-----
Jonathan menatap lurus kedepan dengan kaki bersilang menumpu tangannya yang memegang kertas gambar dan pensil untuk mengarsir. Jemarinya sama sekali tak berhenti mengarsir sebuah gambar sambil menatap pada seorang gadis bersurai coklat madu dengan kulit putih bersih yang tengah tersenyum ceria sambil berjongkok, memberi makan kucing jalanan di depan rumahnya.
Shenina Gauri.
Bahkan di sela aktivitasnya. Jonathan sama sekali tak bisa melepas pandangannya dari gadis madu tersebut. Hatinya bergejolak dan kepalanya terus memutar sebuah angan dan asa yang tak bisa ia ungkapkan lewat kata.
Namun jemarinya terus mengusap kertas gambar seolah mengenal setiap inci wajah ayu yang kini menoleh kearahnya. Lengkungan senyum tergambar indah hingga membuat Jonathan terdiam.
"Selamat sore, Mas Nathan... "
Suara seindah kicauan burung dikala senja menyapanya. Membuat Jonathan semakin gila dan lukisannya semakin bernyawa.
Jakunnya naik turun, kala arsiran pensilnya menuju pada bagian tulang selangka.
Jonathan tersenyum menyeramkan, pikirannya mengelana pada suatu fantasi. Bagaimana jika, gadis itu berdiri di hadapannya. Tanpa seutas benang melekat di tubuh indahnya.
Netranya semakin menggelap.
Sial!
-----
Jonathan Argezta
"Kecantikan Shenina bagi Jonathan adalah karya seni. Itulah mengapa ia ingin mengabadikan Shenina dalam lukisannya yang paling indah"
Shenina Gauri
"Shenina sadar perbedaan kasta adalah alasan mengapa mereka tak bisa bersama. Sekalipun ia sudah kehilangan segalanya"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SACRIFICE
Fanfiction"Ketika seseorang dicintai oleh seorang seniman, maka dia akan abadi dalam karyanya" Jonathan Argezta mencintai lukisan lebih dari ia mencintai dirinya sendiri. Baginya kuas adalah jantung dan cat air gradasi adalah pelengkapnya. Hidupnya terasa se...