BAB 46

500 40 2
                                    

Saat sudah selesai acara makan malam,ketiga gadis itu kembali ke kamar masing masing.

Shani mengetuk pintu putih bergambar karakter fiksi jasmine itu.

"Acel,mama boleh masuk nak?"

Ashel membukakan pintu untuk mamanya."kenapa ma?"

Shani menerobos masuk kedalam kamar.ia menyeret kursi belajar anaknya dan menyuruh Ashel untuk duduk di pinggiran kasur.

"Duduk sini dulu."

Ashel nurut saja.Shani menatap lekat mata anaknya.begitu juga dengan Ashel.Shani menggenggam kedua tangan Ashel lalu mengcup kedua punggung tangan anaknya itu.

"Mama boleh nanya sama Acel?,mama mau Acel jujur sama mama kali ini.boleh?"

"Boleh ma.mama mau nanya apa?"

"Acel suka sama kakak ya?"

Bagaikan di sambar petir,Ashel kaget bukan main.gadis itu menundukkan kepalanya.enggan untuk menatap mata Shani yang terlihat meneduhkan namun tajam.

Shani mengangkat dagu Ashel."Acel suka sama kakak?"

Ashel langsung memeluk tubuh Shani.ia menumpahkan tangisannya di pundak Shani.

Shani mengelus punggung Ashel untuk memberikannya ketenangan.

"Maaf ma,maaf..."

"Iya sayang,mama udah maafin Acel kok.tapi,Acel mau janji sama mama untuk lupakan perasaan Acel sama kakak?"

"Iya ma,Acel janji."

"Bagus,mama gak mau anak anak mama terlibat dalam cinta yang terlarang.kamu boleh suka dan cinta sama siapa aja,asal jangan sama kakak atau adek.mama gak mau itu.sampai kapan pun kalian gak akan pernah bisa bersatu.cintai dan sayangi lah saudara kamu sewajarnya."

"Iya ma.maafin Acel ya ma.Acel gak akan ngulangin hal itu lagi.Acel bakal berusaha untuk lupakan perasaan Acel ke Zee."

Shani memeluk Ashel dengan sangat erat.ia juga mengelus punggung anak nya itu berkali kali.

"Ya udah kalau gitu,jangan nangis lagi dong.besok kita jalan jalan ke mall.mau?"

Sontak Ashel langsung melepaskan pelukannya."mau ma"

"Mama ke kamar dulu ya.inget kata mama apa?"

"Lupakan perasaan Acel buat Azizi."

"Bagus.mama ke kamar dulu.kamu tidurnya jangan ke maleman ya."

"Iya ma"

Shani mengecup kedua pipi Ashel dan begitu juga dengan Ashel.Shani pun berlalu dari kamar Ashel.

Sebenernya hatinya terasa sangat sakit.ia sudah melukai hati mama dan dirinya sendiri.yang ia butuhkan kini pelukan hangat dari kakaknya.Ashel langsung keluar dari kamar nya.

Terlihat pintu putih bergambar dino itu tertutup rapat."apa Zee udah tidur ya?" Gumamnya.

Ia mengetuk pintu itu."Zee."

Tidak berselang lama,pintu itu terbuka dan menampakkan sosok kakak nya dengan muka datar tengah berdiri di ambang pintu.

Ashel langsung menubruk tubuh Zee sehingga gadis itu oleng kebelakang. untung saja ia dengan cepat berpegangan dengan gagang pintu.

Adik nya itu menangis,pundaknya kini sudah terasa basah yang sudah di pastikan karena air mata.

"Ka-kamu kenapa?."

Belum ada jawaban.Zee membiarkan adiknya menangis terlebih dahulu.

"Kita duduk dulu yuk.aku pegel kaya gini".

3AWhere stories live. Discover now