||Kamar
Happy Reading🌻
Makasi yaa yang udah sabar nunggu aku update, masukin ke reading list kalian, follow akun ini, dan vote sama comment next ceritaku ini, jujur aku seneng banget, sekali lagi makasii ^^
***
Hari dimana Hana dan Yuna untuk mengikuti lomba pun tiba, selepas menghabiskan banyak waktu yang cukup lama di perjalanan, akhirnya mereka tiba di tempat tujuan.
Mereka segera turun dari mobil, dan bertanya mengenai kamar kepada resepsionis hotel yang mereka temui.
"Dari sekolah mana pak?"
"MTsN 1 Mulia,"
"Ini kuncinya, kamarnya di lantai 5 ya Pak, pembimbing di kamar nomor 8, kalau pesertanya di kamar nomor 13, kartunya buat lift juga ya Pak," jelas resepsionis tersebut sembari menyerahkan kunci kamar hotel kepada Pak Aksa.
"Iya, makasi," balas Pak Aksa singkat.
Kunci kamar hotel itu berbentuk card seperti card atm. Diberi tempat yang terbuat kertas untuk menyimpan card tersebut.
"Dih, gaya card atm, card KTP kan juga bisa," sinis Hana kepada author.
"Terserah saya lah!" balas author dengan nada tak santai.
"Ni kunci kamarnya," ujar Pak Aksa sembari menyodorkan kunci kamar hotel itu kepada Hana, dan Hana pun menerimanya dengan senang hati.
Setelah menerima kunci kamar hotel itu yang ternyata diberi 2 oleh pihak hotel.
"Kok ada dua?" tanya Yuna.
"Kan kalau misalnya ada yang keluar kamar bisa buka pintu sendiri," jawab Hana yang memberi pengertian kepada Yuna.
Hana pun menyodorkan satu kunci kamar hotel yang sama dengan yang dia pegang kepada Yuna.
"Pegang kamu aja dulu," tolak Yuna.
Hana pun memasukkan kunci itu lagi ke tempat semula.
"Kalau kamar kak Rasya sama kak Galen di lantai 12 nomor 18," terang kak Rasya.
"Nanti kalau mau main ke kamar kak Rasya, main aja," lanjut kak Rasya.
"Main apaan? Emangnya anak kecil main apa? orang kita ke sini mau lomba," balas Hana dalam hati yang tak habis pikir dengan perkataan kak Rasya barusan.
"Main apa kak?" tanya Hana yang juga mewakili rasa penasaran Yuna.
"Maksudnya makan bareng gitu kan bisa," jelas kak Rasya.
Setelah mendapatkan informasi soal ruangan, mereka bergegas menuju lift untuk cepat sampai ke kamar.
Setelah masuk ke dalam lift bersama Pak Aksa, Yuna, kak Rasya, dan beberapa orang lainnya.
Pak Aksa dan beberapa orang yang berada di dalam lift pun memencet lantai kamar masing-masing saat pintu lift sudah tertutup.
Hingga pintu terbuka dan masih sama, yaitu lift tidak bergerak hanya pintu yang tertutup lalu terbuka.
Pak Aksa pun berinisiatif menutup pintu lift kembali dan memencet lantai 5.
"Kok gak bisa ya?" tanya pak Aksa entah kepada siapa.
"Tadi resepsionis bilang lift nya pake kartu, tapi gimana?" jawab Hana dalam hati.
Orang yang berada di dalam lift tersebut sama bingungnya dengan Pak Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibuku Sahabatku (On Going)
Teen FictionApa yang ada dipikiranmu jika mendengar "Gadis Cupu"? Gadis yang diam saja dan pasrah saat dibully, namun disisi lain dia juga menjadi salah satu siswa berprestasi dan mengharumkan nama sekolah. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang membullynya? M...