Part 14

4.1K 285 35
                                        

Yuki menatap Raja yang sedang di rumah Candy. Mereka sedang berbicara serius entah tentang apa. Mata lelaki itu menyorot tajam Candy. Sarat kebencian yang besar.

Saat ini Yuki sedang di rumah milik Candy. Gadis itu mengajak nya main ke rumahnya malah berakhir berduan bersama Raja, Rumah Candy benar-benar megah, dengan segala fasilitas yang canggih.

Ia menyesap teh hangat di genggamannya menelaah apa yang sebenarnya di pikirkan oleh Raja.

"Kala." panggil Candy.

"Ya" jawab Yuki mendekati mereka.

"Lo jangan jauh-jauh dong, ayo nimbrung bareng kita." ucap Candy berusaha mencairkan suasana diantara ia dan Raja.

"Ah.. kayanya gue mau ke kamar lo aja deh. Gue ga mau ganggu." ucap Yuki.

Jujur ia tak mau menjadi obat nyamuk dia antara mereka berdua.

"Ishh, elo, kaya sama siapa aja sih." ucap Candy kesal.

"Yaudah sana, nanti gue nyusul ya." ucap Candy menyetujui nya.

Setelah di dalam kamar Candy, Yuki menelusuri setiap sisinya. Pelayan sempat heran saat ia menanyakan letak kamar ini, tapi Yuki bersikap bodo amat.

Kamarnya bernuansa merah darah, Candy benar-benar cewe unik, jarang-jarang ada remaja perempuan yang menyukai warna seperti itu.

Seluruh kamar ini di penuhi dengan foto Kala dan Candy, seolah setiap tahun mereka berfoto untuk di pajang di kamar Candy, saat mereka ulang tahun, saat lulus sekolah dasar atau sekolah menengah pertama, dan banyak moment-moment penting lainnya.

Namun ada satu foto yang menarik perhatiannya, Yaitu fotonya saat kecil, tanpa Candy di sampingnya. Ia meraih figura itu lalu mengelusnya lembut.

"Lo bahagia banget ya sampai senyumnya selebar itu."

Pintu di buka seseorang, tak lain, tak bukan adalah Candy. Ia memasuki kamar itu.

"Kaya baru pertama liat foto itu aja." ucapnya melihat binar di mata Yuki.

Yuki tak menggubris perkataan itu.

"Kenapa foto kita bisa di pajang sebanyak ini, kan kamar lo jadi ga aesthetic."

"Kan udah sering gue jelasin, lo tuh jarang foto kalo ga di paksa keluarga lo, karena gue suka foto-foto, gue jadi gatel gitu buat ajak lo. Terus juga kenapa gue pajang sebanyak ini ya buat kenang-kenangan. Cuma lo yang selalu ada di samping gue."

Candy mendekati Yuki.

"Mami gue kan udah meninggal, bagi gue lo yang selalu ada di samping gue itu kaya ibu, sahabat, saudara, adik, kakak, pokonya lo segalanya deh buat gue."

Candy meraih tubuh Yuki untuk ia peluk.

"Makasih karena selalu sabar, dan setia selalu nemanin gue sampai saat ini." ucapnya tulus.

Yuki mengangguk, lalu mulai membalas pelukan itu.

"Gue harap kita akan selalu begini." ucap Candy.

Seketika Yuki menegang, Kala adalah Kala dan Yuki adalah Yuki, yang Candy anggap sahabat mungkin Kala bukan dirinya, jelas sifat Yuki dan Kala sangat berbeda.

Candy melepas pelukan itu, "Udah ah kenapa jadi mellow gini." ucapnya menyeka air matanya yang jatuh ke pipinya.

Yuki menanggapinya dengan senyuman.

"Yaudah yuk ngedrakor kita." ajak Candy.

~Figuran Bar-Bar~

Yuki mengerjapkan matanya, lalu kembali memejam untuk mengumpulkan nyawanya seusai terbangun dari tidurnya.

FIGURAN BAR-BARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang