BAD SACRIFICE-15

5.6K 263 12
                                    

Shenina membuka matanya. Netra caramelnya lantas menemukan dirinya berada dalam pelukan seseprang. Ia lantas memandang dada bidang berkulit putih di depannya. Memorinya berputar pada pengalaman pertamanya tadi malam. Hatinya seketika dilanda penuh ketakutan sebuah perasaan was-was dan penuh ragu saat memandang wajah tenang yang matanya terpejam damai.

Ia segera bangkit dari tidurnya dengan gerakan perlahan. Namun belum sempat bangkit berdiri tangan sudah ditahan oleh sosok Jonathan yang memanggilnya namun dengan mata masih terpejam rapat.

"Tetap disini" suaranya dalam nan tenang layaknya air danau. Shenina menutupi tubuhnya yang polos dengan selimut yang melingkar. Keduanya terjebak dalam keheningan.

"Tolong lupakan apa yang terjadi tadi malam"kali ini suara Shenina meminta sebuah permohonan. Netra Jonathan langsung terbuka, menampilkan sebuah sorot penuh kemarahan.

"Anggap saja kita sama sama melakukan kesalahan"lanjutnya bergetar. Jonathan segera bangkit memandang punggung polos milik Shenina di depannya. Kemudian menyentuh kulit putih berkilauan itu dengan jemarinya. Mengusapnya sebelum memeluknya.

"Kesalahan?" Jonathan mengecup pundak telanjang gadis itu.

"Kesalahan paling indah maksud kamu?" Shenina mencengkram selimutnya sambil menatap pada ubin lantai yang berkilau. apa yang terjadi tadi malam hanyalah sebuah kecelakaan manis. Shenina juga ikut bersalah karena menikmati setiap sentuhan tuannya tanpa jeda. Ikut masuk dalam lubang hasrat yang membara. Ia takkan meminta pertanggung jawaban atas segalanya.

Namun, walau begitu Shenina merasa ada yang kosong dari sudut hatinya sepeeti pecahan kaca yang menusuk kulit. Berbicara tentang kehormatan Shenina kini dilanda kekhawatiran. Kini semua terpecah belah, ia sudah tak memiliki harga untuk pasangan yang akan menemaninya selamanya.

Gadis itu menatap pilu sambil mengusap keningnya frustasi. Ditengah itu Jonathan masih terus mengecupi pundaknya. Tercandu.

"Tadi malam sangatlah luar biasa, saya ingin merasakannya lagi, lagi dan lagi. Setiap hari" Gumam Jonathan membuat bulu kuduk Shenina berdiri.

"Saya bukan pelacur mas" jawab Shenina menjauhkan tubuhnya dari Jonathan. Lalu meraih bathrobe di laci nakas milik Tuannya untuk di pakainya.

"Mas Nathan tenang saja, saya tidak akan meminta pertanggung jawaban apapun" balasnya bangkit berdiri kemudian Berjalan menuju kamar mandi.

_______

"Kak Shenina!"

Shenina dengan dress frolalnya menoleh ke umber duara. Mikayla di ambang pintu taman melambaikan tangan sambil tersenyum cerah. Membawa satu buku bacaan di tangan kanannya sebelum akhirnya berlari mendekati Shenina yang tengah menyiram tanaman.

"Jangan lari, nanti jatuh"petingat Shenina perhatian. Mikayla sampai di depannya dengan ceria.

"Aku baru baca buku baru!"katanya semangat. Shenuna tersenyum, menyimpan teko untuk menyiram tanamannya. Benerapa hari lalu Mikayla pernah bercerita jika dia sangat mencintai novel lebih dari apapun. Shenina juga sama antusiasnya, setelah Isabella pergi ia memang belum menemukan teman sefrekuensi. Jadi saat Mikayla mengutarakan perihal hobi dan kesukaan Shenuna merasa tergerak untuk mengajaknya menjelajahi hobi bersama.

"Sini duduk"kata Shenina membawa Mikayla duduk di bangku taman.

"Aku baru baca buku ini. Judulnya Pathetic Series" katanya menyodorkan sebuah buku bersampul putih dengan ilustrasi sepasang manusia yang nampak terluka. Shenina meraihnya kemudian membuka bukunya.

"Ini tentang apa?" Mikayla mengayun ayunkan kakinya sambil menumpu kedua tangannya pada bangku yang ia duduki.

"Tentang sepasang manusia yang terlalu memaksa"Shenina menoleh. Mikayla ikut membalas tatapannya.

BAD SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang