chapter 6 part 2

142 7 0
                                    

||Babak penyisihan

***


Bermula dari wali kelas Hana yang mengirim Hana untuk seleksi lomba KSM matematika, dari setiap kelas wajib mengirim satu orang perwakilan.

Hana pun mengikuti seleksi dan tidak terpilih, tetapi Hana tidak berkecil hati.

"Mungkin belum rezeki," ucap Hana dalam hati menyemangati diri sendiri.

Saat ada lomba matematika sepulau jawa, Hana langsung terpilih tanpa seleksi. Hana tidak sendiri, ada Juna yang merupakan kakak kelasnya dan Naina yang seumuran, hanya saja Hana dan Naina tidak satu kelas. Jika Hana kelas 8B, maka Naina kelas 8A.

Lomba tersebut dilakukan secara online, karena pandemi belum usai.

"Ma, lombanya sama Naina. Kata Nala, Naina itu pinter Matematikanya," kata Hana yang memulai ceritanya.

"Pas kelas 7 lomba cerdas cermat kan ditanya sama bu guru soal terakhir mau Matematika apa Bahasa Inggris?, terus Naina milihnya Matematika," imbuh Hana memberitahu Mama.

Mama yang penasaran pun bertanya. "Bisa jawab?"

Hana pun mengangguk dan menjawab. "Iya, jawabannya juga bener,"

"Udah gapapa gak menang geh, yang penting pengalaman," ucap Mama sedikit membesarkan hati Hana.

Sesaat, hening.

"Jangan takut, berdoa aja sama Allah, manusia itu gak ada yang hebat, cuma Allah aja mempermudah urusannya, tapi jangan berdoa aja terus gak berusaha, itu sama aja bohong," sambung Mama lembut.

"Iya, berusaha aja tanpa berdoa itu sombong," sahut Hana.

Hana termenung sejenak.

"Malahan nanti tambah semangat belajarnya biar gak kalah sama Naina," lanjut Hana dengan semangat membara.

Mama Hana pun terseyum simpul mendengar perkataan dari Hana.

Pov Hana.

Rasa khawatir yang sangat kuat membuatku sulit tidur. Beragam pertanyaan muncul di benakku.

Apa aku bisa?
Bagaimana jika aku tidak bisa?
Apakah aku akan lolos di babak penyisihan itu?

"Semoga saja aku bisa." Batinku berharap.

Ya, semoga saja.

Dua hari sudah aku tersiksa dengan rasa khawatir ini. Hingga mengurangi kualitas tidurku. Segala macam cara sudah kulakukan, termasuk memforsir otakku.

Pov Hana End.

Di hari yang ditunggu-tunggu Hana pun tiba.

Saat pembukaan lomba...

Sambutan-sambutan penyelenggara lomba masih berlangsung.

"Banyak yang nonis (non islam) ya Pak?" tanya Kak Juna dengan nada memberitahu.

"Iya, kan sepulau Jawa, gak mesti Islam semua," jelas Pak Zai yang membenarkan.

"Coba pijem sebentar," ucap Pak Zai yang memegang mouse Hana.

"Silahkan Pak," sahut Hana sopan.

"Ah iya pasti ada, ini murid temannya Pak guru, dia selalu menang juara 1 kalau lomba," terang Pak Zai yang telah mengutak-atik komputer tersebut.

Muhammad Khalil Ghibran_SMP IT Al-Razha Gnares. Nama dan asal sekolah yang Pak Zai cari.

Di layar komputer Hana melihat seorang cowok di kamarnya, kenapa Hana tahu jika itu kamar cowok tersebut? Karena jika di ruang kelas ruangannya tidak seperti itu.

Ibuku Sahabatku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang