Myungsoo berjalan melintasi lobi yang dipenuhi orang berlalu-lalang dengan kesibukan mereka masing-masing.
"Ada yang bisa saya bantu?", tegur seorang resepsionis saat Myungsoo sudah berdiri di depannya.
"Kwon Yuri, katakan padanya calon suaminya menunggunya.", ucap pria itu lalu ia berjalan ke arah kursi yang ada di dekat sana selagi menunggu Yuri keluar.
Tak butuh waktu lama untuknya menemui Yuri, karena wanita itu terlihat keluar dari lift tidak sampai sepuluh menit.
"Dasar sialan, apa maumu?", maki Yuri sebal saat berjalan mendekat ke arah Myungsoo karena ia kira Suho lah yang datang sedangkan lawan bicaranya terlihat menunjukkan senyuman liciknya karena rencananya berhasil.
"Eyy tenang dulu non."
"Kau tidak akan keluar jika bukan dengan cara ini.", ucapnya membuat Yuri berdecak sebal.
"Aku membawa suatu hal yang tidak semestinya kau lewatkan.", ucapnya lagi dengan nada bicaranya yang memancing Yuri.
"Cepat katakan, aku tidak punya banyak waktu untukmu, brengsek.", Myungsoo terkekeh kecil mendengar perkataan Yuri lalu setelahnya ia berdiri dan menarik Yuri untuk duduk di kursi yang ada di seberangnya.
"Pria pujaanmu dan wanita itu, Seohyun. Aku melihat mereka pagi ini."
Yuri menatap pria di depannya itu tanpa ekspresi namun tersirat kebencian di sorot matanya.
"Gotcha! Aku tahu kau pasti akan tertarik."
"Haruskah aku memberi wanita pelajaran?", tanya Myungsoo antusias sementara Yuri larut dalam pikirannya.
"Tidak perlu.", Myungsoo terlihat mengerutkan keningnya tak habis pikir dengan jalan pikiran Yuri.
"Kenapa?"
"Aku yang akan melakukannya sendiri, jangan ikut campur.", jawab Yuri lalu ia berdiri dari kursinya dan pergi meninggalkan Myungsoo.
"Yakk, jangan sungkan untuk meminta bantuanku! Aku akan dengan senang hati mendatanginya untukmu!"
~
Seohyun terus menunjukkan senyuman penuh kebahagiaannya sepanjang waktu membuat Sehun yang bersamanya kini merasa penasaran dengan apa yang baru saja terjadi pada wanita dan saat itu matanya menangkap sebuah kalung yang dikenakan wanita itu.
"Kau membeli kalung baru?"
"Tidak, ini pemberian dari seseorang.", jawab Seohyun.
"Suho?", Seohyun terlihat terkejut saat Sehun berhasil menebaknya.
"Ya, pria itu."
"Kau masih menyukainya? Setelah semua yang telah kau lalui seorang diri dan dia tidak pernah mencarimu.", tanya Sehun. Dia terlihat sangat serius sekarang.
"Entahlah, aku memang kecewa padanya tapi pusat semua penderitaanku adalah Kwon Yuri.", Sehun terlihat memutar matanya sekilas lalu ia berdiri dari kursinya membuat Seohyun menatap ke arahnya penuh tanda tanya.
"Mau kemana?"
"Jam makan siang hampir berakhir. Ayo aku akan mengantarmu."
"Tapi kau belum menghabiskan makananmu.", ucap Seohyun saat melihat Sehun hanya makan sedikit.
"Aku sudah kenyang.", Seohyun pun akhirnya pasrah dan membiarkan Sehun mendorong kursi rodanya.
"Kau sudah dekat dengan wanita itu?", tanya Seohyun memecah keheningan di antara mereka.
"Belum, dia orang yang sangat rumit."
"Hati-hati, kau tidak terlalu mengenalnya. Aku tidak mau kau celaka.", ucap Seohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loved, Hoped, Lost
FanfictionDalam suatu kisah dengan sudut pandang si baik pasti ada sosok jahat yang menganggu kehidupannya. Namun, siapa yang jahat jika kisah tersebut diceritakan pada sudut pandang si jahat? Semua orang selalu menjadi pemeran utama dalam kehidupan mereka ka...