BAD SACRIFICE-26

3.7K 240 10
                                    

Ibu Dari Shenina terlihat begitu khawatir. Sudah hampir 1 jam ia memandangi jendela berharap putrinya segera pulang setelah dua hari menghilang tanpa kabar. Wanita paruh baya itu sampai harus menelpon beberapa kerabat Shenina di kampung serta meminta bantuan Bintang untuk mencari putri kesayangannya yang hilang bak di telan bumi.

"BAGAIMANA INI??!"

PRANG

"CARI JONATHAN SEKARANG!"

"JIKA KALIAN TIDAK BISA MENEMUKAN JONATHAN? SAYA PECAT KALIAN SEMUA!"

PRANG

PRANG

BUGH

Wanita paruh baya itu terhenyak kaget lalu seketika membungkuk hormat saat sosok Zenna Argezta keluar dari ruangannya dengan wajah penuh amarah.

"Selamat pagi nyonya"Sapanya. Nyonya Argezta menyipitkan matanya lau berjalan menghampirinya. Suara high-heels yang beradu dengan lantai pun mulai terdengar menggema.

"Dasar penjilat!"Bentaknya.

"Kemana putri jalangmu membawa anak saya?!"Teriak Zenna tepat di depan wajahnya. Ia menggeleng kuat.

"Saya tidak tau nyonya. Saya juga khawatir putri saya belum pulang"

PLAK

"Kamu. Apa kamu yang mengajari anak itu untuk menjadi wanita penjilat?"Netra wanita paruh baya itu berkaca kaca.

"Kamu pasti berniat untuk mencuri semua harta keluarga ini dengan memperalat anak sialan itu kan?" Ia menggelengkan kepalanya kuat.

"Demi tuhan saya tidak tau apa-apa perihal ini. Saya tidak tau kemana putri saya pergi nyonya"katanya melas. Zenna Argezta menjambak rambut belakang miliknya yang tipis mebuat sang empu menengadah dengan tubuh yang bergetar kuat.

"HALAH!"

"Awaa saja!Kalau sampai saya mendapati putrimu pergi dengan anak saya? Saya pastikan kalian akan menerima akibatnya!"Ancamnya tajam. Nafasnya tetbata bata. Apalagi saat nyonya Argezta menghilang dari pandangannya. Wanita paruh baya itu memegang dadanya yang terasa sangat sesak. Tubuhnya melurih ke lamtai seraya menangis lirih.

Pikirannya terbagi atara putrinya yang pergi dengan untaian masa lalu yang menyayat hati. Hingga tanpa sadar, netranya yang tertunduk menatap lantai tiba-tiba saja menangkap sepasang sepatu pantofel hitam yang berdiri tepat di depannya. Ia mengangkat wajahnya perlahan.

Sebuah uluran tangan langsung menyapanya.

"Bangun, Tania"

_______

Jonathan mengusap surai Shenina yang masih tertidur lelap di sampingnya. Gadis itu terlihat sangat lelah karena kegiatan panas mereka semalaman. Ia kemudian menyingkirkan surai nakal yang menutupi wajah cantiknya.

"Kamu tidak berubah"gumamnya sambil mengelus pipi mulus itu lembut.

Jonathan kemudian turun dari kasur untuk melanjutkan lukisannya yang belum selesai. Netranya sesekali melirik pada Shenina yang masih setia dengan mimpinya. Ia kemudian menatap pada langit yang mulai terang.

Ia lalu membereskan peralatannya kala setengah jam berlalu dengan cepat bersamaan dengan bunyi bel pertanda ada seseorang yang datang.

Cklek.

"Ini paket anda"

Jonathan menerimanya setelah itu berterimakasih sebelum akhirnya kembali menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Ia berjalan sambil membuka paket miliknya.

Sebuah mesin pembuat Tato.

Ia lalu melirik pada Shenina yang baru saja bangun dari tidurnya. Gadis itu mengucek mata seraya memeluk selimut agar menutupi dadanya yang telanjang.

"Mas Nathan itu apa?"tanyanya saat melihat benda kecil di tangan Jonathan. Lelaki itu lantas meraih kapas serta krim anestesi.

"Berbaring Shenina"Suruh Jonathan. Shenina masih diam di posisinya.

"Mas Nathan belum jawab pertanyaan aku. Itu alat apa mas?" Jonathan mendekat. Menatap lekat wajah takut milik wanitanya.

"Ini alat lukis" Kening Shenina bertakut kebingungan.

"Lukis?" Jonathan memandangnya tanpa ekspresi.

"Ya, alat lukis untuk badan kamu"netra Shenina terbelalak.

"Mas Nathan gila?" Tanyanya tak mengerti nalar Jonathan.

"Kenapa?"

"Apa yang akan Mas Nathan lakukan dengan alat itu?"Jonathan menjatuhkan lututnya pada ranjang kemudian mendekati Shenina.

"Kamu akan tau sendiri" lelaki itu lantas mraih kedua tangan Shenina. Lalu mengikat kedua tangannya di kepala ranjang. Gadis itu terpekik namun tak bisa melakukan apa apa saat Jonathan ikut menduduki kakinya yang telanjang.

"MAS KAMU MAU NGAPAIN?"

"BERHENTI MAS JANGAN GILA!"Teriak Shenina ketakutan. Jonathan mulai menyalakan mesin di tangannya. Dengan santai ia tersenyum kecil meraih krim anestesi lalu mengoleskannya pada dada bagian atas milik Shenina.

"Tahan. Ini gak sakit" ujarnya. Netra Shenina terbelalak saat Jonathan mulai menyalakan mesin tersebut. Ia berteriak sangat keras saat mesin kecil itu mulai mengukir kulitnya. Krim anestesi tak mengurangi rasa sakitnya. Bahkan teriakan Shenina sama sekali tak diidahkannya.

Lelaki itu terus mengukir sebuah nama diatas dada milik Shenina yang menangis keras. Teriakan serta tangisan Shenina menggema namun Jonathan seolah menikmatinya. Ia membuat ukiran nama permanen tepat diatas dada Shenina.

Jonathan Mine.

Tak lupa gambar bunga mawar merah diujung katanya. Jonathan menyeringai kala tato buatannya tergambar indah pada kulit mulus Shenina. Ia lalu mengusap wajah sembab Shenina. Ikatan pada tangannya mulai melonggar namun tak bisa di lepaskan begitu saja. Pergelangan tangannya mulai memerah bahkan lecet karena gesekan tali yang sering dan kuat.

"Ini tanda jika kamu milik saya, Shenina" ia membelai wajah Shenina yang memancarkan tatapan penuh ketakutan. Perih dan sakit di dadanya tiba tiba saja terganti dengan hawa panas saat Jonathan menjilat tato buatannya. Kemudian mengusapnya lembut seraya tertawa puas.

"Indah, kamu harus melihat karya seni buatan saya"Jonathan melepas tali yang memerangkap tangan Shenina lalu membawa gadis itu pada cermin besar di depan ranjangnya.

Netra gadis itu menatap pilu. Pada untaian nama sang tuan yang ada pada dadanya. Sedangkan Jonathan terlihat senang dengan karya seni yang terukir pada tubuh favoritnya.

"Ini bukti, saya mencintai kamu"

Tatapan Shenina berubah kosong. Saat Pelukan serta ciuman lembut pada tubuhnya terasa samar dan semu kala ia menyadari. Jika ternyata selama ini Jonathan hanya menganggapnya boneka.

Boneka yang di beri nyawa

Kesayangan Argezta.





_______

Mohon maap agak ngaret
Lagi galaw soalnya blm gajian hshshshsh

Siapa yg kaya aku suka overthinking??

Aku agak susah nulis bahkan bisa gak fokus kalau ada salah satu hal ngeganggu pikiran gitu.

Kaya sebulan kebelakang. Aku kerja dari jam 11 smpe jam 11 lagi😭😭

Sebenernya ide ngalir cuman ngerasa cape pas nulisnya plus susah fokus hahahah.

Makannya saya sebagai penulis. Mohon maaf kalau janjinya mau up besok malah ngaret seminggu kemudian.

Maap kalau banyak janji tapi jarang di tepatin kaya pejabat ehe

BAD SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang