BAD SACRIFICE-33

1.8K 139 1
                                    

Suara riuh para tamu berterbngan di aula yang mewah dengan aksen bunga putih beserta ornamen emas yang indah. Pasangan yang di balut baju formal senada berwarna putih gading dan dasi hitam itu saling menggenggam tangan sebelum sang pria meraih wajah wanita yang kini menjadi istrinya kemudian mencium bibirnya.

Semua orang bersorak untuk mereka. Kecuali Shenina. Gadis dengan dress biru muda itu menatap sepasang manusia di atas altar dengan tatapan yang sulit diartikan. Netra caramelnya berkaca kaca serta genggaman pada jarinya yang dingin pun semakin terasa bergetar.

Hatinya teriris perih apalagi saat Jonathan melirik kearahnya. Shenina langsung mengalihkan tatapannya kemudian berlari menjauh dari kerumunan.

Harusnya hari ini ia bahagia. Bukannya bersedih diatas kebahagiaan orang lain. Namun Shenina juga mausia, yang punya perasaan egois saat diberi harapan setinggi langit. Waktu yang Jonathan berikan untuknya serta cintanya yang sangat besar bagi Shrnina adalah sebuah perjuangan. Namun rupanya tipu daya lelaki ada pada mulutnya, karena tindakan setelahnya adalah menyakiti tanpa ragu. Hingga Shrnina merasa sesak tanpa ada obatnya.

Wanita itu berlari kearah taman sambil memegang dadanya sendiri. Nafasnya tersengal srgal hingga ia jatuh di kursi taman. Kemudian mrnangis lirih sabil membekap mulutnya sendiri.

"Sakit... "

"Sakit sekali tuhan... "

Ia memukul dadanya sendiri sambil terus menagis menelungkupkan kepalanya pada kursi tama yang kosong. Beruntung tak ada orang disana,hanya dirinya. Yang menangis sendirian.

Hingga sebuah usapan pada surai rapihnya membuat Shenina terperangah.

"Shenina... Kenapa menangis disini?" Netra Shenina membola. Dengan sekali hembusan nafas ia langsung memeluk tubuh Isabella dan menangis disana.

Wanita dengan dress merah muda itu mengusap punggungnya lembut saat Shenina melampiaskan seluruh rasa sakit di dadanya pada tangisan lirih di pundaknya.

"Kak Bella apakah salah kalau aku cemburu dengan pernikahan mereka?"tanya Shenina sendu. Isabella terdiam namun ia langsung mengusap air mata sahabatnya.

Tepat setelah janji suci pasangan Isabella melihat Shenina berlari keluar dari ruangan pemberkatan. Tanpa menunggu waktu lama wanita dengan surai hitam itu langsung menyusulnya. Dan benar saja, Shenina tengah menangis disana. Isabella langsung menghampiri, memeluk raganya yang rapuh sambil mengusap punggungnya lembut.

"Aju telah menjadi manusia paling tak tau diri. Karena menaruh hati pada suami orang kak" Isabella menggelengkan kepalanya.

"Shenina, Tolong dengar aku. Lepaskan rasa itu Shenina, ini salah" Kata Isabella menggenggam erat tangan Shenina. Wanita bersurai coklat itu menggeleng.

"Aku ingin melepasnya kak, tapi gabisa"Gumam Shenina membuat Isabella menatapnya nanar.

"Aku sudah bilang, jangan memerangkap diri kamu pada mereka. Pewaris Argezta" Isabella menekan tangan Shenina penuh penghayatan.

"Atau kamu akan patah hati selamanya Shenina." peringat Isabella. Namun Shenina menggelengkan kepalanya cepat.

"Terlambat kak" jawab Shenina.

"Semuanya sudah terlambat, hubungan kita sudah terlalu jauh" Tangisnya kembali rampung.

Shenina ingin mengakhiri ini dari awal. Namun semakin ia mencoba untuk menjauh sosok Jonathan dengan mudah menariknya pada nirwana yang ia dambakan. Seluruh perjuangannya untuk lari dan kabur tak pernah berhasil. Dan malah menjeratnya pada rasa bersalah.

Kini Shenina tak bisa pergi. Ada sesuatu yang harus ia jaga dan ia katakan. Sebuah rahasia yang sialnya bagai busur dua arah dimana. Jika tak ia lepaskan akan menyiksa dirinya, namun jika ia utarakan akan menyakiti banyak pihak. Terutama Mikayla.

BAD SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang