Bab 10: Puzzle Memori

201 24 0
                                    

Gadis bernetra ungu anggur itu membaca satu-persatu huruf yang menjadi kata,Kalimat,Dan akhirnya menjadi paragraf.Yah,Sebuah Siklus yang umum dalam menulis sebuah artikel.

Ia menyeringai lalu menggigiti kukunya lagi.Yang sempat berdarah karena kulitnya terkelupas.

"Oi,Jangan gigiti jarimu lagi,Dong!" Tegur seorang gadis lain bernama Stella.

[Name] berdecih."Maaf,Tapi gue lagi Euforia." Katanya dan mulai membaca artikel itu lagi.Bola matanya memulai paragraf terbaru.

"Lo yakin analisis lo 100% bener?" Tanya Reo dan menatap komputer yang sedang [Name] pakai.Gadis itu mendongak,Melihat Reo.

"Andaikata lo yang percaya bakal dapet nilai seratus pas ulangan matematika.Enggak,Kan? Ini cuman teori." Jelas [Name] dan membaca artikel itu lagi.

"Tapi bisa diubah,"

"Dengan usaha lo,"

"Yang maksimal."

Reo mengernyit.Iya juga,Meski ini hanya teori,Semuanya bisa direkayasa sekali lagi dengan usaha mengumpulkan sejumlah bukti.

"Kenapa Yoshiko-Chan mau melakukan itu? Kan merepotkan." Nagi menyembulkan kepalanya yang tersembunyi dibalik lipatan tangan.Ia sedang tertidur di meja sebelah [Name].

"Benar sih,Gi.Tapi gue harus.Demi nama baik gue dan keluarga Yoshiko." Jelas [Name] dan mengelus kepala Nagi sebentar sebelum kembali ke komputernya.

10 menit kemudian,[Name] mematikan komputernya dan berdiri,Sejenak meregangkan otot-ototnya dan melirik."Gue udah beres,Ayok."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jam istirahat kedua

Sebenarnya [Name] muak untuk pergi.Karena semuanya sudah berubah,Tiap ia melangkah,Pasti ada yang menghalangi jalannya atau membisikkan kata-kata murahan.

Kini,Gadis itu sedang melangkah dengan sebuah roti di tangannya.Ia memutuskan untuk makan siang di rumah saja,Aura di sekolah ini sudah membuatnya sangatlah muak.Apalagi dengan anjing-anjing lepas yang tidak diketahui siapakah pemiliknya.

"Yoshiko,Disini!" Seru Isagi,[Name] bisa melihat ada semua orang disitu.

"Eeh,Dia masih mau ngedeketin,Ya?"

"Iya,nggak kapokan banget."

"Fiks ortunya nyesel punya anak kayak dia,Secara dia kan gitu."

"Oke! Bentar ya!" [Name] melambai sebelum menghampiri 2 orang hama yang berbisik hal-hal dusta pada dirinya.

"Kalian ya,Yang ngomongin gue? Muak baget gue denger suara kalian.Denger ya,Itu fitnah.Bisa gue jamin bakalan kebukti 1 minggu lagi.Dan..."

[Name] memberi jeda sebelum mendekati kedua hama itu.

“ Hama seperti kalian tidak berhak mengatakan itu kepada Sang Mawar. ”

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Yooo! Maaf lama,Tadi ada hewan lewat." [Name] lalu duduk dan memakan rotinya.

"Makan lo sedikit hari ini.Meski gue tahu lo muak sama semuanya disini,Setidaknya makan." Kunigami menatap [Name] yang memakan roti kecil yang tadi dibelinya.

"Perhatian banget.Gapapa,Gue nggak laper." [Name] terkikik dan memakan rotinya lagi.Membuat semua orang saling menatap.Dia berubah..

"Dan juga..."

"Kenapa kau berubah?"




Pertanyaan yang Rin lontarkan berhasil membuat [Name] bungkam.Benar juga,Kenapa dia berubah?

[Name] juga merasa ini bukan dirinya.

Kenapa?

Padahal [Name] tidak pernah sekasar ini pada orang lain...

Kenapa dia menjadi seperti ini?











Yang pasti,Semuanya seketika menjadi gelap.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hanya itulah yang [Name] ingat.Kini ia duduk dan melirik kanan-kirinya,Dia berada di sebuah ranjang dan kompres menempel di dahinya.

Saat [Name] memegang kepalanya,Sebuah sengatan aneh muncul.Beberapa suara dengingan mulai mengalun ditelinganya,Entah apa yang terjadi.Kenapa? Ada apa ini?!

Dengingan itu terus menyeruak,Sehingga satu suara muncul dikepalanya.










"Kau bukan anakku,Sialan."











"ARGH!"

[Name] tidak tahu,Suara itu mengalun dengan santainya di kepala yang kini terasa sangat sakit.Dengingannya juga makin kuat,Apalagi ditambah semua kepingan puzzle memori itu mulai tersambung satu sama lain,Apa? Apa ini? Kenapa [Name] merasa takut..?

"Tidak...Kumohon..Apa ini..?" Gumam Gadis itu terbata.Kenapa memorinya seakan-akan ingin menyakitinya? Apakah ada yang salah?

[Name] melirik kedua tangannya.Bergetar sangat hebat,Bahkan tidak bisa dihentikan.Udara serasa sangatlah sesak,Membuatnya sulit bernafas.Dadanya sakit,Sebenarnya ini kenapa..?










"Ssssht..Kakak disini,[Name]-Chan.."

"[Name]-Chan jangan takut ya,Sayang? Kakak ada disini,Sampai kapanpun Kakak akan menemanimu,Kok..Kakak berjanji mati."

"Kenapa [Name]-Chan menangis? Kemarilah,Ceritakan kepada Kakak.Ada apa? Apakah ada sesuatu yang membuat [Name]-Chan merasa sedih?"

"Kakak juga sayang [Name]-Chan.."










"Kak Harumi?"

Entah apa yang [Name] pikirkan.Kalimat itu meluncur secara tidak sadar.Harumi? Siapa itu Harumi? Kenapa rasanya sangat sakit ketika mengingat nama Perempuan tersebut?

"Siapa itu Harumi?"

"Siapa dia...?"

==============================

Ckp tw yagesya 😁

𝐬𝐭𝐚𝐫𝐥𝐢𝐠𝐡𝐭 • 𝐛𝐥𝐮𝐞 𝐥𝐨𝐜𝐤. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang