26. GUS IMAM MY HUSBAND

8.2K 270 31
                                    

"semoga kita bisa mencapai surganya dunia akhirat sama-sama yaa Khumairanya saya"

-imama Alfarizi-

"Masak apa?"

"Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh, biasakan mengucap salam kanza seorang muslim diwajibkan untuk mengucap salam kepada para saudaranya," ucap Gus imam pemuda itu dengan lihai memotong motong daun sirih di atas talenan.

"Paham? Kamu dengar saya tadi bilang apa?"

"Kanza coba ulangi perkataan saya tadi tanpa ada satu katapun yang tertinggal." Tegas Gus imam ia menatap datar Acanza yang terlihat masih mengantuk.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, udah kan? Finis Aca masih ngantuk semalam ngga bisa tidur nyenyak." Oceh Acanza mengucek matanya.

"Cuci muka dulu, baru bisa sarapan."

"Kanza kamu dengar?!" Ulang Gus imam merasakan tidak ada suara gerakan, dan ternyata benar saja perempuan yang memakai setelan piyama putih sedang memangku wajahnya menggunakan kedua tangan di meja makan.

"Astaghfirullah! Makanya jangan sering begadang saya sudah peringatkan kepada kamu untuk tidur lebih awal supaya tidak terjadi hal seperti ini," sepertinya Gus imam harus menambahkan kotak kesabaran dalam dirinya sekarang juga, mempunyai istri yang masih kekanak-kanakan memang membuat siapa saja harus memiliki kesabaran yang sangat tinggi.

"Kebakaran!"

Ripleks Acanza yang mendengar suara tersebut langsung berdiri dan terlihat sangat panik sangking paniknya ia yang tadinya sangat mengantuk menjadi segar kembali.

"ANJING!"

Maki Acanza karena kaget, setelah sadar dengan apa yang barusan ia katakan Acanza langsung menutup mulutnya rapatkan.

"Coba ulangi lagi, sepertinya lidah mu tidak pernah di cuci yaa?" Kata Gus imam sambil mendekat kepada Acanza.

"Mau apa Lo?!" Acanza perlahan mundur untuk menjauh dari Gus imam karena ia sudah berada didepan Acanza saat ini.

Jantung Acanza serasa turun kebawah karena takut ditambah ia gugup dengan kata yang di ucapkan oleh Gus imam barusan.

"Makanya lidah itu dibiasakan membaca Alquran dan selalu beristighfar jangan selalu mengucapkan kata-kata yang tidak pantas didengar oleh siapa saja yang mendengar itu, mereka akan tersinggung atau bahkan marah."

"Tadi saya menyuruh kamu untuk mencuci muka tapi kamu malah tidur diatas meja makan, godaan syaitan memang sangat besar," Gus imam pun kembali menata makanan makanan di meja menunggu Acanza yang sedang mencuci wajahnya di wastafel dapur.

"Hari kamu tidak masuk sekolah?"

Acanza menggeleng lalu berkata, "males ah banyak banget hapalan hapalannya Aca ga bisa kalo soal menghapal." Kata Acanza menarik kursi untuk duduk.

Mereka berdua pun memulai aktivitas sarapan pagi bersama dimeja hanya berdua suasana sangat ramai karena ulah Acanza yang Random.

"Biasakan kamu itu bukan tidak bisa menghapal tapi karena malas lah penyebab utamanya, saya sekarang memang tidak mengajar disekolah lagi mulai sekarang karena mungkin beberapa bulan saya akan keluar kota lagi," ucap Gus imam.

GUS IMAM MY HUSBAND [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang