela napas, lelaki itu memposisikan tubuhnya untuk duduk lagi. "Bantu aku ke sofa, aku mau tidur di sofa aja."

"Loh? Tapi kan Rain lagi di infus, jangan tidur di sofa. Abel beneran gak papa tidur di sini. Rain jangan di sofa," tolak Abella.

"Aku nggak mungkin tidur nyenyak kalau pacar aku tidur posisi duduk, Bel. Ikutin permintaan aku, ya?" Abella terpaksa mengangguk. Abella membantu Rain untuk turun dari brankar. Lalu Abella menuntun Rain untuk ke sofa sambil membawa tiang Infusan.

Abella meletakkan Rain di sofa, lalu Rain langsung berbaring di sana. "Kamu tidur di sana, biar aku di sini. Jangan sampai kamu nggak tidur," ucap Rain.

"Beneran gak papa?"

Rain mengangguk, "iya, tidur sana. Besok harus bangun pagi. Aku yakin besok aku sembuh dan aku bisa liat keberhasilan kamu."

Abella tersenyum mendengarnya, ia mengangguk. "Abel harap Rain juga berhasil," balas Abella seraya berjalan ke brankar. Abella duduk di atas brankar, lalu berbaring di sana. Abella memiringkan tubuhnya, menatap Rain yang juga menatapnya di sofa sana.

"Good night, princess-nya Raindra Biantara," bisik Rain.

****

Pukul empat subuh Naren, Gala, dan Lyly tiba di ruang inap Rain. Mereka mematung melihat Abella yang tidur di atas brankar, sedangkan Rain tidur di atas sofa. Sebenarnya yang sakit siapa? Pikir mereka.

Gala menoleh pada Naren, "maaf ya, Pak Naren. Saya kira Abel tidur di sofa, makanya saya izinin Abel nginap di sini. Ternyata..." Gala tertawa.

"Nggak masalah, Pak. Mungkin ini juga Rain yang mau," balas Naren dengan senyumannya.

Lyly berjalan mendekat ke arah Rain yang masih tertidur pulas di sofa. Kemudian, Lyly mengusap wajah Rain dengan lembut. "Rain, bangun."

RAINBELL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang