Halo guys! Sudah mendekati ending nih! Btw tu gambar diatas punya saya yak,Jangan nyolong! Yang berani nyolong seblaknya author sumpahin kena sama eeknya biawak.Canda canda,Pokoknya jan nyolong ye :^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Menurutmu,
Hidup itu Apa?"
Gadis itu hanya menatap sosok yang ada dibelakangnya ketus.Maksudnya? Kenapa 'dia' menanyainya soal hidup? Dia sudah mati saat ini,Jiwa gila!
"Aku tidak tahu maksudmu,Si*lan.Aku sudah mati." Ujar Gadis itu sarkas,Menyingkirkan tangan sosok yang menggenggam bahunya kuat-kuat.
"Kau kasar sekali.Padahal aku hanya ingin membantumu."
"Sekali lagi,Oke.Aku ingin bertanya padamu."
"Menurutmu,
Hidup itu Apa?"
Sang Gadis masih menatap eksistensi di belakangnya dengan tatapan yang menyeramkan,Mata ungu anggurnya tidak memancarkan antusiasme,Optimisme,Atau bahkan egoisme yang merupakan ciri khas tersendiri dari dirinya.
"Aku tidak tahu.Aku mau pergi ke Surga,Bukan Neraka." Ujarnya dan menepis lagi tangan eksistensi itu.
"Sudah kubilang aku ingin membantumu.Untuk pergi ke Surga atau Neraka,Itu bukan masalah penting sekarang." Ujar sang eksistensi misterius itu seraya menyeringai sehingga gigi-gigi tajamnya yang menyeramkan terlihat.
Gadis itu menggeram.
"Kenapa kau menanyaiku itu?! Jelas-jelas aku sudah mati,Bodoh! Untuk apa jiwa tanpa raga ditanyai arti kehidupan?" Tanyanya.
Sosok itu menatap Gadis didepannya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.Ia mulai menelusuri penampilan Gadis yang memakai seragam itu,Dari ubun-ubun sampai kakinya yang masih terbalut sepatu.
"Lalu,Apa yang akan kau katakan tentang 17 tahun ini? Jadi,Selama ini kau akan menyebut dirimu sebuah eksistensi jiwa tanpa raga,Yang berkeluyuran mencari korban untuk ditakut-takuti? Bukan,Kan?"
"Lalu,"
"Menurutmu,
Hidup itu apa?"
Gadis itu mengepal kedua tangannya,Terlihat dengan jelas bercak darah merah segar tergambar disana.Ia membuang muka lalu berbalik.Hendak berjalan.Kemanapun,Asalkan sosok aneh menyebalkan ini tidak menghantuinya lagi.
"Hidup itu adalah dimana raga diberi jiwa oleh Tuhan.Dan mereka dikirim ke dunia untuk diberi ujian.Sudah,Kan? Aku mau pergi ke Surga."
Sosok itu menatap Gadis dengan netra ungu anggur itu,Belum puas dengan jawaban yang tadi dilontarkan dari bibirnya.
"Kenapa kau mau pergi ke Surga? Apakah kau yakin? Bagaimana dengan semua kesalahanmu saat masih hidup dulu?"
Gadis itu berhenti.Mengepalkan tangannya lagi,Kini lebih kuat sehingga urat-urat di punggung tangannya terlihat dengan sangat jelas.
Ia menggigit bibirnya.Kesalahan yang berusaha ia dorong ke sudut benaknya yang paling dalam,Kesalahan yang pasti akan dia sesali saat masih hidup ataupun sudah berbentuk jiwa tak bertuan seperti sekarang ini.
"Kenapa kau mengungkit-ungkit hal itu?" Tanya si Gadis dan berbalik kuat-kuat.Kesalahan yang tidak mau ia ingat lagi,Kesalahan yang ingin ia buang selamanya kedalam Neraka.
