Bab 8: Mulai

258 30 4
                                    

Masalah yang lebih besar?

Benar juga.

Kenapa [Name] tidak memikirkannya sedari kemarin?











Buru-Buru [Name] membuka ponselnya lagi dan menelepon Isagi.Ia harus bertemu dengan mereka semua sekarang juga,Ia tahu apa yang akan Sora lakukan setelah ini.Otaknya seakan-akan telah menjelaskan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Eh? Kenapa Yo—"

"BUKANNYA SAAT BERSANTAI,ISAGI! PANGGIL SEMUA ORANG KE KAFE DEPAN AKADEMI!!"

"E-Eh? Kena—"

"CEPATLAH,WOY! INI GAWAT!"

"EH?! IYA,IYA,BAIKLAH!"

Tut

[Name] mematikan teleponnya dengan Isagi.Ia segera mengambil jaket dan tasnya,Memasukan ponsel dan berlari ke Kafe meski jaraknya agak jauh.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kafe

Semua orang telah berkumpul,Isagi,[Name],Reiko,Karen,Stella,Reo,Nagi (yang terpaksa ikut),Chigiri,Bachira,Dan Kunigami.

"Jadi kenapa,Yoshiko? Tumben minta berkumpul." Tanya Stella santai.

"Gaada waktu buat nanyain itu.Gue tahu."












"Gue tahu apa yang bakalan Sora lakuin selanjutnya..."

Semua orang spontan terkejut.[Name] tahu apa yang akan Sora lakukan setelah [Name] mengacaukan posisinya sebagai Vokalis Utama?

"Apa?! Beneran?!" Bachira berseru dan hendak melanjutkan,Namun Reo menutup mulutnya untuk memperingatkan bahwa ini adalah tempat umum.

"Iya.Gue tahu,Ham—Nggak,Semuanya,Semua teori gue nyambung sama satu perkiraan kemungkinan paling besar," [Name] menjelaskan.

"Skandal."

Semua orang terkejut lagi.Skandal? Mereka tahu kalau seorang Idol memiliki Skandal itu adalah suatu hal yang sangatlah berbahaya bagi karirnya.

"S-Skandal? Beneran?" Reiko mulai menampakkan raut cemasnya.

"Iya.Gue tahu,Semuanya nyambung.Sora yang mau ngerusakin panggung kita,Cari muka dengan cara jadi Vokalis Utama,Terus akhirnya senjata makan tuan.Terus keluarga Furuto yang ketat dan 'Kenapa perilaku Sora bisa sinting padahal berasal dari keluarga sempurna dan ketat?',Semuanya nyambung."

"Nyambung.." Chigiri bergumam."Emangnya lo bisa ngebuktikan bahwa teori ini benar?" Tanyanya lagi.

[Name] menggeleng."Gue nggak bisa.Tapi balik lagi ke awal kalimat gue,Semua teori gue nyambung sama satu perkiraan kemungkinan terbesar." Jelasnya.

"Skandal..Bahaya.Bahaya banget kalo skandal itu beneran nyebar ke awak media," Isagi mengernyit dan mulai berfikir."Ada rencana?"

[Name] menggeleng."Nggak.Gak usah bikin rencana dulu,Kita udah selangkah—Bahkan bisa dua langkah lebih maju dari Sora sekarang.Hal pertama yang harus kita bahas adalah,Motif dia mau ngehancurin gue." Ujar [Name],Semuanya mengangguk.

"Gue juga tahu apa motif Sora." Ujar [Name].Semua mata mulai melihat kepadanya lagi."Pertama-tama.." [Name] menatap semua laki-laki yang ada disana.

"Buat para cowok,Gue mau minta maaf."

Semua lelaki itu mengernyit dan melirik [Name] bergantian."Kenapa?" Adalah salah satu kalimat tanya yang mereka lontarkan.

"Teori gue.."

"Motif Sora itu kalian."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tidak,Tidak.

Harusnya aku tidak mengatakannya.

Aku tidak mau mereka menjauhiku.

Bagaimana kalau mereka marah?

Akulah yang memulai ini...

Aku harusnya tidak kenal dengan mereka dan membuat mereka jatuh kedalam masalahku sendiri.

Harusnya aku tidak mendekati mereka.

Kenapa aku mendekati mereka?

Harusnya aku tidak melakukannya..

Benar-benar bodoh...

Kenapa aku takut kehilangan mereka?

Aku tahu.

Aku tahu Sora menyukai salah satu dari kalian,Dan aku mengatakannya.Bagaimana kalau kalian menganggapku aneh dan menjauhiku?

Aku tahu alasannya tidak masuk akal..

Tapi kenapa aku mengatakannya?

Harusnya aku berbohong lagi..

Kenapa aku begitu bodoh..?











"Kita?"

Satu suara menyadarkan [Name] dari lamunannya.Ia menatap semua temannya yang menatap [Name] dengan raut kecemasan yang sangat besar.

"Kenapa kita?"

[Name] tidak berani berkata.Ia tidak berani berkata.Teman-Temannya pasti akan marah dan menjauhinya.Alasannya tidak masuk akal,Kenapa [Name] mengatakannya? Itu sama saja dengan menyeret mereka kedalam masalah [Name] sendiri.

Harusnya [Name] tidak dekat dengan mereka..











"Mungkin maksudnya..Sora suka salah satu orang diantara kalian,Terus karena [Name] deket sama kalian dia iri,Gitu?"

Pendengaran [Name] menangkap suara lembut Karen yang menjelaskan kepada mereka dan menggenggam tangannya hangat.

"Begitu.." Sahut para lelaki itu dan menatap wajah pucat [Name]."Kau pucat."

[Name] buru-buru tersenyum dan tertawa."A-Hahah,Lupakan tu teori.Efek kebanyakan baca novel." [Name] tertawa dan mengambil tasnya.

"Gue ada urusan,Maaf ya!" Ujarnya lalu pergi ke kasir untuk membayar kopi yang tadi ia pesan dan melengos pergi.

"Yaah,Kok pergi sih? Kan gue belum paham." Nagi mengernyit melihat [Name] yang melengos pergi.

"Gatau." Stella mengangkat bahu.

"Kayaknya dia..Nggak mau bikin kalian repot." Reiko berkata,Perkataannya sukses membuat semua orang menatapnya.

"Maksudnya?"

Reiko menautankan kedua alisnya.

"Dia nggak mau nyeret kalian ke masalahnya."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat itu juga,Disebuah ruangan kecil,Ada seorang Gadis yang tertawa-tawa seperti orang gila sambil menggigiti jarinya hingga berdarah.Melihat tweet yang ia unggah beberapa menit lalu.

"Matilah kau,Sialan..."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[Name] menekuk kedua lututnya dan menenggelamkan wajahnya diantara mereka.Gelombang perasaan itu mengaduk-ngaduk perutnya,Antara perasaan kesal,Kecewa,Sedih,Marah,Semuanya tercampur dengan baik di hati [Name].

"Apa yang telah kulakukan?"

"Aku sangat bodoh..."

==============================

𝐬𝐭𝐚𝐫𝐥𝐢𝐠𝐡𝐭 • 𝐛𝐥𝐮𝐞 𝐥𝐨𝐜𝐤. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang