Pagi yang indah, dengan matahari yang samar-samar menampakkan dirinya. Seorang gadis yang terlelap dalam tidurnya, harus terganggu karena deringan alaram yang berbunyi. Membuka matanya perlahan sambil mengumpulkan nyawa untuk beranjak dari tempat tidur, gadis itu bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan bersiap-siap pergi ke sekolah.
"Neng? bibi udah buatin sarapan makan dulu baru berangkat," teriak bi Sila lalu pergi.
Seorang gadis keluar dari kamarnya dengan seragam putih abu-abu dan dilapisi cardigan hitam di seragamnya.
"Wow, bibi masak nasi goreng?" tanya Arum yang menatap binar nasi goreng yang di sediakan di meja, tanpa berlama-lama langsung memakannya.
"Iya, biar semangat sekolahnya," jawab bi Sila sambil tersenyum ke arah Arum.
"Bi hari ini pengambilan rapot kenaikan kelas."
Sehari sudah berlalu, setelah ayahnya datang ke rumah, dan dia memberitahu ayahnya bahwa lusa pengambilan rapot untuk kenaikan kelas, tapi malah mendapatkan perkataan yang menyakitkan.
Dan hari ini, tepat pengambilan rapot, untuk kenaikan kelas.
"Iya, bibi nga lupa, ini juga bibi mau siap-siap, pasti kamu dapat peringkat lagi deh."
"Bibi bisa aja, emang bibi tau?"
"Semester kemarin aja dapat dua, bibi yakin hari ini pasti dapat satu, optimis neng," Ucap bi Sila memberi semangat.
"Makasi bi, jangan lupa, dandan yang cantik," Ujarnya sambil menyalami tangan bi Sila, untuk pamit pergi ke sekolah.
"Iya, nona Ambon," balas bi Sila sambil tersenyum, kemudian, ucapnya lagi saat melihat gadis itu akan melangkah menjauh. "Neng, jangan lupa, ya."
"Masi luka bi."
Bi Sila menatap miris ke arahnya, sambil bergumam 'semoga bahagia.'
****
Di kediaman Rumah ANDARA seorang cowok dengan mata yang tajam, alis tebal, dan rambut yang acak-acakan. Turun dari anak tangga dengan seragam putih abu-abu, berjalan menuju ruang makan, yang dimana keluarganya sedang berkumpul untuk melakukan rutinitas pagi mereka sebelum melakukan aktivitas masing-masing. Dengan baju yang tidak rapi, yang di biarkan berkibar di luar, tanpa mau memasukannya ke dalam celana sebagaimana peraturan sekolah. Kancing kemeja di biarkan terbuka, hingga menampilkan kaos puti yang dikenakannya membuatnya terkesan badboy.
DIA, RAFANDRA ALFAREZIANDARA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.