BAD SACRIFICE-08

5.7K 336 8
                                    

Irama lagu bernuansa eropa menggema dalam ruangan milik Jonathan Argezta yang kini tengah duduk sambil memandangi layar laptop di depannya. Sinar matahari menyorot langsung dari balik kaca jendela, memantul pada surai hitamnya yang berkilau.

Tok

Tok

"Masuk"

Shenina masuk dengan tergesa gesa. Sambil membawa senampan sarapan nafasnya terengah engah. Jonathan menatap tanpa ekpresi saat gadia itu menunduk sambil memegangi erat sarapan untuk tuannya.

"Maaf saya terlambat Mas"katanya sesal. Jonathan segera menutup laptopnya kemudian menyilangkan kakinya. Shenina menghampiri sang tuan lalu menyimpan nampat tersebut di nakas samping tempat duduk Jonathan.

"Kamu telat setengah jam dari waktu sarapan saya" Shenina meruntuki dirinya sendiri yang membaca novel sampai larut malam hingga akhirmya bangun kesiangan. Gadis itu menunduk dalam sambil memegangi kedua tangannya gelisah.

"Maaf Mas Nathan. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi"gadis dengan surai coklat yang terikat asal itu terus memandang ke bawah. Berusaha mengalihkan perhatian Jonathan yang terus menatap intens kearahnya.

"Kali ini saya maafkan" Shenina menghela nafas lega. "Kamu boleh keluar"

"Baik Mas" kata Shenina membalikkan tubuhnya pergi dari kamar tuannya. Sedangkan Jonathan terus memandangi punggung yag menjauh tersebut dengan pemikiran tak terbaca. Netra coklatnya lalu melirik pada pancake dengan lelehan madu diatasnya.

Jemari Jonathan lantas menoleh sedikit madu tersebut sebelum akhirnya memasukkannya kedalam mulut. Bibir lelaki itu membentuk sebuah seringaian saat rasa manis menyapa lidahnya.

"Rasa manis ini. Sama seperti Shenina"

Penggambaran bagaimana nikmatnya madu yang ia rasa adalah layaknya kulit Shenina yang ia hisap lama. Manis dan candu

____

Keesokan harinya Shenina kembali bangun kesiangan. Gadis itu bahkan telat satu jam dari jam kerjanya. Hingga kini di pukul 8 pagi tanpa memperdulikan penampilannya yang acak acakan Shenina berjalan drngan tergesa sambil membawa nampan sarapan.
Jonathan memag jarang sarapan di meja makan. Lelaki 21 tahun itu lebih menikmati waktunya sendiri dalam sepi. Dan karena itulah hanya Shenina yang diijinkan untuk melayani lelaki itu dari pagi hingga senja menjelang malam.

Cklek.

Shenina membukakan pintu namun kali ini ia audah disambut Jonathan yang sudah rapih memakai jaket kulit dan celana hitamnya. Surai lelaki itu juga sudah tersisir rapih membuat Shenina semakin merasa bersalah.

"Maaf Mas. Saya—"

"Terlambat untuk kedua kalinya" Jonathan memotong ucapan Shenina.

"Maaf mas akhir akhir ini saya gak enak badan" kata Shenina jujur. Sudah tiga hari ini Shenina selalu saja bangun kesiangan padahal ia bekerja sesuai porsinya. Bahkan ia juga tak melakukan banyak kegiatan lain setelahnya. Namun entah mengapa saat menjelang tengah malam ia akan dilanda ngantuk yang luar biasa hingga bangun saat matahati sudah berada diatas kepala.

"Simpan sarapannya di meja"titah Jonathan, Shenina pun menurut dengan patuh. Lelaki itu memasukkan sebelah tangannya kedalam saku sambil membalikkan tubuh.

"Istirahatlah hari ini. Tapi kalau sampai besok kamu terlambat lagi? Saya pastikan kamu akan mendapat hukuman" ancam Jonathan tajam. Shenina mengangguk saat ia berdiri berhadapan dengan tuannya.

"Baik Mas Nathan. Maaf atas kelalaian saya. Dan terimakasih sudah memberi saya kesempan untuk istirahat lebih awal. Kalau begitu saya permisi" Shenina berjalan dengan lagkah cepat keluar dari kamar Jonathan tanpa menanyakan apapun. Biasanya gadis itu akan bertanya seputar akan kemana Jonathan hari ini. Bahkan pakaian barunya pagi ini pun tak dilirik olehnya.

BAD SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang