chapter 2

615 21 0
                                    

||Sekolah tatap muka

Happy Reading🌻

-🦋-

Saat Hana kelas 7, dia tidak sekelas dengan Luna. Karena di sekolahnya itu setiap pergantian kelas pasti siswa siswinya akan di acak, jadi setiap kenaikan kelas akan ada pengumuman pembagian kelas yang baru.

Saat ini Hana duduk di bangku MTs kelas 8, di sekolah ini setiap semester pasti akan di adakannya ujian lisan bagi semua siswa siswi dari kelas 7-9.

Karena saat ini Indonesia masih mengalami pandemi, kepala sekolah pun membuat kebijakan untuk masuk sekolah menggunakan pakaian bebas yang penting sopan karena siswa siswinya akan menghadapi ujian lisan.

"Besok kalau Luna ngajak duduk bareng gimana?" tanya Mama Hana.

"Yaudahlah duduk ma sama siapa aja, lagian biar kerpok nya orang deket nggak jauh," jawab Hana pasrah.

"Iya duduk ma siapa aja, mau orang jauh juga gapapa, nanti suru kerpoknya disini aja," ujar sang Mama.

"Kalau nggak mau?" sahut Hana.

"Kan temen-temen nggak ada yang nolak kalau kerpok disini," ucap Mama Hana.

"nggak nolak?" beo Hana.

"Iya juga sih, soalnya orang-orang pada nggak mau gitu kerpok di rumahnya," lanjutnya membenarkan.

"Mungkin malu kali takut rumahnya jelek," kata Mama Hana.

"Yaa bisa jadi, padahal kenapa harus malu?, kan itu rumah dapet kerja keras bapa kerja, yang penting pekerjaannya halal," cetus Hana.

"Iya orang itu harus bersyukur, nanti kalau bersyukur Allah tambah nikmatnya," tutur Mama Hana begitu dalam.

"Pastinya juga ada orang yang masi ngontrak," ungkapnya.

"Iyataa?" ucap Hana tak percaya.

"Iyalaa, kan orang itu lebih banyak yang miskin daripada yang kaya," kata Mama Hana meyakinkan.

"Buktinya lebih banyak yang menerima bantuan daripada yang memberi," sambungnya memberi penjelasan.

"Iya juga sih," gumam Hana percaya setelah mengingat beberapa tetangganya menerima BLT dari pemerintah.

Walaupun bapa Hana sudah tidak bekerja, tetapi alhamdulillah Hana tidak pernah menerima bantuan. Kecuali beasiswa pintar berupa uang karena mendapat peringkat pertama.

Jadi di sekolah tempat Hana sekolah ini selain diberi hadiah peringkat seperti buku dan alat tulis, dikasih juga uang buat bayaran buku setengah semester. Ya walaupun uangnya tidak seberapa, tetapi Hana senang karena bisa membuat kedua orang tuanya bangga. Apalagi yang diberi beasiswa berupa uang hanya peringkat pertama saja.

Dan soal rumah, rumah Hana tidaklah mewah. Rumah Hana itu sederhana, karena Hana ini anak yang tidak suka keluar rumah, jadi dia lebih suka temannya saja yang kerpok di rumahnya.

"Ya kan kalau semua orang kaya nanti kiamat ya Ma?" tanya Hana saat mengingat mata pelajaran Akidah Akhlak yang sedang membahas tentang hari kiamat.

"Iya, salah satu tanda-tanda kiamat itu orang pada kaya, jadi susah buat sedekah," jawab Mama Hana membenarkan.

"Ma, katanya kalau kiamat nggak ada anak kecil?," ucap Hana.

"Iya, nanti nggak ada orang hamil juga," ujar sang Mama.

Glosarium

BLT itu singkatan dari Bantuan Langsung Tunai

-🦋-

QS. Ibrahim Ayat 7

7. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."

...

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara klik tanda bintang ya, supaya aku semangat terus. hehe.

Makasi yang udah baca ♡!

Ibuku Sahabatku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang