23. GUS IMAM MY HUSBAND

7.4K 313 19
                                    


******

"sok banget sih tu cewek, dia kira cantik kalik ya?"

"Dah lah, mending gue turu aja dirumah," tak henti-hentinya mulut Acanza mendumel terus menerusan.

Acanza berjalan untuk segera pulang kerumah melakukan rutinitas sehari-hari kaum rebahan yaitu molor.

Kukuruyukkkk

Ponselnya berbunyi menandakan terdapat pesan yang masuk, entah siapa yang mengiriminya pesan membuat mood Acanza hilang saja. "Siapa sih! Ganggu gue aja."

"Nggak tau apa, gue lagi malas buka hp," kata Acanza mengambil ponselnya yang berada dalam tas hitam miliknya dan melihat isi pesan tersebut.

******

"Assalamualaikum ummi, Abi!" Teriak Acanza masuk begitu saja setelah mengucapkan salam, iapun dengan tergesa gesa membuka pintu ndalem paksa sangking tidak sabarnya dia.

"Lohh kok sepi?"

"Katanya temen-temen Aca kesini? Pada kemana?" Tanya Acanza kepada mereka semua.

"Udah pulang, kamu telat 1 detik makanya jadi manusia itu harus gercep supaya tidak tertinggal sedikitpun." Suara gus imam membuat pendengaran Acanza menatap sang empu yang sedang berbicara dengan santai tanpa bersalah sedikitpun.

"Yah ndok, mereka semua udah pulang tadi sebelum kamu kesini, tadi ummi udah nelponin kamu tapi hpnya nggak aktif." Sahut ummi Hanik yang duduk bersebelahan dengan gus imam.

"Nggak apa-apa besok-besok suruh temennya kesini lagi aja, Abi pengen nongkrong sama mereka ternyata asik nongkrong sama anak muda nggak kayak Abi dulu seumuran kalian udah cari uang sendiri jadi nggak bisa ngerasain masa muda."

"Yah, padahal Aca udah lari buat kesininya." Ucap Acanza dengan wajah memelas.

*****

Tak butuh waktu lama berjalan Acanza sudah sampai di pintu rumahnya dengan raut wajah yang kesal.

"Huh, cape juga lari-larian," beo Acanza.

Iapun melepaskan sepatu dan menaruhnya pada rak, segera ia naik keatas untuk melepaskan kelelahan dengan tidur.

Matanya yang sudah tidak dapat menahan rasa kantuknya pun akhirnya perlahan terpejam kedua bola mata Acanza terpejam secara sempurna, gadis itu sekarang sudah dibawah alam mimpi.

"Kan—"

"Sudah tidur, cepat sekali dia tidurnya sampai lupa melepas tasnya." Monolog Gus imam, ia berjalan mendekati ranjang yang terdapat seorang gadis tengah terbaring begitu saja.

"Bismillahirrahmanirrahim."

"Saya tidak berniat untuk menyentuh kamu, tapi saya kasian lihatnya." Walau gerogi Gus imam secara perlahan membantu Acanza melepaskan tas dicpunggungnya.

Egh!

Suara lenguhan Acanza terdengar karena tidurnya yang terusik, "lain kali jangan lupa sholat sebelum tidur." Lanjut gus imam.

"Astaghfirullah!"

Gus imam Ripleks mengalihkan pandangan dan menutup mata karena tidak sengaja menatap harta berharga milik Acanza.

"Maafkan saya Yaallah," ucap gus imam sambil mengelus dadanya.

Tidak ingin berlama-lama karena dapat membuat dosa, dosa? Mereka kan sudah menikah. Gus imam pun segera keluar dari kamar Acanza.

*****

"Pak tadi ada Klayen yang ingin bertemu langsung dengan bapak."

"Siapa? Ada keperluan apa dia sampai ingin bertemu langsung dengan saya?"

"Saya tidak tahu pak, tapi sepertinya beliau ingin membicarakannya langsung dengan pak imam," Jack kewalahan mengikuti langkah gus imam yang berjalan sangat cepat.

"Beritahu dia besok jam 8 malam temui saya di cafe depan perusahaan jika telat saya tidak ingin membuang waktu." Kata gus imam.

"Siap pak."

"Oh satu lagi, tolong kamu Carikan hadiah untuk perempuan apa yang dia suka dan berikan pada saya nanti, kalau bisa jangan warna yang terlihat mewah sederhana tapi bermakna."

"Paham?"

"Paham pak, segera saya Carikan." Jawab Jack, Jack sebenarnya tidak paham yang dimaksud oleh gus imam namun ia asal  menjawab saja.

"Jangan segera, saya maunya sekarang juga."

"Baik pak, sekarang saya Carikan!"

*****


Huammm!

"Jam berapa sih?" Ujar Acanza mengucek matanya.

"Astaga naga! Jam 6 berarti gue tidurnya 6 jam dong, argh!" Teriaknya prustasi.

Karena sekolahnya kemaren mengadakan hapalan Acanza terpaksa menjadi satu-satunya santriwati yang tertinggal akibat tidak bisa menghapal dengan cepat.

"gue laper?"

Karena merasa lapar Acanza beranjak berdiri dari ranjang untuk mencari makanan apa saja yang membuat perutnya terisi, "om² itu kemana ya? Kok sepi banget ni rumah."

"Waw wangi bener siapa yang masak?"

"Kamu sudah bangun?" Ternyata yang memasak adalah suaminya.

"Mandi dulu sana, setelah itu baru makan dan Jangan lupa sholat jangan pernah meninggalkan sholat yang hanya sebentar dilakukan." Ujar gus imam.

"Iya, iya, Aca mau mandi dulu," karena tidak ingin mendengar ceramah gus imam Acanza secepatnya mengerjakan yang di perintahkan oleh gus imam.

"Padahal gue udah laper banget njir, disuruh ini itu dulu baru bisa makan, tega bener tu suami sama istrinya sendiri begitu."

"What? Gue tadi ngomong apa ya? Suami? Ah nggak bener itu, dia nggak bakal pernah jadi cowok idaman gue." Kata Acanza.



******

Follow dulu tehgelas07

Komen next bisa kalik yah, 100 komen🤣 biar cepat up nya.

Udah lama banget ga up sorry saya lagi ada banyak kerjaan.

Ayo vote🗿

Ada yang mau disampaiin nggak sama Acanza, Gus imam?

Ayo komenn! Gue maksaaa!

GUS IMAM MY HUSBAND [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang