Loved, Hoped, Lost : 2. Bad Girl

158 30 10
                                    

Yuri bersiap di depan kamera sebelum sutradara memberikan aba-aba bahwa rekaman sudah dimulai. Sekali lagi ia membaca berita yang akan dibawakannya dan beberapa detik setelahnya sutradara mulai berhitung tanda shooting akan dimulai.

"Tiga.."

"Dua.."

"Satu.."

"Selamat malam permisa, kembali lagi dengan saya Kwon Yuri dalam berita malam ini."

Di sisi lain, di antara para staff yang bekerja di balik layar itu, Sehun berdiri di bagian paling belakang dengan kedua tangannya yang berada di dalam saku celananya.

"Aku sudah melakukan sesuai dengan yang kau minta.", penanggung jawab berita yang tadi pagi berbicara dengan Yuri kini ikut bergabung di sebelah Sehun sambil menatap sosok wanita yang membawakan acara berita itu dengan lancar.

"Ya, aku tahu."

"Dia memakan umpan itu?", tanya Jungsoo.

"Tidak. Dia sangat dingin.", jawab Sehun dengan getir.

"Kuberitahukan padamu ya. Berurusan dengannya tidak akan mudah.", ucap Jungsoo.

"Aku tahu.", Sehun menjawab dan tepat setelah itu tiba saatnya berita tentang sang ayah dibacakan oleh Yuri.

"Kau sesuka itu dengannya ya?", suara Jungsoo kembali terdengar membuat Sehun menoleh ke arahnya.

"Apa katamu?"

"Kau sampai bertindak seperti ini karena menyukainya kan? Sayang sekali Sehun-ah, dia sudah bertunangan.", Sehun berusaha dengan keras untuk menahan tawanya karena pertanyaan yang tidak terduga itu.

"Dia memang cantik tapi sangat menyebalkan.", ucap Jungsoo lagi.

"Ohh ya. Aku mengerti maksudmu."

"Semoga beruntung, karena setahuku memang hubungan mereka tidak begitu baik."

"Ya, terima kasih atas informasi berhargamu, Tuan Park."

"Kurasa akan mudah mendapatkan hatinya."

~

Selesai syuting, Yuri segera keluar dari ruangan itu dan berjalan ke mejanya untuk segera pulang.

Namun di tengah perjalanannya, sosok pria yang cukup menyebalkan baginya tiba-tiba saja muncul sambil menyerukan namanya dengan keras dari arah belakang.

Padahal Yuri dengan sengaja mengabaikan panggilannya, namun pria itu juga sama keras kepalanya hingga akhirnya Yuri berhenti dan berbalik dengan tatapan jengkelnya.

"Apa?!", jawab Yuri dengan nada bicaranya yang meninggi.

"Eyy, kasar sekali.", balasnya dengan nada mengejek.

"Padahal aku hanya ingin mengajakmu makan malam.", tambahnya sedangkan Yuri terlihat memutar matanya malas sebelum menanggapi perkataan Sehun lagi.

"Saat ini pukul sepuluh malam tuan Oh. Kau cukup gila untuk mengajak seseorang makan jam segini.", balas Yuri sinis.

"Lagipula kau tidak akan mati, Nona.", timpalnya tak mau kalah.

"No, thank you.", balas Yuri lagi sebelum akhirnya kembali melanjutkan langkah kakinya yang tertunda.

"Kalau begitu bagaimana dengan sarapan?", tanya Sehun sambil berjalan cepat menyusul Yuri dan kini menyamakan langkah kakinya dengan wanita itu.

"Tidak."

"Makan siang?"

"Tidak."

"Kenapa? Kau takut tunanganmu akan marah kalau makan dengan pria lain?", tanya Sehun lagi mengganti topik supaya mereka tetap bisa berbicara.

Loved, Hoped, LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang