chapter 8

103 5 0
                                    

||Olimpiade matematika (II)

Happy Reading🌻

-🦋-

Hana mengikuti seleksi KSM, lagi.

Saat ini para peserta yang mengikuti seleksi berada di ruang aula MTsN 1 mulia, yang mana ruang aula adalah ruang yang biasa dipakai untuk tempat pertemuan atau rapat. Untuk pengumuman siswa yang lolos tes seleksi.

"Yang diambil nama yang di baris pertama ya," ungkap Bu Novy.

"Wah, itu berarti saya yang kepilih ya?" Batin Hana bertanya-tanya.

"Yang Ips siapa?" tanya Bu Novy.

"Reza," jawab semua orang yang ada di kelas tersebut.

"Ipa?" ujar Bu Novy.

"Nessa," semua orang kompak menjawab pertanyaan dari Bu Novy.

"Matematika?" tutur Bu Novy.

"Rasanya aneh jika harus menyebutkan nama sendiri," pikir Hana.

"Terlebih Nilai ini sudah direkayasa, walaupun tadi Bu Novy bilang yang diambil nama yang paling atas," batin Hana menyeruak.

"Hana," jawab hampir semua murid di kelas itu. Tepatnya hanya satu yang tidak. Hana Rahma.

Bu Novy tersenyum lalu berkata. "Buat yang terpilih selamat ya! dan untuk yang belum terpilih jangan berkecil hati. Karena nanti akan ada lomba-lomba selanjutnya yang bisa dicoba." tutur Bu Novy tulus membesarkan hati para peserta yang tidak lolos tes seleksi.

"Selamat, yang akan menjadi perwakilan ksm Matematika adalah Hana, ksm Ipa adalah Nessa dan ksm Ips adalah Reza." lanjut Bu Novy yang memberi selamat kepada para peserta yang lolos seleksi, kemudian tersenyum di akhir kalimatnya.

-🌼-

Di ruang kelas Hana.

"Han, katanya kamu mau ikut lomba KSM ya?" Tanya Oliv.

Hana menoleh. "Iya," jujur Hana.

"Kamu ikut perwakilan apa?" Sahut Kia yang ikut nimbrung.

Hana tersenyum simpul. "Matematika," jawab Hana singkat.

"Wii hebat, sayama gak bisa matematika," puji Oliv dengan senyuman.

Kia mengangguk. "Iya saya geh," timpal Kia menyetujui.

"Kalian itu bukan gak bisa, cuma kurang paham aja," tutur Hana membesarkan hati Oliv dan Kia.

"Yang ikut perwakilan Ipa sama Ips siapa?" Ujar Kia penasaran.

"Ipa Nessa, kalau Ips Reza," ungkap Hana.

"Iya Reza ma pinter, pas kelas 8 kan saya sekelas Reza dapet peringkat 1," jelas Kia.

"Kamu kedua?" tebak Hana.

"Iya kegeser, padahal pas semester 1 saya yang pertama," terang Kia.

Setelah Hana mengatakan akan mengikuti lomba, mulai saat itu nada suara Luna terdengar sinis. Bahkan, sepanjang obrolan Luna terkesan judes terhadap Hana. Yang mana hal itu membuat Hana merasa tidak nyaman.

"Saudara saya ge pinter dapet beasiswa ke Yogya," tiba-tiba Luna menyahut tanpa permisi.

"Kamu kenal Te Nita gak, Han?" tanya Luna keluar dari topik pembicaraan.

"Tau namanya tapi gatau orangnya," jawab Hana seadanya.

"Han, masa saudara sendiri gatau sih?" Bingung Nala.

Ibuku Sahabatku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang