BAB 41

542 40 1
                                    

Kini keluarga Natio tengah melakukan makan malam bersama.Ashel sudah memberitau tentang Adel kepada Shani.

Mulai dari Adel yang main dengan para bocil hingga make up nya yang di jatuhkan oleh kucing adik nya itu.

"Besok Adel ikut mama aja ya sayang.mama gak suka liat kamu main panas panasan kaya gitu."

"Aaaa...mama,aku gak main panas panasan kok ma.Acel aja yang hiper bola nyeritainnya ke mama."

"Gak ada.besok kamu harus ikut mama pokoknya."

Adel menghembuskan nafasnya kasar,gadis itu memanyunkan bibirnya.

"Iya deh."

Shani tersenyum."ma,besok kami pulang cepet.guru guru pada rapat." Sambar Ashel.

"Oh ya?,Ya udah,besok kalian mau ke kantor mama juga gak?"

"MAU MAU MAU,AKU MAU" teriak Ashel dengan sangat semangat.

"Zee mau?."

"Terserah ma."

"Ya udah,besok mama yang jemput ya."

"Assiikkk.akhirnya aku main di kantor mama lagi." Ashel sangat kegirangan.

Shani tersenyum,sedangkan Adel hanya memutar bola matanya malas.

Setelah selesai makan,ketiga gadis itu kembali kekamar nya masing masing.

Hari ini Shani belum mendengar sebuah cerita yang keluar dari mulut anak pertamanya itu.

Shani menuju ke kamar Zee.ia melihat pintu kamar itu terbuka sedikit.Shani mengintip.namun tidak ada siapa siapa di dalam sana.yang ada hanya suara tv.ia masuk begitu saja.mengedarkan pandangan.

"Zee." Panggil Shani.

Tidah ada jawaban.namun ia melihat pintu balkon kamar anaknya terbuka.Shani mendekat dan benar saja,anak pertama nya itu tengah berdiri di pembatas balkon. Shani menggeser pintu kaca balkon itu dan berdiri di sebelah Zee.gadis itu belum menyadari kedatangan Shani.ia melamun menatap lurus pada lampu lampu rumah tetangga di depan rumah nya itu.

"Kenapa sih sayang?"

Gadis itu tersentak.ia memegangi dadanya yang berdetak kencang akibat kaget.

"Mama ah,ngagetin banget."

Shani terkekeh."habisnya kamu melamun dari tadi.padahal mama udah manggil loh.lagi banyak pikiran ya?,gak mau berbagi cerita sama mama ni?"

Zee menggeleng cepat."enggak ma,aku gak lagi banyak pikiran kok.aku cuma lagi capek aja."

"Udah berani bohong ya sekarang anak mama.mama tau kamu lagi banyak fikiran.insting seorang ibu gak pernah salah sayang.ayo cerita sama mama. luapkan semua amarah kamu sama mama,mama siap denger keluh kesah kamu sayang."

Zee tersenyum hangat kepada Shani."gak papa ma,aku lagi ngerasa jadi manusia paling beruntung yang bisa lahir dari rahim seorang ibu yang baik kaya mama.aku sering mikir kenapa aku di lahirkan dari seorang bidadari yang cantik banget."

Shani terkekeh lagi,"kamu bisa aja muji mama.kamu suka banget buat mama terbang.sama kaya papa kamu dulu.sifat kalian memang sama persis.enggak ada beda sedikit pun.cuek nya sama,muka datar nya sama,dan romantisnya juga sama."

"Kan memang aku anak nya papa ma."

"Iya juga."mereka tertawa bersama.

Terjadi keheningan sesaat.ibu dan anak itu sama sama memandang lurus."ma" panggil Zee.

"Hm?" Shani melihat sekilas ke arah anak nya.

"Aku minta maaf ma."

Shani melihat ke arah Zee dan mengangkat sebelah alisnya." Buat apa sayang?"

3AWhere stories live. Discover now