22. GUS IMAM MY HUSBAND

7.2K 305 12
                                    


*****

"ada apa ini?"

Ustadz Adam bertanya kepada para santriwan dan santriwati gerbang  pesantren Al-ikhlas dikerumuni banyak orang yakni santriwati dan santriwan.

"Itu ustadz ada sekumpulan geng motor digerbang," jawab salah satu santriwan tersebut.

Ustadz adam langsung saja membelah kerumunan itu untuk melihat sendiri.

"Pak, pak kyai!"

"Ucap salam dulu," kata kyai Ibrahim.

"Assalamualaikum."

"Waalaikummusalam, ada apa?  Kenapa kamu berlari seperti dikejar setan ada apa? Yaya." Tanya kyai Ibrahim kepada Yaya salah satu santriwati Al-ikhlas.

"Tarik nafas dulu." Sambung nyai Hanik.

"Anu pak kyai, nyai, ada geng motor didepan, kayaknya mau tawuran sama santriwan ikhlas." Jawab yaya perlahan menarik nafas akibat berlari karena terburu-buru.

"Astaghfirullah! Kamu jangan asal bicara ya, nggak mungkin santriwan tawuran sama anak-anak luar pesantren ini," Ucap nyai Hanik kaget.

"Benar nyai, Yaya ngga boong kok kan nggak boleh boong nanti dosa." Kata Yaya polos.

"Yasudah yasudah, ummi tutup pintu kita kedepan sekarang, Yaya kamu masuk kembali ke asrama."

"Iya pak kyai."

*****

"Hey kenapa kalian disana?!"

"Eh Gus imam, assalamualaikum Gus."

"Waalaikummusalam, ada apa didepan Ramai-ramai?"

"Itu Gus ada sekumpulan geng motor dari luar katanya mereka mau tawuran sama santriwan pesantren kita Gus," Jawab santriwati dihadapan gus imam tersebut.

"Geng motor?"

"Iya Gus."

"Baiklah Sukron."

Gus imam bergegas menuju ke gerbang untuk melihat langsung keadaan pesantren yang ia pimpin. "Geng motor? Ada urusan apa mereka kesini?" Monolog Gus imam.

*******

"Kenapa tidak mengabari saya dulu kalau kalian mau kesini, mereka jadi punya pikiran yang negatif tentang kalian jadinya."

"Assalamualaikum kakak ipar, maaf gua sama-sama temen-temen buat heboh pesantren ini."

Banyak pertanyaan dari santriwan dan santriwati mereka bertanya tanya siapa pemuda yang sedang berbicara dengan gus imam sepertinya mereka sangat kenal, tapi tidak mungkin Gus imam memiliki teman seperti mereka yang pakaian nya seperti itu.

"Heh Lo! Lo tadi ngehina kita kan?" Athalla cowok itu memang menyebalkan.

"Tha, nggak usah malu-maluin gue deh!" Sahut Celza mencubit punggung Athalla yang dibaluti jaket kebanggaan Vandora gang.

"Udah-udah Lo pada, harus jaga image gue dong Sebagai anak Sholeh disini jangan mencemar Nama baik gue." Sahut Cakra, cowok itu memang terlihat sangat keren saat memakai baju Koko warna putih terlihat sangat tampan.

"Dih sok banget Lo kera."

"Lo siapa ya? Nggak usah sok akrab kira tu nggak kenal, jadi nggak usah ngomong sama gue," lanjutnya membenarkan kaca mata hitamnya.

"Sok keren Lo, padahal pecicilan!" Sembur Zebastian.

"Gue nggak ikut-ikutan." Sahut Gabriel si batu kita.

"Ayo, ayo, kalian ini jauh-jauh datang kesini masuk kedalam dulu kita makan." Ajak kyai Ibrahim kepada para pemuda pemudi tersebut.

"Ooh jelas kalo itu kita nggak nolak pak kyai!" Seru Heru dengan semangat mengikuti langkah kyai Ibrahim untuk masuk kedalam ndalem.

"Malu-maluin gue Lo." Kata Zebastian.

"Urat nadi Lo udah putus?" Tanya Gabriel dingin.

"Ru, kalo mau nggak tau diri jangan ajak gue, ya." Sambung Azara mendorong bahu Heru, membuat cowok itu hampir saja jatuh kesemak-semak disana.

"Padahal kalian juga pengen kan?!"

*******

"Hahaha! kalian ini bisa saja, ayo ayo minum dulu." Kata kyai Ibrahim bergurau dengan inti Vandora, Celza dan Azara.

Mereka kyai Ibrahim, nyai ummi Hanik dan gus imam duduk dengan mereka yang dihidangkan minuman dan beberapa snak.

"Pak kyai kira-kira saya ini boleh nggak masuk pesantren sini?" Pertanyaan yang dilontarkan oleh Athalla membuat semua temannya menatap dirinya aneh.

"Kenapa? Ada yang salah?" Ujar Athalla.

"Boleh banget dong, apalagi sepertinya pesantren ini akan ramai pengunjung karena melihat kalian kalian yang ganteng ini mondok disini," canda kyai Ibrahim.

"Ya jelas dong pak kyai, mereka bakal ngefans sama saya aja, Atha itu kan ganteng melebihi Kim terong," ujar Athalla begaya mirip member BTS tersebut.

"JAUH!" Sahut mereka bersamaan terutama Azara dan Celza mereka tidak terima bias mereka di samakan dengan modelan abu seperti Athalla.

"Biasa aja dong, kenapa nggak terima kalo gue mirip sama dia."

"Kalian itu iri kan? Makanya nggak suka sama gue." Lanjutnya sok bergaya.

"Mana Lo mirip sama dia mimpi kalik!" Sembur Celza berteriak.

"Santai bos, kalo mau Poto nanti nanti, masih kebagian kok." Bukanya sadar Athalla malah semakin menjadi.

"Woi Kalian bisa diem nggak! Kita kesini mau ketemu Acanza!"

"Jangan malu-maluin gue." Lanjut Gabriel dengan suara dinginnya.


******

Please saya masih sangat butuh penyemangat dan dukungan dari kalian semua buat nyari ide ide yang bagus buat bahan tulisan ini.

Vote.

Sama komen ya.

GUS IMAM MY HUSBAND [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang