𝐬𝐭𝐚𝐫𝐥𝐢𝐠𝐡𝐭 • 𝐛𝐥𝐮𝐞 𝐥𝐨𝐜𝐤.

Bab 16: Persiapan Fanmeeting

"RADA GILA"

"HEH IYAKAH?"

"SI SORA EMANG KAYAK GITU?!"

"ANAK BUANGAN DONG!"

"UDAH KLEAN! INI PERPUS!"

[Name] menggaruk kepalanya bingung,Menatap semua orang laki-laki hiperaktif—//plak—Yang ada didepannya.

"Udah,Heh.Gue mau minta bantuan kalian,Kalian nggak usah nyerocos kayak gitu aja!" Jerit Gadis bermarga Yoshiko itu.

Sontak semua orang diam.

"Jadi..Lo mau mintol apa?" Tanya Isagi dan mengernyit selepas membaca artikel yang Akihiko tulis—Untuk [Name] seorang.

"Gini.Kalian tahu kan kalo si Sora nyebarin fitnah buat bikin gue tertekan.Gue minta kalian jadi saksi buat ngebuktiin kalo tu fitnah—Emang fitnah,Gitu." Jelas [Name] setelah menceritakan semua teorinya.

Oke,Mungkin kalian bertanya.Bagaimana dengan teori [Name] yang dulu? Bahwa Sora memang menyukai salah seorang temannya? Baiklah,Mari aku jelaskan—[Name] menceritakannya padaku kemarin.

Seperti katanya kemarin.'Teori itu berputar',Dan itu memang benar.Sora haus akan kasih sayang seorang Ayah,Jadi dia mencari perhatian kepada laki-laki.Dan menyukai salah seorang teman [Name].Dan benci dengan fakta bahwa [Name] dekat dengan mereka—Dan fakta bahwa orangtuanya ingin membuangnya dan mengadopsi sang Nona Yoshiko.

Kembali lagi pada [Name] dan teman-temannya.

Semua orang saling memandang permintaan [Name].Memang masuk akal,Tapi bagaimana kalau keluarga Furuto menyangkalnya?

"Gimana kalo keluarga Furuto nyangkal? Kan gak lucu." Kunigami buka suara,Mewakili perasaan semua orang.

"Nggak mungkin.Orang semuanya udah gue baca,Mana bisa nyangkal? Dan bahkan ada bukti tentang teori gue." Bisik [Name] santai,Membuka buku yang tadi diambilnya.

"Bukti? Apa buktinya biar keluarga Furuto nggak nyangkal?" Tanya Bachira sambil memiringkan kepalanya.

"Buktinya,"

"  Sora Sendiri.  "

"HAAAAAAAAAAAAAH?!!!"

"PA MAKSUD [NAME]?!"

"GUE CERITA TERUS NANYA KE SORA ITU BENER APA KAGAK,TERUS DIA JAWAB TEORI GUE BENER ATO KAGAK! GITU DOANG,LHO!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"HAAAAAAAAAAAAAAAH?!"

[Name] membuka tangan dari telinganya yang sedari tadi ia tutup.Ia bisa menebak bahwa Reiko,Karen dan Stella akan menjerit seperti itu setelah [Name] mengatakan hal itu sendiri.

"Woy,Lo serius,Kan? Yoshiko,Lo nggak makan sayur lagi kan hari ini? Siapa yang maksa lo makan sayur hari ini? Gila,Lo Yoshiko,Kan? Kok bisa cerdas gitu? Biasanya kayak monyet kesambet gorila yang kesamber petir terus meninggal karena dibawa topan! Lo [Name],Kan?" Cerocos Stella panjang kali lebar kali tinggi kali y kali x kali z kali rumus phytagoras ditambah rumus aljabar dan statisktik diagram batang.Tak lupa skala dan juga informatika codingnya.

"Dih,Lo pikir gue hewan? Mana lo nyerocos kayak pake rumus matematika lagi.." [Name] melepaskan tangan Stella dari bahunya dan menghela napas.Ia terkadang muak dengan perilaku setan sohib-sohibnya.

"Maaf,Tapi emang lo Yoshiko? Lo kok bisa ya secerdas itu?" Stella masih tidak percaya.

"Udah,Udah!" Karen menggebrak meja,Membuat Reiko yang tidak bersalah tersedak minuman sodanya karena terkejut.

"Oke,Intinya lo mau ngadain fanmeeting gitu minggu depan? Dan ngundang keluarga Furuto?" Tanya Reiko setelah mengobati tersedak yang dialaminya.

"Iya,Kalian bisa bantu gue nggak? Cukup nyurat ke keluarga Furuto dan kasih anceman dikit.Nama pengirimnya juga pake majas dikit,Biar kece heheheh" Pinta [Name]  dan menggaruk tengkuknya.

"Majas? Gila lo.Nanti dikira orang jahat kita," Ujar Karen dan menatap [Name]."Tenang,Ada duit.Sogok aja,Pasti mau,Berhubung setiap ortu-tuh rata-rata mata duitan semua." Ujar [Name].Dan mulai memakan spaghetti yang dipesannya.

"Keluarga Sora emang sejahat itu,Ya.Kira-Kira setelah fitnah ini selesai,Bakal ada masalah apalagi ya di dunia peridolan gue?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Gadis itu masih menggigiti jempolnya.Meski sudah berdarah banyak,Ia tetap melakukannya sambil menatap layar ponsel yang memampangkan sebuah artikel di aplikasi media sosial.

Ia masih menyeringai,Matanya kosong,Bibirnya kering dan pucat,Apalagi wajahnya.Kakinya dirantai dan tangannya juga,Ruangan kecil itu hanya berisi sebuah kasur dan pintu keluar yang dikunci selama berhari-hari lamanya.

Tatapan mata itu terlihat kosong.Namun penuh dengan kemenangan yang sebenarnya ia tidak tahu bahwa dirinya itu menang atau tidak.

Padahal kemenangan itu hanya sekedar imajinasi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
___________________________________

Yang terhormat,Tuan Furuto Tadashi dan Nyonya Furuto Yumi.

Saya ingin mengundang anda sekalian ke sebuah acara fanmeeting di gedung ***** pukul 10.00,Dilaksanakan hari minggu ini.

Saya tentunya akan membayar Anda sekalian dengan uang sebesar 10 juta,Asalkan anda mengajak Nona Furuto Sora ke acara ini.

Saya sangat berterimakasih bila Anda sekalian bisa meluangkan waktu untuk menghadiri acara FanMeeting ini.

- Tertanda,

Eksistensi jiwa tanpa raga.

___________________________________

==============================