BAD SACRIFICE-07

6.9K 324 9
                                    

"Pilihkan pakaian saya!"

Shenina menghela nafas lega, ternyata Jonathan bukan mau melakukan hal tak senonoh padanya. Ia salah menduga, kungkungannya pada tubuh Shenina terlepas, lelaki itu membantu Shenina untuk membukakan pintu lalu membiarkan gadis itu pergi lebih dulu dengan wajah merahnya.

Jonathan tertawa. Ia benar benar suka pipi merona dan tubuh bergetar itu.

Sepertinya mulai hari ini. Menggoda Shenina adalah salah satu rutinitas yang takkan ia lewati.








"Mas Nathan ingin memakai baju warna apa?"Tanya Shenina di depan lemari baju milik tuannya.

"Apa saja, saya percayakan semuanya pada kamu" jawab Jonathan di belakang gadis itu. Pilihan Shenina lantas jatuh pada kemeja polos berwarna hitam dengan celana abu abu. Jonathan drngan senang hati meraihnya.

"Jangan dulu pergi"tahan Jonathan memakai kemeja tersebut sambil berdiri di depan kaca besar.

"Kenapa memangnya Mas?"

"Duduklah di sofa!"Titah Jonathan. Karena memang tugas Shenina adalah untuk melayani Jonathan seorang maka tak ada alasan gadis itu untuk menolak. Kaki kurusnya melangkah kearah sofa panjang berwarna keemasan lalu duduk di sana.

Interior rumah Argezta memang di desain layaknya kerajaan victoria bertabur emas dan perak yang membuatnya terlihat seperti kerajaan fiksi dalam dunia imajinasi. Salah satu hal yang Shenina sukai saat bekerja disini.

Netra hazel Shenina memandang pada tuannya yag masih bergelut dengan kemejanya. Hingga tanpa sadar dari arah pantulan cermin Jonathan juga menatapnya. Gadis itu terkesiap lalu menunduk sedangkan sang empu malah terkekeh kecil lalu berbalik.

"Angkat wajah kamu Shenina" Ujar Jonathan duduk di kursi dengan kanvas lukis yang langsung menghadap kearahnya. Tepat di depan Shenina.

"Wajah kamu itu cantik dan unik"ujar Jonathan membuka alat lukisnya. Membuat Shenina semakin terduduk kaku, gadis itu memamg pemalu dan polos dan hal itulah yang membuat Jonathan semakin terobsesi untuk menyetirnya

"Apa kamu keberatan kalau saya minta kamu untuk menjadi model lukisan saya?" Shenina mengangkat wajahnya.

Netranya berkilau penuh binar tak percaya. Sedangkan Jonathan yang melihat itu dapat dengan mudah menebak jawaban apa yang gadis itu keuarkan setelahnya

"Mas Nathan serius?" Jonathan mengangguk.

''Serius''

"Ta-tapi Mas. Masih banyak perempuan yang lebih cantik dan lebih cocok untuk menjadi model lukisan Mas Nathan. Saya rasa-"

"Shenina, Saya pernah bilang kan? Saya menyukai semua hal tentang kamu" balas Jonathan meraut pensilnya lalu meniup abunya ke udara sebelum kembali memandang Shenina dengan wajah polosnya.

"Maka dari itu, saya ingin mengabadikan hal yang saya suka dalam lukisan saya" ujarnya menoleh pada Kanvas. Tubuh Shenina seolah membeku layaknya disihir oleh sosok tampan Jonathan yang melirik tajam sambil menggoreskan penanya pada kanvas kosong. Shenina tak membalas ataupun protes karena gadis itu masih sibuk mengagumi wajah Tuannya yang begitu berkharisma.

Jonathan dengan pensil lukis memang selalu menjadi cinta pertamanya.

_____

Shenina menyeletingkan baju tidurnya sambil mengepang rambut coklat panjangnya. Suara pintu terdengar dan menampakan sosok ibu yang baru datang dengan wajah lelahnya.

"Bu? Baru pulang?" Ibu menanggalkan sendalnya lalu mendrkati sang putri sambil melirik kearah samping ruangan lebih tepatnya pada satu lukisan berukuran sedang yang disimpan disana.

BAD SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang