BAD SACRIFICE-29

3.3K 194 7
                                    

Bercerita tentang Mikayla Narendra yang sebentar lagi akan menjadi bagian keluarga Argezta. Gadis 18 tahun yang baru saja lulus sekolah menengah atas dengan kondisinya yang jauh dari kata sehat. Gadis penderita leukimia yang beruntungnya bisa hidup sedikit lebih lama karena obat-obatan.

Semua orang bilang Mikayla hanyalah anak yang lahir hanya untuk mempersulit takdir. Terutama saat ia di vonis leukimia stadium dua di tahun terakhir masa sekolahnya. Ratusan jita hingga puluhan aset keluarga dijual untuk kesembuhan dirinya. Obat-obatan khusus sudah ia coba sampai pbat tradisional pun sudah pernah mulutnya terima.

Namun tak ada satupun yang berhasil.
.
Tubuhnya semakin kurus dan kering. Wajahnya semakin pucat bersama metabolismenya yang melemah.

Hidup terpenjara layaknya burung dalam sangkar bukanlah sebuah hal asing. Bagi orang tua Mikayla, putri mereka harus di jaga drngan rapat. Di perlakukan layaknya putri kerajaan di istana dan jamgan sampai dia menginjak tanah atau hidupnya akan sengsara.

Selama bertahun tahun Mikayla buta akan dunia luar. Hidup dari balik jendela laca sambil memandangi para pekerja adalah rutinitasnya setiap pagi. Bermain dengan kucing dan anjingnya adalah hiburan yang terputar setiap siang hari. Hingga mrnatap bunag-bunga di taman adalah penutup hari sebelum Mikayla tidur di kasur megahnya.

Bagi Mikayla, ia merasa sendirian. Bahkan semenjak iaahir di dunia. Teman sesungguhnya hanyalah novel remaja yang selau ia baca setiap kali gelap menyapa.

Membaca hingga matanya terjatuh dan menutup bersama mimpi yang membelenggu. Semuanya berputar seperti itu. Sampai ibunya mengusulkan sebuah perjodohan.

Perjodohan keluarga dengan salah satu rekan bisnis mereka. Keluarga Argezta.

Jujur, gadis itu tak bisa mengalihkan tatapannya kala bertemu dengan Jonathan Argezta. Lelaki yang keak akan menjadi suaminya.

Sosok lelaki bersurai hitam drngan netra hazel yang memikat. Sekaligus sosok yang tak banyak bicara.

Awalnya Mikayla pikir sikap Jonathan memang sependiam itu. Tipikal lelaki cuek yang tak haus perhatian perhatian.

Namun ternyata, semakin ia sering berkunjung kesini. Ia semakin tau jika cara membaca pikiran Jonathan ada pada gerak matanya.

Netra hazel indahnya. Kemana sinar itu menyorot dan kemana sinar itu pergi.

"Jangan terlau stress apalagi cape. Besok saya akan datang mengantar sarapan untuk Nona" Mikayla tersenyum pada Shenina yang hendak pergi setelah menyerahkan buket bunga berwarna birunya.

"Terimakasih, dan tolong selalu temani aku disini kak Shenina"gadis bersurai coklat itu mrmancarkan sebuah senyuman yang indah.

"Pasti"katanya. Lalu merapihkan selimut Mikayla karena ini sudah masuk jam tidur gadis itu. Sepanjang obrolan mengenai kesehatan Mikayla dan kesiapan Shenina untuk menjadi perawat gadis itu. Mikayla diam-diam melirik pada sosok tunangannya yang berdiri di samping pintu sambil menyandarkan kepalanya disana.

Alih-alih menatap khawatir pada Mikayla yang terbaring. Jonathan justru terus menatap pada Shenina yang duduk di ujung kasur. Semuanya terliht sangat jelas, bahkan saat Shenina pergi dari ruangan. Dan Jonathan mengikuti dari belakang.

Tanpa adanya ucapan selamat malam.

_______

Pintu tertutup dan Jonathan langsung mrlancarkan aksinya dengan merangkul pinggang Shenina. Semua orang sudah masuk kedalam kamarnya masing-masing karena jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

"Lepas Mas, saya harus me
mindahkan barang-barang saya"ujarnya sedikit risih namun Jonathan malah membawa gadis itu ke dapur.

"Buatkan saya makan malam dulu"pintanya. Shenina mendengus seraya memutar bola matanya.

BAD SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang