"Hentikan! Gue mohon... Harvest udah kesakitan, stop jangan sakiti dia lagi,"
"Ra?" Ata mencoba membangunkan Zora.
"Stopp! Harvest kesakitan! Gue bilang berhenti!" Zora terus saja berteriak dalam tidurnya.
"Zora!!" Ata mengguncang tubuh Zora, agar gadis itu terbangun.
Zora pun membuka matanya, dia langsung memeluk Ata. "Ini mimpi kan Ta? Harvest baik-baik aja kan?" Tanyanya.
Ata masih diam seraya membalas pelukan Zora.
"Ta, gue mimpi kalau Harvest dipukulin sama geng motor," lirih Zora.
Ata mengelus pundak Zora. "Semuanya nyata Ra," ujarnya.
Zora pun melepaskan pelukannya, ia baru saja menyadari jika saat ini dirinya berada di rumah sakit. "Harvest dimana Ta?"
"Di icu keadaan dia kritis," jawab Ata.
"Gue mau lihat dia Ta,"
"Tapi Ra, keadaan lo sendiri masih lemah seperti ini,"
"Lemah apanya Ta? Gue baik-baik saja,"
Cklek
"Sayang!" Adistia langsung memeluk Zora.
Zora membalas pelukan Adistia. "Harvest mah," lirihnya.
"Kamu yang tenang sayang,"
Zora melepaskan pelukannya. "Papah kemana?"
"Dia pergi sama Vernan untuk mencari pelaku yang menghajar Harvest dan kamu,"
"Mah, Zora mau lihat keadaan Harvest,"
"Untuk saat ini ruangan Harvest belum boleh ada yang masuk, kamu sabar dulu ya," Zora hanya mengangguk pasrah mendengar ucapan Adistia.
Sementara di tempat kejadian pengeroyokan Harvest, Artha dan Vernan masih berusaha mencari identitas sang pelaku.
"Om menemukan sesuatu?" Tanya Vernan.
"Sepertinya semuanya sudah di rencanakan, pelaku sangat cerdas, sehingga mereka tidak meninggalkan jejak sama sekali," jawab Artha saat dirinya tidak menemukan apapun.
"Kalau aja di jalanan sekitar sini ada cctv mungkin akan sedikit lebih mudah," ujar Vernan.
"Om pikir juga begitu,"
"Jadi sekarang apa yang harus kita lakukan?" Tanya Vernan.
"Om pikir kuncinya ada pada Zora, karena cuman Zora yang menjadi saksi matanya,"
"Berarti Zora harus membuat laporan ke polisi?"
"Hmm, om akan bilang ke Zora, kalau keadaan Zora udah pulih, lebih baik sekarang kita kembali ke rumah sakit," Artha dan Vernan pun kembali ke rumah sakit menggunakan mobil milik Artha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertahan atau pergi(END)
Teen FictionTentang sebuah paksaan yang berakhir duka. Sebanyak apapun berjuang, jika tidak dihargai semuanya akan sia-sia. Skenario Tuhan jauh lebih indah dari apapun! Jangan mencoba untuk merubah takdir yang belum tentu itu yang terbaik untuk kita. Sejatinya...