"Tuh,'Kan.Kau masih bersalah 'kan dengan mereka? Karena kau telah menyeret Mereka kedalam masalahmu dan bahkan melibatkan mereka untuk membuktikan fitnah besar yang jelas-jelas itu adalah urusanmu? Kenapa kau begitu telat menyadarinya? Apakah kau pernah berfikir soal perasaan mereka? Mereka tidak pernah menganggapmu teman,Kau tahu."
Sang Dara masih mematung.Wajahnya ia tundukkan dalam-dalam.Tak berani menatap sosok yang ada di hadapannya.
Jiwa itu mengulurkan tangannya.
"Ayo,[Name]-Chan.Dunia jahat padamu.Ikutlah dengan Kakak.Ayo mati bersama."
[Name] tersentak.
"Kak Harumi?"
Sosok yang merupakan Jiwa Harumi itu tersenyum,Namun [Name] tahu itu bukanlah senyum Harumi yang ia kenal.Itu bukanlah senyum khas yang terpancar dari dirinya.
"Ke-Kenapa Kakak mengatakan itu? Kak Harumi tidak akan mengajakku mati." [Name] berucap pelan,Perlahan mundur saat Harumi mulai berjalan kearahnya,Hendak menggapai bahunya.
"Kakak tahu,[Name]-Chan.Tapi sudah Kakak bilang Dunia Idol adalah Neraka yang sesungguhnya,Kakak tidak ingin kau terlelap kedalamnya,[Name]-Chan.Kakak mengajakmu mati agar kau tidak merasakan penderitaan yang sama."
[Name] mulai merinding ketika tangan dingin Harumi menyentuh bahunya,Sedangkan tangan kanan miliknya dipakai untuk mengelus pipi [Name] yang tersisa cipratan darah.
"Kakak tahu,[Name]-Chan.Kakak tahu Kakak berbeda.Namun [Name]-Chan tidak mau kena fitnah lagi,Kan? Makanya,Ayo mati bersama.Kalau [Name]-Chan dekat dengan para laki-laki itu,Bisa-bisa [Name]-Chan kena fitnah lagi,Kan?"
"Apakah [Name]-Chan memikirkan hal itu?"
[Name] masih tidak berkutik.Sosok jiwa didepannya ini bukanlah Harumi yang dia kenal.Dia adalah iblis sesungguhnya.Harumi tidak akan mengajak [Name] mati.Harumi akan terus memotivasi [Name] untuk terus hidup dalam rintangan apapun,Seperti yang dia lakukan saat dia masih hidup dulu.
"K-Kau bukan Kak Harumi."
Perlahan [Name] mundur,Menjauh dari sentuhan dengan sensasi aneh dari Sang Kakak.[Name] lalu menatap netra Harumi yang kosong,Namun masih terasa memancarkan kehidupan.
"Aku Kakakmu,[Name]-Chan.Ada apa denganmu..?" Tanya Harumi.Ia mulai mendekat lagi dan mengarahkan wajahnya kearah telinga [Name].
"Mereka tidak menganggapmu teman,[Name]-chan."
[Name] masih terus mundur,Berusaha menghindari sang kakak yang bertindak aneh.
"Kau tahu.."
Harumi tersenyum.Lalu mendorong bahu Sang Adik.
"Kau lahir untuk mereka,Mereka lahir untukmu." Ujar Harumi,Sebelum seluruh penglihatan [Name] gelap sepenuhnya.
==============================
![](https://img.wattpad.com/cover/348127199-288-k735188.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐭𝐚𝐫𝐥𝐢𝐠𝐡𝐭 • 𝐛𝐥𝐮𝐞 𝐥𝐨𝐜𝐤.
Teen Fiction★﹐Yoshiko [Name] .﹗﹑ apa? kau tidak kenal idol ternama Yoshiko [Name]? parah sekali! belakangan ini, nama superstar dengan marga Yoshiko menggemparkan dunia maya atas suaranya dan tariannya yang tiada tanding di panggung. sungguh spektakuler! tapi...