19. GUS IMAM MY HUSBAND

8.8K 349 6
                                    

Judulnya mulai sekarang saya ganti *GUS IMAM MY HUSBAND*

Vote dulu!

Jangan lupa follow Instagram
@wp.tehgelas07
@dewintaa.maharani

*****

Acanza, gadis itu berjalan sendirian pulang kerumah sambil melewati warteg kecil dipinggir jalan tangannya mengeratkan tali tas yang ada pada punggungnya.

"Dia ternyata banyak cewek," kekehan kecil keluar dari mulutnya. "Hahaha, gue kira cuma gue doang ternyata banyak."

Kejadian tadi saat digerbang Acanza melihat gus imam masuk kedalam mobil bersama putri, gadis yang mengaku sebagai calon istri dari suaminya itu ternyata bisa mendapat perhatian khusus dari gus imam yang tidak pernah gus imam tunjukkan pada Acanza.

"Semua cowok ternyata sama aja," gumam Acanza.

"Lah kenapa gue jadi mellow gini, itu hak dia kan buat Deket sama siapa aja juga bukan urusan Lo Ca, sadar kalian cuma nikah karena perjodohan, bukan karena cinta."

"Yah, udah gerimis jemuran gue basah nggak ya?" Karena takut akan jemurannya basah Acanza berlari sekuat tenaga agar segera sampai rumah.

"Gue emang nggak pernah beruntung dalam hal percintaan," lanjutnya bergumam setelah sampai di teras rumah yang sederhana namun penuh akan makna pohon pohon didepan membuat suasana rumah menjadi asri dan beberapa tanaman memberikan kesan tersendiri.

Sambil menjemurkan beberapa pakaian yang belum sepenuhnya kering didepan teras yang tidak terkena air hujan, yang tadinya hanya gerimis sekarang hujan sangat deras.

Acanza membawa jemuran yang kering masuk kedalam rumah, memomong menggunakan ember khusus.

"Awas aja tu om om, nggak gue kasih makan enak aja dia asik pacaran gue susah-susah gini emang dia kira siapa? Cih sok sangar, sok cool, sok cuek." Gerutu Acanza.

"Siapa yang sok sangar? Sok cool? Sok cuek?"

Dam Acanza seketika ingin menghilang dari muka bumi sekarang juga kenapa orang ini bisa disini sih? ngagetin aja, batin Acanza.

"Lo hantu atau setan?"

Pertanyaan konyol Acanza membuat raut wajah gus imam menjadi bingung, "kenapa kamu sepertinya kaget begitu melihat saya? Saya bukan hantu apalagi setan." Jawab gus imam.

"Kamu tadi gibahin saya?" Kata gus imam.

"Loh Lo kok bisa disini? Bukanya tadi—" Acanza Refleks menutup mulut, kaget. "Lo jin yang bisa pindah pindah tempat, ya?"

"MJO,  hebat juga Lo bisa gini."

"Ada apa dengan kamu?" Menyentuh kening Acanza. "Kamu sakit, sepertinya kamu demam karena kehujanan ayo saya tadi masak untuk kamu."

"Lepas! Lo nggak usah sok care sama gue, awas, awas gue mau ganti baju." Acanza mendorong tubuh gus imam dari hadapannya.

"Lo kenapa sih Ca? Cemburu? Nggak mungkin mana ada seorang Acanza cemburu," beo Acanza Menaiki tangga menuju ke lantai atas, kamar Acanza.

"Macem macem tu orang sama gue, liat aja nanti awas aja tu om Om." Acanza tersenyum miring.

"Dari mana?"

"Palak Lo! dari mana, ya dari atas lah kenapa emangnya?"

Mereka berdua duduk berhadapan, Gus imam mengambilkan piring dan lauk pauk untuk Acanza.

GUS IMAM MY HUSBAND [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang