BAD SACRIFICE-04

7.4K 467 21
                                    

"Kamu lagi gak enak badan, nak?"

Sisiran pada rambut lebatnya terhenti. Netra gadis itu tertunduk sama sekali tak ingin melihat kaca kala ibunya beberapa kali menanyakan hal serupa.

Shenina termenung setiap kali mengingat tragedi kemarin sore. Ia merasa marah pada dirinya sendiri yang selalu membatu tak bisa melawan kala di perlakukan menjijikan.

Walaupun pada akhirnya ia bisa kabur dan pergi dari kamar tuannya. Namun bisikan dingin dan serak milik Jonathan masih terngiang di ingatannya.

"Saya suka kamu"

Shenina menggelengkan kepalanya membuat sang ibu mengernyit bingung. Surai panjangnya yang sudah terkepang rapi langsung di bawa ke depan tubuh putrinya. Baru Shenina mau menatap kaca.

"Di lehermu banyak merah-merah"ujar ibunya. Shenina menegang.

"Nyamuk bu" jawabnya tenang. Ibu Shenina menatap putrinya dari balik cermin yang langsung mengarah pada wajah polos putrinya.

"Gatal ya?" Shenina melirik sekilas pada sag ibu.

"Iya, udah beberapa hari ini gatal sama sakit"

"Waduh gragas nyamuknya" Canda ibu merapihkan rambut Shenina sekali lagi sebelum merapihkan bajunya sendiri. Waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi. Tapi ibunya harus sudah bersiap di dapur untuk membuat sarapan hari ini.

"Sampein ke Nyonya ya Bu, Shenin ijin hari ini" Ibu mengangguk sambil memandang Shenina lembut. Jemarinya terulur untuk mengusap pundak putrinya sayang.

"Iya Nak, nanti ibu sampaikan. Kamu diam disini jangan keluar. Nanti yang lain curiga kamu gak kerja" Shenina terkekeh.

"Iya bu"

"Wes, kalau gitu ibu kerja dulu" ibu mengecup pucuk kepala Shenina sebelum pergi.

"Jangan lupa bawakan sarapan ya bu"

"Ya moso ibu lupa" Shenina tertawa kecil. Ibublalu menutup pintunya kembali. Menyisakan Shenina sendiri yang masih duduk di kursi merja rias drngan cahaya remang remangnya. Tangan gadis itu meremat erat rok hitam miliknya sambil terus menatap wajahnya di cermin.

"Saya suka kamu"

Ungkapan itu. Mengapa terasa mengerikan untuknya? Ekspresi serta suara Jonathan tak menyiratkan sebuah perasaan romantis.

Melainkan sebuah keinginan memiliki.

Shenina tak bodoh untuk menyadari. Jika di balik sikap diamnya Jonathan pasti menyimpan sesuatu yang sangat besar. Yaitu nafsunya sendiri.

______

Jonathan meregangkan otot lehernya setelah selesai melakukan olahraga pagi ini. Tubuhnya banjir keringat hasil dari lari pagi dan beberapa olahraga ringan lainnya yang ia lakukan di halaman belakang sebagai penutupan. Sebelum beranjak sarapan.

"Mas Jo, sarapannya sudah siap"

Wajah Jonathan yang semula terfokus pada hamparan danau yang luas seketika berpaling. Tubuh wanuta paruh baya yang berbalik pergi membuat Jonathan mengernyitkan kening.

Memorinya mengelana pada gadis itu. Yang kemarin kabur tepat saat Jonathan turun ke ruang tamu untuk menyambut temannya yang datang. Sepertinya semesta sangat menyayangi Shenina, hingga belum spat Jonathan merengkuh tubuhnya. Gadis itu bisa pergi dengan mudahnya.

Namun kali ini, ia takkan membiarkan hal itu terjadi.

Netra madu miliknya bergerak pada pagar besar menuju kawasan kamar milik pembantu. Langkah kakinya tanpa ragu bergerak membuka pintu tersebut.

BAD SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang